TANDA BACA
A. Tanda Titik ( . )
1.Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan.
Misalnya: Ayahku bekerja di perkebunan.
Hari ini saya pergi ke kampus.
2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Misalnya: J.R.Saragih
A.J.Saragih
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Misalnya: Pdt. Pendeta
S.TP. Sarjana Teknik Pertanian
4. Tanda titik dipakai pada singakatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Misalnya; Jln. Jalan
5. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. (Lihat juga pemakaian tanda kurun, Bab V, Pasal 1, Ayat…)
Misalnya:III.Pertanian
Hari ini saya pergi ke kampus.
2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Misalnya: J.R.Saragih
A.J.Saragih
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Misalnya: Pdt. Pendeta
S.TP. Sarjana Teknik Pertanian
4. Tanda titik dipakai pada singakatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Misalnya; Jln. Jalan
5. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. (Lihat juga pemakaian tanda kurun, Bab V, Pasal 1, Ayat…)
Misalnya:III.Pertanian
A.Teknik Penanaman
B. Pengolahan Hasil
6. Tanda titiik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya; pukul 02.15.45 (pukul 2 lewat 15 menit 45 detik)
7. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detikyang menunjukkan jangka waktu.
Misalnya: 1.20.45 jam (1 jam, 20 menit, 45 detik)
8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya: Indonesia merdeka pada tahun 1945.
9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-uruf wal kata atau suku kat, atau gabungan keduany, atau yang terdapat didalam akronim yang suda diterima oleh masyarakat.
Misalnya: SD Sekolah Dasar
KMB Konferensi Meja Bundar
B. Pengolahan Hasil
6. Tanda titiik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya; pukul 02.15.45 (pukul 2 lewat 15 menit 45 detik)
7. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detikyang menunjukkan jangka waktu.
Misalnya: 1.20.45 jam (1 jam, 20 menit, 45 detik)
8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya: Indonesia merdeka pada tahun 1945.
9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-uruf wal kata atau suku kat, atau gabungan keduany, atau yang terdapat didalam akronim yang suda diterima oleh masyarakat.
Misalnya: SD Sekolah Dasar
KMB Konferensi Meja Bundar
10. Tanda titik tidak
dipakai dalam singkatan lambing kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang.
Misalnya: H Hidrogen
Na Natrium
Misalnya: H Hidrogen
Na Natrium
11. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan
kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.
Misalnya : Anak Berkerudung Merah
12. Tanda titik tidak dipakai dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat.
Misalnya : Jalan Sutomo No.04
Misalnya : Anak Berkerudung Merah
12. Tanda titik tidak dipakai dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat.
Misalnya : Jalan Sutomo No.04
Pematang Raya
13 Mei 1993
Yth. Sdr. Robet
Jalan Mawar 13
Palembang
B. Tanda Koma( , )
1. Tanda koma dipakai di antara unsure-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya : Ibu menjual meja,kursi dan lemari.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi,melainkan.
Misalnya : Saya ingin pulang,tetapi tante melarang
DIa bukan teman saya, melainkan musuh saya
3 a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Misalnya : Karena ketiduran,ia lupa mengerjakan tugasnya.
b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat
Misalnya : Saya tidak pulang jika dia tidak pulang
4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk didalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya : Meskipun begitu, saya tidak pernah memusuhinya
13 Mei 1993
Yth. Sdr. Robet
Jalan Mawar 13
Palembang
B. Tanda Koma( , )
1. Tanda koma dipakai di antara unsure-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya : Ibu menjual meja,kursi dan lemari.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi,melainkan.
Misalnya : Saya ingin pulang,tetapi tante melarang
DIa bukan teman saya, melainkan musuh saya
3 a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Misalnya : Karena ketiduran,ia lupa mengerjakan tugasnya.
b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat
Misalnya : Saya tidak pulang jika dia tidak pulang
4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk didalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya : Meskipun begitu, saya tidak pernah memusuhinya
5.
Tanda koma dipakai dibelakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh,
kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya : Kasihan,dia harus pulang sia-sia.
Misalnya : Kasihan,dia harus pulang sia-sia.
6. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan petikan langsungdari bagian lain dalam kalimat. (Lihat juga
pemakaian tanda petik, Bab V, pasal L dan M).
Misalnya : Ayah berkata, “cepat pulang”
Misalnya : Ayah berkata, “cepat pulang”
7. Tanda koma dipakai diantara (i)
nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii)tempat dan tanggal), dan (iv)
nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya : Medan, Indonesia
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang di balik susunannya dalam dafar pustaka.
Misalnya : Purba,Imfran. Cara Bertani yang Baik. Medan,Balai Pustaka,2011.
9. Tanda koma dipakai diantara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan.
Misalnya : Sirait, Hamonangan, Penggunaan Pupuk Kimia yang Baik.Medan,Bona,2011.
10. Tanda koma dipakai diantara nama ornag dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama keluar
ga atau marga.
Misalnya : I.Purba,S.TP.
11. Tanda koma dipakai dimuka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam bilangan.
Misalnya : Rp 13.500,35
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi. (Lihat juga pemakaian tanda pisah, Bab V, Pasal F.)
MIsalnya : Teman saya,Bramin, jenius sekali.
13. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Misalnya : “Cepat pulan!”,kata Ibu.
Misalnya : Medan, Indonesia
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang di balik susunannya dalam dafar pustaka.
Misalnya : Purba,Imfran. Cara Bertani yang Baik. Medan,Balai Pustaka,2011.
9. Tanda koma dipakai diantara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan.
Misalnya : Sirait, Hamonangan, Penggunaan Pupuk Kimia yang Baik.Medan,Bona,2011.
10. Tanda koma dipakai diantara nama ornag dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama keluar
ga atau marga.
Misalnya : I.Purba,S.TP.
11. Tanda koma dipakai dimuka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam bilangan.
Misalnya : Rp 13.500,35
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi. (Lihat juga pemakaian tanda pisah, Bab V, Pasal F.)
MIsalnya : Teman saya,Bramin, jenius sekali.
13. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Misalnya : “Cepat pulan!”,kata Ibu.
C. Tanda Titik Koma ( ; )
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya : Kami sudah lama menunggu;dia belum datang juga.
2. titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara didalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Misalnya : Paman pergi ke kebun ;ayah pergi ke kantor; saya dikamar membaca buku.
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya : Kami sudah lama menunggu;dia belum datang juga.
2. titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara didalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Misalnya : Paman pergi ke kebun ;ayah pergi ke kantor; saya dikamar membaca buku.
D. Tanda Titik Dua( : )
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila di ikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya : Jurusan Teknologi Pertanian memiliki dua program studi : Teknik Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya : Nama : Imfrantoni Purba
Jurusan :Teknologi Pertanian
Prodi :THP
NIM :05111003014
3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya : Toni : “Adi dimana uang dimeja?”
Adi : “Saya tidak tahu,tanya sama ibu!”
Toni : “Ibu dimana?”
4. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya : Dia pergi membawa laptop dan alat-alat tulis
5. Tanda titik dua dipakai (i) diantara jilid atau nomor dan halaman, (ii) diantar bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Misalnya : (i) Metro,II (2011),11.00
(ii) Johannes 13:2
(iii) Karangan Imfrantoni, Teknik Pemupukan Dalam Pertanian: Sebuah studi,sudah terbit.
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila di ikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya : Jurusan Teknologi Pertanian memiliki dua program studi : Teknik Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya : Nama : Imfrantoni Purba
Jurusan :Teknologi Pertanian
Prodi :THP
NIM :05111003014
3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya : Toni : “Adi dimana uang dimeja?”
Adi : “Saya tidak tahu,tanya sama ibu!”
Toni : “Ibu dimana?”
4. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya : Dia pergi membawa laptop dan alat-alat tulis
5. Tanda titik dua dipakai (i) diantara jilid atau nomor dan halaman, (ii) diantar bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Misalnya : (i) Metro,II (2011),11.00
(ii) Johannes 13:2
(iii) Karangan Imfrantoni, Teknik Pemupukan Dalam Pertanian: Sebuah studi,sudah terbit.
E.Tanda
Hubung (-)
1.
Tanda hubung menyambung suku-suku kata
dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya
:
.
. . saya keti-
duran dikamarnya.
duran dikamarnya.
Suku kata yang
terdiri dari satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja
pada ujung baris atau pangkal baris.
2. Tanda hubung
menyambung awalan dengan bagian kata dibelakangnya, atau akhiran dengan bagian
kata di depannya pada pergantian baris.
Misalnya:
. . . dia pergi dan melupa-
kan diriku.
kan diriku.
Akhiran –i tidak
dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
3. Tanda hubung
menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
bersunggut-sunggut
Tanda ulang (2)
hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks
karangan.
4. Tanda hubung
menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Misalnya:
b-e-r-m-a-i-n
5. Tanda hubung
dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
Bandingkan: istri-muda
Bupati dengan istri baru-Bupati
6. Tanda hubung
dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan
huruf capital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan –an, dan (d) singkatan
huruf kapital dengan imbuhan atau kata.
Misalnya:
se-Pelembang
7.Tanda hubung
dipakai untuk merangkaikan unsure bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing.
Misalnya: di-hack
F.Tanda
Pisah (-)
1. Tanda pisah
membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar
bangun kalimat.
Misalnya:
Kebahagiaan mereka itu-saya yakin bukan karena uang.
2. Tanda pisah
menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi
lebih jelas.
Misalnya: Penelitian
-ujung alam semesta,banyaknya bintang,asal mula manusia dan perasaan
manusia-telah meyatakan bahwa hanya TUhan yang mengetahui segalanya itu.
3. Tanda pisah
dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai dengan’ atau
di antara dua nama kota yang berarti ‘ke’ , atau ‘sampai’.
Misalnya:
Siantar-Medan
G.
Tanda Elipsis ( . . . )
1.
Tanda elipsis yang menggambarkan kalimat yang terputus-putus.
Misalnya:
Jika memang demikian……….,kita kejar mereka.
2.
Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:Tanda-tanda
kemarahan….akan kita pelajari selanjutnya.
Catatan:
Kalau bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat perlu
dipakai empat titik: juga untuk penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir
kalimat.
Misalnya:
Dalam belajar, kita harus serius dengan semangat ….
H.
Tanda Tanya (?)
1.
Tanda Tanya pada akhir kalimat Tanya.
Misalnya:
dimana ia membuangnya?
2. Tanda Tanya
dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan
atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya: ia
seorang konlomerat (?)
I.Tanda seru (!)
Tanda seru
dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah, atau
yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Misalnya: Jangan
pergi kesana!
J.Tanda
Kurung ((…))
1. Tanda kurung
mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya: KMB (Konferensi Meja Bundar)
2. Tanda kurung
mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan.
Misalnya: indra
(seorang bajak laut) dihukum kurungan 15 tahun.
3. Tanda kurung
mengapit angka atau huruf yang merinci satu seri keterangan. Angka atau huruf
itu dapat juga diikuti oleh kurung saja.
Misalnya:
Ciri-ciri orang itu:
(1)
Tinggi 165.
(2)
Rambut lurus.
(3)
Kulit kuning langsat
K.
Tanda kurung Siku ([. . .])
1. Tanda kurung
siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan
pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu merupakan
isyarat bahwa kesalahan itu memang terdapat di dalam naskah asal.
Misalnya: Dia
[m]enari di atas meja.
2. Tanda kurung
siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Misalnya: ( Penelitian
tentang asal-usul manusia [lihat hal. 132] tidak dibahas)
L.
Tanda Petik (“…”)
1. Tanda petik
mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan
tertulis lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi disebelah atas
baris.
Misalnya: “
siapa yang datang?”tanya Toni.
2. Tanda petik
mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Bacalah “Malinkundang” di Bab v buku bahasa Indonesia.
3. Tanda petik
mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
kata khusus.
Misalnya: Ia
sering menjadi “kambing hitam”oleh teman-temannya.
4. Tanda petik
penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Misalnya: Kata
paman ,“saya harus rajin belajar.”
5. Tanda baca
penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan dibelakang tanda petik yang
mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
Misalnya: Dia
disebut “Kepala batu”karena susah untuk dinasehati.
M.
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
1.
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
Tanya Imfran,”kau dengar teriakan ‘tolong-tolong’ tadi?”
2. Tanda petik
tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing. ( Lihat
pemakaian tanda kurung, Bab V, Pasal J.)
Misalnya: uniform straight motion ‘gerak lurus
beraturan’
N.
Tanda Ulang ( . . . 2) (angka 2 biasa)
Tanda ulang
dapat dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan pengulangan kata
dasar.
Misalnya: kapan2
O.
Tanda Garis Miring (/)
1.
Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat.
Misalnya:
No. 11/PK/1993
2.
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor
alamat.
Misalnya: pemuda/pemudi
Jalan
sutomo V/13
P.
Tanda Pernyingkat ( Apostrof) (‘)
Taanda
apostrof menunjukkan penghilangan bagian kata.
Misalnya:
Dia ‘lah mandi (‘lah=telah)