Minggu, 30 September 2012

Penanaman pohon karet ditanoh simalungun Setiap saya pulang ke kampung saya selalu di suruh keladang, biasalah saya adalah seorang anak petani. Saya terlahir dikabupaten simalungun satu suku batak di sumatera utara. Diladang saya diajarin banyak hal tentang perkebunan. Seperti penanaman rambung/karet, pemupukan karet, sawit, dan kakao. Saya juga diajari tentang pemetikan sawit, coklat dan pengambilan getah karet/ manderes dan mandayok katanya kalo dalam bahasa simalungun. Disini saya berbagi sedikit tentang pengajaran yang di ajarkan oleh bapa saya di ladang yaitu tentang jenis pohon karet yang sedang kami tanam. Seperti gambar dibawah yaitu jenis pohon karet yang di okulasi, awalnya ketika pohon karet sudah sebesar jempol tangan baru di okulasi untuk mendapatkan tunas yang cukup besar, namun disana ada pula 3 kali besar jempol yang kami gunakan, setelah tunasnya lengket/ kira2 1 bulan baru bisa di ambil. Tapi pengambilannya harus ikut serta dengan akarnya tapi tidak harus semu. perhatikan gambar Dalam penanamannya kami membuat lubang yang agak dalam, tapi ketika menanam jangan sampai mata tunas nya ikut tertanam karena hal tersebut dapat membuat mata tunasnya mati, yang terpenting tanahnya jangan sampai kekeringan kalau bisa tanahnya agak basah/ lembab pada saat penanaman. Dibawah ada contoh gambar mata tunas karet yang sudah mati. Dibawah ada contoh mata tunas karet yang jadi/ hidup Ini dia setelah tumbuh beberapa bulan dia memiliki batang tunas yang besar. Diladang saya orang tua saya membuat beberapaa jenis tanaman karet yaitu karet biasa/ belum mengalami perubahan seperti okulasi atau sebagainya, baru tanaman karet yang di okulasi, tanaman karet memiliki akar tunggang 3, akar tunggang 2 yang kemudian di okulasi lagi. Tanaman karet berakar tiga tersebut dibentuk dengan cara 3 buah tanaman karet digabungkan yaitu dengan cara setiap pohon karet di iris kulitnya kira3 1/4 dari batangnya lalu di gabungkan 3 pohon karet yang diiris pohonnya lalu diikat, kira2 beberapa bulan ketika terlihat sudah lengket talinya lalu di lepaskan lalu kemudian diokulasi. Dibawah ada contoh hasil tanaman karet yang di okulasi. Disini kami masih menggunakan namanya garung-garung serbagai tempat getahnya yaitu yang terbuat dari bambu, kadang juga digunakan tempat racun/ yang sudahg digunakan racunnya untuk membunuhgulma2 pengganggu. Contoh tanaman karet yang berakar tunggang 3 dan 2 yang sudah dapat di ambil getahnya belum bisa saya tampilkan karena tanaman tersebut masih baru kami kembangkan di kampung kami. Terimakasih atas kunjungannya semoga ada komen yang mendukung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar