Sabtu, 24 Mei 2014

protein, vitamin, mineral

Protein dan Asam amino
            Protein merupakan komponen utama dalam sel mahluk hidup berperan dalam struktur dan fungsi semua sel mahluk hidup dan virus. Dalam bentuk enzim protein berguna sebagai katalis dalam berbagai macam proses biokimia di dalam sel mahluk hidup. Secara kimia protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi berupa polimer dengan monomer asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur serta posfor.
            Asam amino merupakan senyawa mengandung gugus fungsional karboksilat (COOH) dan amina (NH2) yang terikat pada satu atom karbon yang sama, umumnya atom C tersebut merupakan C asimetris. Gugus karboksilat mengakibatkan asam amino bersifat asam dan gugus amina mengakibatkan sifat basa. Asam amino disebut sebagai ion zwitter karena memikiki dua muatan. Asam amino bersifat amfoter yaitu sebagai asam padamedia basa dan sebagai basa pada media asam, terjadi karena protonasi, gugus amina menjadi -[NH+] dan gugus karboksilat menjadi ion –[COO-].
            Fungsi utama asam amino adalah untuk melayani sebagai blok bangunan protein di dalam tubuh. Asam amino sangat dibutuhkan untuk membentuk protein struktural yang merupakan adalah rantai liniear asam amino, enzim dan beberapa hormon bersama dengan neutrotransmitter. Penggolongan asam amino didasari pada sifat dan struktur gugus sisa (R), seperti gugus R yang bersifat asam, basa, gugus R yang mengandung belerang atau hidroksil, R sebagai senyawa aromatik, alifatik dan yang siklik. Namun penggolongan yang umum dipergunakan adalah sifat polaritas dari gugus R.
            Asam amino membentuk 75% dari manusia. Setiap reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh tergantung pada asam amino dan protein yang dihasilkan. Asam amino yang sangat diperlukan harus dicerna setiap hari, dapat terjadi penurunan fungsi tubuh akibat dari kegagalan mendapatkan jumlah yang cukup bahkan salah satu dari 10 asam amino esensial. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat disintesa dalam tubuh, kebutuhan akan asam amino ini diperoleh dari makanan. Ada 10 macam asam amino esensial yaitu, Arginin, Histidin, Isoleusin, Leusin, Lisin, Methionin, Phenilalanin, Threonin, Triptofan dan Valin. Tubuh manusia tidak dapat menyimpan asam amino esesnsial untuk digunakan kemudian, seperti halnya lemak dan karbohidrat.



Mineral
            Mineral dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk proses fisiologis, dan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, yang terdiri atas kalsium, klorin, magnesium, kalium, fosforus, natrium, dan sulfur. Mineral mikro diperlukan tubuh dalam jumlah kecil, seperti kobalt, tembaga, iodin, besi, mangan, selenium, dan seng. Kekurangan mineral dapat menyebabkan penyakit, sebaliknya pemberian mineral esensial yang berlebihan dapat menimbulkan gejala keracunan.
Semua mineral sangat penting untuk berfungsinya tubuh. Sebagian besar mineral berguna dalam metabolisme tubuh, keseimbangan kadar air dan kesehatan tulang.
            Berbagai macamam fungsi dari masing-masing mineral yang dibutuhkan oleh tubuh :  Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, menjaga aktivitas saraf , kontraksi otot dan juga akan berperan dalam proses absorpsi glukosa. Kalium berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Klorida mempunyai fungsi fisiologis penting yaitu sebagai pengatur derajat keasaman lambung dan ikut berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Kalsium adalah mineral yang paling umum di tubuh manusia, hampir semuanya ditemukan dalam tulang dan gigi. Tubuh akan menarik kalsium dari tulang (masalah yang menyebabkan seperti osteoporosis) jika tidak cukup unsur dalam tubuh seseorang. Mineral terkait erat dengan penurunan anixety dan insomnia karena peran enzimatik dalam memlepaskan hormon yang menenangkan tubuh dan menginduksi tidur. Fosfor dapat ditemukan pada bagian tulang, tetapi juga terdapat dalam molekul ATP, yang menyediakan energi dalam sel untuk menjalankan reaksi kimia
            Cobalt terkandung dalam vitamin B12, berguna dalam pembentukan protein dan regulasi DNA. Tembaga  sebagai donor elektron dalam reaksi biologis. Tanpa cukup tembaga, besi tidak akan berfungsi dengan baik dalam tubuh. Iodin  membentuk hormon trioksin,  sebagai komponen esensial  tiroksin dan kelenjar tiroksin. Besi Membentuk hemoglobin dan mioglobin, bagian dari susunan enzim. Mangan sangat penting untuk enzim tertentu, khususnya mereka yang melindungi mitokondria, tempat di mana energi yang dapat digunakan dihasilkan di dalam sel dari oksidan berbahaya. Selenium sangat penting untuk enzim tertentu, termasuk beberapa anti-oksidan. Seng membantu untuk mengatur gen.


Vitamin
            Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh untuk mengatur metabolisme tubuh agar tetap sehat dan membantu proses pertumbuhan. Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin sendiri. Pada dasarnya tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah yang sedikit, namun jika tidak mencukupi maka metabolisme tubuh dapat terganggu sehingga menimbulkan penyakit. Terdapat dua kelompok besar vitamin yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang dapat larut di dalam lemak. Vitamin yang dapat larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin C, sedangkan vitamin-vitamin yang dapat larut dalam lemak yaitu vitamin A, vitamin D, vitamin E dan vitamin K.
                Berbagai macam vitamin dan fungsinya : Vitamin A penting untuk penglihatan, dan kesehatan kulit serta rambut. Vitamin B1 (thiamine) penting untuk sistem syaraf dan fungsi jantung. Vitamin B2 (riboflavin) Penting untuk pertumbuhan jaringan tubuh, mencegah kepekaan mata terhadap cahaya. Vitamin B3 (niacin, niacinamide) membantu makanan menjadi energi, membantu sistem saraf, mencegah penyakit pellagra, mencegah berkurangnya nafsu makan. Vitamin B5 (Pantothenic acid) membantu pemecahan nutrisi makanan, menjaga komunikasi sistem saraf dan otak,. Vitamin B6 (pyridoxine) penting untuk sel-sel darah merah dan sistem saraf, memproduksi antibodi. Vitamin B7 (biotin) membantu reaksi biokimia pada tubuh seperti transfer karbondioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak. Vitamin B9 (asam folat) mencegah kecacatan pada janin, membantu tubuh dalam proses metabolisme protein yang berlangsung, membangun sel-sel darah merah yang sehat, menurunkan resiko penyakit jantung. Vitamin B12 (cyanocobalamin, hydroxycobalamin, methylcobalamin) menjaga kesehatan sistem saraf, mencegah penyakit anemia. Vitamin C (asam askorbat) penting untuk kesehatan gigi dan gusi serta tulang, meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai antioksidan.
            Vitamin D ( cholecalciferol, ergocalciferol) penting untuk Gigi dan tulang, membantu tubuh menggunakan Kalsium dan Phospor, mencegah penyakit rahkitis. Vitamin E (tocopherols, tocotrienols) penting untuk fungsi darah, menjaga jaringan kesehatan kulit, mata, darah merah dan hati. Sebagai antioksidan alami, melindungi paru-paru dari polusi udara. Vitamin K (phylloquinone, menaquinones) membantu metabolisme tubuh dan mencegah penyakit diabetes, menurunkan risiko terkena penyakit osteoporosis.