MAKALAH
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
KEAMANAN
LABORATORIUM
Oleh
:
IMFRANTONI
PURBA
05111003014
FAKULTAS PERTANAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2012
Kata Penghantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatnyalah dan penyertaanNya, kami dapat
menyusun makalah Praktikum Kimia Organik yana berjudul keamanan laboratorium. Seperti
yang kita ketahui Keselamatan dalam laboratorium adalah tanggungjawab hukum dan moral yang penting untuk semua pengawas baik di bidang akademik maupun industri. Pengetahuan tentang keamanan laboratorium dan
melakukannya secara nyata akan menyediakan persiapan yang dibutuhkan untuk
melanjutkan tanggung jawab selanjutnya. Kami telah mencoba untuk membuat
panduan ini agar singkat dan terfokus pada butir-butir penting. Kami mengharapkan Saudara untuk membacanya
dengan hati-hati dan menyimpannya sebagai acuan bekerja dalam laboratorium.
Semua mahasiswa diharapkan untuk menjaga sikap yang profesional terhadap
keselamatan mereka dan orang lain.
Dalam makalah ini
kami menuliskannya dengan keterbatasan kami, kami sadar makalah kami ini masih
jauh dari kata sempurna,bahkan dikatan baik pun belum tentu. Oleh karena itu,
kami harapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah kami ini dari
pembaca.Semoga makalah kami ini berguna dan semoga makalah kami ini dapat
menambah wawasan bagi semua,terutama
pembaca.
Palembang, 8 Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata penghantar..........................................................................................................1
Daftar isi.....................................................................................................................2
Pendahuluan..............................................................................................................3
a.latar belakang.............................................................................................3
b. Rumusan masalah......................................................................................5
c.tujuan..........................................................................................................5
Keselamatan kerja di
laboratorium.............................................................................6
Simbol kimia berbahaya.............................................................................................27
Penutup.....................................................................................................................35
Kesimpulan...............................................................................................................35
Daftar pustaka..........................................................................................................36
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Selama abad yang lalu, kimia telah membuat kita
semakin memahami dunia fisik dan biologis serta kemampuan kita untuk
memanipulasinya. Pekerjaan yang dilakukan di laboratorium kimia di seluruh
penjuru dunia terus memungkinkan kemajuan penting di dunia sains dan teknik.
Laboratorium kimia menjadi pusat pemerolehan pengetahuan dan pengembangan
materi baru untuk digunakan di masa depan, serta pusat pemantauan dan
pengendalian bahan kimia yang saat ini digunakan secara rutin dalam ribuan
proses komersial.
Sebagian besar bahan kimia yang saat ini dihasilkan dan digunakan adalah bahan yang bermanfaat, tetapi sebagian juga berpotensi merusak kesehatan manusia, lingkungan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan kimia. Lembaga harus menyadari potensi penyalahgunaan secara tidak sengaja dan sengaja seperti terorisme atau perdagangan obatobatan ilegal. Laboratorium menghadapi sejumlah ancaman, termasuk pencurian informasi sensitif, peralatan bernilai tinggi, dan bahan kimia dengan “penggunaanganda” yang mungkin digunakan sebagai senjata. Keamanan telah menjadi komponen penting pengoperasian laboratorium. Sistem keamanan laboratorium yang baik dapat mengurangi sejumlah risiko, seperti:
Sebagian besar bahan kimia yang saat ini dihasilkan dan digunakan adalah bahan yang bermanfaat, tetapi sebagian juga berpotensi merusak kesehatan manusia, lingkungan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan kimia. Lembaga harus menyadari potensi penyalahgunaan secara tidak sengaja dan sengaja seperti terorisme atau perdagangan obatobatan ilegal. Laboratorium menghadapi sejumlah ancaman, termasuk pencurian informasi sensitif, peralatan bernilai tinggi, dan bahan kimia dengan “penggunaanganda” yang mungkin digunakan sebagai senjata. Keamanan telah menjadi komponen penting pengoperasian laboratorium. Sistem keamanan laboratorium yang baik dapat mengurangi sejumlah risiko, seperti:
•
Pencurian atau penyalahgunaan peralatan yang sangat penting atau bernilai
tinggi;
• Pencurian atau penyalahgunaan bahan kimia atau bahan “penggunaanganda“ yang mungkin digunakan untuk kegiatan ilegal;
• Ancaman dari kelompok aktivis;
• Pelepasan atau pemaparan bahan berbahaya secara tidak sengaja atau sengaja;
• Sabotase bahan kimia atau peralatan bernilai tinggi;
• Publikasi informasi sensitif; dan
• Pekerjaan ilegal atau eksperimentasi laboratorium yang tidak sah.
Jenis dan tingkat sistem keamanan bergantung pada beberapa faktor, termasuk:
• Jenis ancaman yang diterima dan jumlah bahan dan peralatan;
• Pengetahuan kelompok atau individu yang memberikan ancaman;
• Riwayat pencurian, sabotase, dan kekerasan yang diarahkan ke atau di dekat laboratorium;
• Persyaratan atau panduan peraturan;
• Adanya sesuatu yang menarik perhatian; atau
• Masalah terkait “penggunaan-ganda“ atau keamanan informasi.
(Moran dan Masciangioli, 2010)
• Pencurian atau penyalahgunaan bahan kimia atau bahan “penggunaanganda“ yang mungkin digunakan untuk kegiatan ilegal;
• Ancaman dari kelompok aktivis;
• Pelepasan atau pemaparan bahan berbahaya secara tidak sengaja atau sengaja;
• Sabotase bahan kimia atau peralatan bernilai tinggi;
• Publikasi informasi sensitif; dan
• Pekerjaan ilegal atau eksperimentasi laboratorium yang tidak sah.
Jenis dan tingkat sistem keamanan bergantung pada beberapa faktor, termasuk:
• Jenis ancaman yang diterima dan jumlah bahan dan peralatan;
• Pengetahuan kelompok atau individu yang memberikan ancaman;
• Riwayat pencurian, sabotase, dan kekerasan yang diarahkan ke atau di dekat laboratorium;
• Persyaratan atau panduan peraturan;
• Adanya sesuatu yang menarik perhatian; atau
• Masalah terkait “penggunaan-ganda“ atau keamanan informasi.
(Moran dan Masciangioli, 2010)
Penyelamatan
dan pengamanan bahan kimia bisa mengurangi risiko-risiko ini. Budaya baru yang
berisi kesadaran keselamatan dan keamanan, akuntabilitas, penataan, dan
pendidikan telah berkembang di seluruh dunia di laboratorium milik industri
kimia, pemerintah, dan lembaga pendidikan. Laboratorium telah mengembangkan
prosedur dan peralatan khusus untuk menangani dan mengelola bahan kimia secara
selamat dan aman. Pengembangan “budaya keselamatan dan keamanan” menghasilkan
laboratorium yang aman dan sehat bagi lingkungan tempat kita mengajar, belajar,
dan bekerja
Laboratorium kimia
lebih memiliki banyak permasalahan jika dibandingkan dengan laboratorium yang
lain. Umumnya bahan-bahan kimia merupakan bahan-bahan yang berbahaya, yang
dapat berpengaruh terhadap kesehatan pengguna laboratorium. Ada bahan-bahan
kimia yang mudah terbakar, atau bahkan menimbulkan ledakan. Dengan demikian
penggunaan laboratorium kimia memerlukan
suatu desain pengelolaan yang mampu menekan kemungkinan terjadiya bahaya-bahaya
tersebut sekecil mungkin.
Jika dilihat dari fungsinya, laboratorium kimia memiliki beberapa fungsi, yang antara lain untuk :
Jika dilihat dari fungsinya, laboratorium kimia memiliki beberapa fungsi, yang antara lain untuk :
1.Uji mutu suatu bahan
2. Penelitian dan pengembangan
3. Tempat pendidikan
2. Penelitian dan pengembangan
3. Tempat pendidikan
Oleh karena itu dalam
pengelolaannya perlu diperhatikan fungsi dari laboratorium kimia itu sendiri.
Pengelolaan laboratorium kimia berkaitan dengan pengelolaan bahan, peralatan,
maupun pengguna laboratorium. Pengelolaan bahan memerlukan kriteria – kriteria
tertentuyang disesuaikan dengan jenis dan sifat-sifat bahan itu. Pengelolaan
pengguna laboratorium dapat di atur dengan memberlakukan tatacara yang harus
dipatuhi. Adapun pengelolaan peralatan memerlukan suatu mekanisme tertentu yang
aman, cepat dan efisien.
B. RUMUSAN MASALAH
Banyak masalah yang timbul dalam melakukan suatu percobaan atau
penelitian, dalam praktikum kimia ini, akan banyak sekali kesalahan atau
kecerobohan yang akan terjadi, misalnya Kecelakaan dengan berbagai larutan,
untuk menghindari terjadinya hal-hal yang demikian, harus memenuhi tata cara
yang sudah ditentukan.
C.TUJUAN
·
Untuk menghindari
terjadinya kecelakaan dalam praktikum kimia organic ini
·
Untuk mengetahui
bahan-bahan apa saja yang berbahaya atau tadak dalam laboratorium kimia organic
·
Lebih berhati-hati dalam
menggunakan larutan ataupun zat-zat yang ada ada lab kimia organic
·
Menaati semua peraturan
yang telah ditentukan
KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM
PEMBAHASAN
Keselamatan kerja di
laboratorium merupakan hal penting yang harus selalu diperhatikan oleh mahasiswa dan asisten.
Semua percobaan kimia sangat berbahaya apabila tidak hati – hati. Lakukanlah percobaan
sesuai dengan penuntun percobaan yang
telah didiskusikan.
PERATURAN
KESELAMATAN KERJA
·
Bersikap
tanggung jawab pada setiap saat anda berada di dalam laboratorium
·
Ikuti
semua peraturan tertulis dan tidak tertulis dengan baik. Jika anda tidak
mengerti suatu peraturan atau suatu prosedur, bertanyalah kepada dosen anda
sebelum melanjutkan aktivitas anda.
·
Jangan
pernah bekerja sendirian di dalam laboratorium. Tidak ada mahasiswa yang
diijinkan bekerja di dalam ruangan tanpa kehadiran dosen.
·
Ketika
memasuki ruangan, jangan menyentuh peralatan, bahan kimia, atau material
lainnya di daerah laboratorium sampai anda diperbolehkan.
·
Hanya
lakukan percobaan yang sudah diijinkan oleh dosen. Ikuti semua langkah
percobaan dengan hati-hati, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Percobaan yang tidak diijinkan tidak boleh dilakukan.
·
Dilarang
makan, minum, atau mengunyah permen karet di dalam laboratorium. Dilarang
menggunakan peralatan gelas sebagai wadah makanan atau minuman.
·
Siapkan
diri untuk melakukan pekerjaan di dalam laboratorium. Baca semua prosedur
dengan seksama sebelum memasuki laboratorium. Jangan pernah bermain-main di
dalam laboratorium. Senda-gurau, candaan, dan keisengan adalah tindakan yang
berbahaya serta dilarang.
·
Selalu
bekerja di daerah yang berventilasi baik.
·
Perhatikan
praktek pemeliharaan yang baik. Daerah bekerja harus selalu dijaga kebersihan
dan kerapihannya setiap saat.
·
Waspada
dan bekerja dengan hati-hati setiap saat ketika berada di dalam laboratorium.
Laporkan kepada dosen secepatnya jika terdapat kondisi yang tidak aman.
·
Buang
semua sisa bahan kimia dengan baik. Jangan mencampurkan bahan kimia di dalam
wastafel. Wastafel hanya boleh digunakan untuk air. Pastikan tempat pembuangan
bahan kimia dan larutan kimia kepada dosen anda.
·
Label
dan instruksi peralatan harus dibaca dengan seksama sebelum penggunaan. Siapkan
dan gunakan alat sesuai petunjuk dosen anda.
·
Jauhkan
tangan dari wajah, mata, mulut, dan tubuh ketika menggunakan bahan kimia atau
peralatan laboratorium. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah melakukan
semua percobaan.
·
Percobaan
harus dipantau pribadi setiap saat. Jangan berkeliaran di dalam ruangan,
mengganggu mahasiswa lain, mengejutkan mahasiswa lain, atau mengganggu
percobaan mahasiswa lain.
·
Lokasi
and prosedur operasi peralatan keamanan harus diketahui, termasuk: P3K and pemadam
kebakaran. Lokasi alarm kebakaran dan pintu darurat juga harus diketahui.
·
Tindakan
yang harus dilakukan jika ada latihan kebakaran selama bekerja di laboratorium
harus diketahui; wadah bahan harus ditutup and semua peralatan listrik
dimatikan.
PAKAIAN
·
Setiap
saat bahan kimia, panas, atau peralatan gelas digunakan, mahasiswa harus
menggunakan safety goggles. TIDAK ADA PENGECUALIAN UNTUK PERATURAN INI.
·
Lensa
kontak dilarang dipakai ketika di dalam laboratorium.
·
Gunakan
pakaian yang layak selama berada di dalam laboratorium. Rambut yang panjang,
perhiasan yang menjuntai, serta pakaian yang terlalu longgar berbahaya
digunakan ketika berada di dalam laboratorium. Rambut yang panjang harus
diikat, perhiasan yang menjuntai serta pakaian yang longgar harus diamankan.
Sepatu harus menutupi kaki sepenuhnya. Tidak ada sandal yang diijinkan selama
bekerja di laboratorium.
·
Jas lab
atau baju luar harus dipakai selama percobaan laboratorium.
KECELAKAAN DAN LUKA
·
Laporkan
semua kecelakaan (bahan tumpah, peralatan rusak, dll) atau luka (teriris,
terbakar, dll) kepada dosen secepatnya, tidak peduli seberapa kecil kecelakaan
atau luka tersebut. Jangan panik.
·
Jika
anda atau partner anda terluka, panggil dosen anda secepatnya (dan
sekencang-kencangnya) untuk menarik perhatian dosen anda. Jangan panik.
·
Jika
bahan kimia mengenai mata atau kulit anda, secepatnya dicuci dengan air
mengalir selama minimal 20 menit. Panggil dosen anda secepatnya (dan
sekencang-kencangnya) untuk menarik perhatian dosen anda.
PENANGANAN BAHAN KIMIA
Semua
bahan kimia di dalam laboratorium dianggap berbahaya. Hindari penanganan bahan
kimia dengan tangan. Selalu gunakan pinset. Ketika melakukan pengamatan, jaga
jarak minimal 30 cm dari spesimen. Jangan memakan atau mencium bahan kimia
apapun.
·
Periksa
label nama pada semua botol bahan kimia dua kali sebelum memindahkan isi botol
tersebut. Ambil bahan kimia secukupnya.
·
Jas lab
atau baju luar harus dipakai selama percobaan laboratorium.
PENANGANAN ALAT GELAS DAN PERALATAN LAINNYA
·
Jangan
pernah menangani gelas pecah dengan tangan anda. Gunakan sapu dan pengki untuk
membersihkan pecahan gelas. Letakkan pecahan gelas di dalam wadah khusus untuk
pembuangan.
·
Perhatikan
peralatan gelas sebelum pemakaian. Jangan pernah menggunakan peralatan gelas
yang pecah, retak, atau kotor.
·
Jika
anda tidak mengerti cara menggunakan suatu peralatan, tanyakan kepada dosen!
·
Jangan
mencuci peralatan gelas yang panas di dalam air dingin. Peralatan gelas mungkin
pecah.
PEMANASAN BAHAN KIMIA
·
Dilarang
menggunakan pemanas sendiri. Jaga supaya rambut, pakaian, dan tangan berada
pada jarak aman dari pemanas setiap saat. Penggunaan pemanas hanya dibolehkan
ketika berada dalam pengawasan dosen.
·
Peralatan
gelas yang digunakan untuk pemanasan akan tetap panas untuk waktu yang lama.
Peralatan gelas tersebut harus disimpan pada tempat khusus untuk menurunkan
temperaturnya dan diangkat dengan hati-hati. Gunakan penjepit atau sarung
tangan pelindung jika diperlukan.
·
Jangan
pernah melihat ke dalam wadah yang sedang dipanaskan.
·
Dilarang
meletakkan peralatan yang panas di atas meja laboratorium. Selalu gunakan
tatakan. Biarkan peralatan yang panas untuk waktu yang lama sampai dingin
sebelum menyentuh peralatan tersebut.
Kendali Administratif penting meliputi :
1. Peraturan, program, dan kebijakan yang
didefenisikan dan disampaikan dengan jelas
·
Peraturan
keselamatan dan keamanan umum;
·
Prosedur
kebersihan dan pemeliharaan;
·
Paduan
penggunaan bahan dan peralatn;
·
Dokumen
lain yang mendefenisikan dengan jelas tanggung jawab siswa, mahasiswa, pekerja,
manajer laboratorium, pimpinan lembaga, kontraktor, penyedia layanan gawat
darurat, dan pengunjung;
·
Pengukuran
kinerja bagi semua staf; dan
·
Kebijakan
penegakan peraturan dan insentif bagi semua staf.
2.
Program pengukuran kerja
·
inspeksi
reguler
o Pelaporan insiden
o Penyelidikan insiden; dan
o Tindak lanjut atas insiden.
3. Kebijakan
penegakan peraturan dan insentif, termasuk
-
Penegakan peraturan, program, dan kebijakan ; dan
- Pengakuan dan pemberian penghargaan.
- Pengakuan dan pemberian penghargaan.
Program pengukuran kinerja harus menekankan pada pencarian fakta, bukan pencarian
kesalahan. Prinsip ini diterapkan
disemua program dan kebijakan keselamatn dan keamanan yang diterangkan.
Memulai dan memelihara sistem pengukuran kinerja yang baik akan membantu
melakukan hal berikut :
·
memberikan
pimpinan organisasi informasi yang berguna tentang efektivitas sistem
keselamatan dan keamanan dan tentang perlunya perbaikan;
·
memberikan
wewenang kepada pegawai keselamatn dan keamanan yang telah ditunjuk untuk
mengumpulkan laporan insiden dan melaporkan insiden ke pejabat yang lebih
tinggi agar mereka mengambil tindakan;
·
mendeteksi
pola perilaku dan fasilitas yang tidak aman, menemukan metode untuk
meningkatkan keselamatan dan keamanan, dan memulai peraturan dan aturan yang
baru untuk melindungi pekerja dan siswa ;
·
meningkatkan
kesadaran pada masalah keselamatan untuk mendorong budaya keselamatan dan
keamanan yang lebih baik;
·
memberikan
informasi aktual kepada petugas keselamatan sehingga pelatihan bagi semua
pekerja laboratorium dapat ditingkatkan dan panduan khusus dapat diberikan
kepada msing-masing pekerja; dan
·
memberikan
informasi kepada pimpinan laboratorium sehingga mereka dapat mempelajari cara
menggunakan, menguji dan membeli peralatan pelindung diri ( PPE ) dan jenis peralatan lainnya yang
sesuai untuk meningkatkan keselamatan.
Unsur-unsur sistem pengukuran kinerja dan
kebijakan penegakan peraturan dan insentif dibahas secara lebih terperinci pada
bagian berikut
Inspeksi
Bagian sistem pengukuran kinerja yang sangat
penting adalah program inspeksi reguler terhadap semua praktik dan fasilitas
keselamatn dan keamanan. Namun, melakukan inspeksi masih merupakan langkah
pertama. Lembaga harus memecahkan masalah untuk mencapai status yang lebih
selamat dan lebih aman. Sangat penting untuk mendokumentasikan dan berbagi
hasil inspeksi dan penyelesaian masalah dengan staf.
MENGAKOMODASI
KELAYAKAN PAKAIAN DAN PERILAKU
Semua
staf dan pengunjung laboratorium harus dididik tentang pentingnya memakai
pakaian yang tepat dan sepatu pelindung. Mereka harus mempunyai akses mudah
kepakaian yang layak dipakai untuk laboratorium, seperti jas lab dan sarung
tangan, meskipun mereka lebih memilih memakai pakaian biasa diluar
laboratorium. Emosi dan kesederhanaan mungkin membuat orang tidak suka, terutama
wanita, melakukan tindakan pencegahan jika mereka telah terpercik oleh bahan
berbahaya. Sebagian staf mungkin tidak mau langsung mengganti pakaian mereka
yang terkontaminasi atau menggunakan pancuran keselamatan dengan benar. Untuk
memenuhi kelayakan pakaian dan perilaku , korden sederhana harus ditambahkan
dipancuran keselamatn, dan pakaian ganti harus disediakan di dekat pancuraan
tersebut. Penting juga bagi lembaga
untuk menyediakan waktu atau lokasi laboratorium yang terpisah untuk
siswa pria dan wanita. Lembaga mungkin perlu merancang secara khusus pakaian
dan peralatan pelindung diri yang dapat dipakai didalam dan diluar pakaian
tradisional.
MENEGAKKAN KONSEKUENSI UNTUK PERILAKU BERISIKO
Lembaga
terlebih dahulu harus mempublikasikan secara luas semua peraturan untuk
perilaku yang aman dan hukuman akibat pelanggaran terhadap peraturan tersebut. Jika
orang-orang mengetahui bahwa tidak akan ada konsekuensi dari perilaku abai atau
penuh risiko atau pelanggaran keamanan, mereka tidak akan bersemangat untuk
mengubah kebiasaan mereka. Konsekuensi akibat pelanggaran keselamatan atau
keamanan dapat meliputi pengumuman pelanggaran, larangan penggunaan fasilitas
dan peralatan laboratorium, denda berupa uang, penarikan dukungan keuangan,
atau pemberhentian kerja. Konsekuensi harus sesuai dengan keseriusan
pelanggaran. Untuk mendukung kepatuhan pada peraturan, pimpinan juga harus
memberikan penghargaan kepada orang yang terus melakukan tindakan penyelamatan
dan mempunyai perilaku yang bertanggung jawab. Pemberian penghargaan dapat
berupa uang atau penghargaan yang layak.
MEMULIHKAN TEKANAN WAKTU DAN MENGHINDARI JALAN PINTAS
Mencoba
melakukan proses laboratorium yang terlalu cepat dapat menyebabkan kesalahan
dan kecelakaan atau insiden. Jalan pintas dalam prosedur pengoperasian standar
dapat mengurangi keselamatan. Supervisor dan pimpinan laboratorium harus
memahami waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Mereka
harus menghindari peningkatan permintaan produktivitas atau kecepatan. Dalam merancang
eksperimen, supervisor harus berkonsultasi dengan pekerja agar jumlah waktu
yang diperlukan untuk setiap langkah eksperimen memadai. Waktu yang memadai
diperlukan untuk melakukan segala hal dengan baik. Pendidikan dan pelatihan
tambahan mungkin diperlukan untuk memberikan pekerja insentif agar menghindari
jalan pintas yang berbahaya. Setiap orang di laboratorium harus mempelajari
konsekuensi jalan pintas dan hukuman akibat melakukannya. Rekan kerja harus
belajar mendorong satu sama lain untuk bekerja dengan aman.
MENJAGA REKAN KERJA
Lembaga
harus membuat peraturan khusus atau panduan yang tegas mengenai kapan dan
bagaimana membantu orang lain dan diri sendiri dalam keadaan darurat. Dan yang
terpenting, pegawai dan siswa harus didorong untuk bekerja sama dengan orang
lain untuk mencegah kecelakaan dan keadaan darurat. Semua pekerja laboratorium
dan siswa harus menerima pendidikan tentang pentingnya memakai peralatan
pelindung diri (PPE) dan menggunakannya dengan benar, yang merupakan peraturan
keselamatan laboratorium yang sangat penting.
VENTILASI LABORATORIUM
Sistem
ventilasi laboratorium penting untuk mengontrol bahan kimia yang terbawa di
udara dalam laboratorium. Sistem ventilasi laboratorium yang dirancang dengan
baik pasti disertai, minimal, pemanas dan pendingin yang memadai untuk
kenyamanan pegawai dan pengoperasian peralatan, dan perbedaan antara jumlah udara yang dibuang
dari laboratorium dan jumlah yang dipasok ke laboratorium untuk menjaga tekanan
“negatif” antara ruang laboratorium dan ruang non-laboratorium di dekatnya.
Perbedaan tekanan ini mencegah uap kimia meninggalkan laboratorium secara tidak
terkendali.
ZAT YANG MUDAH TERBAKAR
Zat
yang mudah terbakar, yang mudah memantik api dan terbakar di udara, dapat
berbentuk padat, cair, atau uap. Untuk menggunakan zat yang menyebabkan kebakaran
dengan benar, diperlukan pengetahuan tentang kecenderungan bahan ini untuk
menguap, memantik api, atau terbakar dalam berbagai kondisi di laboratorium.
Agar terjadi kebakaran, tiga kondisi harus
terjadi bersamaan:
1. atmosfer yang beroksidasi, biasanya udara;
2. konsentrasi gas yang mudah terbakar atau
uap yang berada dalam batas kemudahbakaran zat; dan
3. sumber penyulutan.
Cara
terbaik untuk menangani bahaya ini adalah mencegah munculnya uap mudah terbakar
dan sumber penyulutan pada saat bersamaan. Jika uap dari cairan yang mudah
terbakar tidak dapat selalu dikendalikan, kendali ketat terhadap sumber penyulutan
adalah pendekatan terbaik untuk mengurangi risiko kemudahbakaran. Terdapat
karakteristik tertentu yang membuat zat menjadi lebih mudah terbakar.
Titik nyala: Titik nyala adalah suhu terendah di mana
cairan memiliki tekanan uap cukup untuk membentuk campuran yang dapat menyala dengan
udara di sekitar permukaan cairan. Ingat bahwa banyak cairan organik biasa
memiliki titik nyala di bawah suhu ruang. Derajat bahaya yang terkait dengan
cairan yang mudah terbakar juga tergantung pada sifat lainnya, seperti titik
penyulutan dan titik didihnya. Bahan kimia yang dijual bebas biasanya dilabeli
terkait dengan kemudahbakaran dan titik nyalanya.
Suhu penyulutan: Suhu penyalaan zat, baik padat, cair, maupun
gas, adalah suhu minimal yang diperlukan untuk memulai atau menyebabkan terjadinya
pembakaran mandiri tanpa tergantung sumber panas. Semakin rendah suhu
penyulutan, semakin besar potensi terjadinya kebakaran yang dipicu oleh
peralatan laboratorium biasa. Tidak harus selalu ada
percikan bagi terjadinya penyulutan, jika uap
yang mudah terbakar mencapai suhu penyulutannya. Panas juga dapat menyebabkan penyulutan.
Batas
kemudahbakaran: Masing-masing gas dan cairan (sebagai uap) yang mudah
terbakar memiliki dua batas kemudahbakaran yang cukup jelas dan yang
menunjukkan kisaran konsentrasi bahan kimia dalam campuran udara yang akan
menghasilkan api dan menyebabkan ledakan.
– Ambang ledakan bawah (lower explosive limit - LEL) adalah konsentrasi minimal
(uap) bahan bakar di udara (persen per volume) di mana api dihasilkan jika ada
sumber penyulutan.
– Ambang ledakan atas (upper explosive limit - UEL) adalah konsentrasi
maksimal uap di udara (persen per volume) di mana api akan dihasilkan, tetapi
api tidak dapat dihasilkan apabila tingkat konsentrasi lebih tinggi daripada
konsentrasi maksimal ini. Kisaran yang mudah terbakar atau mudah meledak ini
meliputi semua konsentrasi di antara LEL dan UEL. Kisaran ini semakin luas
bersamaan dengan meningkatnya suhu dan di atmosfer yang kaya oksigen. Kisaran
ini juga berubah tergantung keberadaan komponen lain. Tetapi, batasan kisaran
kemudahbakaran hanya memberi sedikit margin keselamatan dari segi praktik
karena jika pelarut tumpah saat ada sumber energi, LEL dicapai dengan sangat
cepat, kemudian terjadi kebakaran atau ledakan sebelum UEL tercapai.
Karakteristik
kemudahbakaran zat mungkin tidak konstan selama digunakan di laboratorium
biasa, jadi terapkan faktor keselamatan besar. Dalam situasi sebenarnya misalnya,
konsentrasi lokal mungkin lebih tinggi dibanding rata-rata. Maka dari itu, mengatur
konsentrasi maksimal yang diperbolehkan untuk kondisi kerja yang aman pada beberapa
fraksi dari LEL yang ditabulasikan merupakan praktik yang baik; nilai yang
diterima secara umum adalah 20%. Di antara sebagian besar cairan berbahaya, ada
yang memiliki titik nyala dekat atau di bawah 38°C dan di bawah 60,5°C.
Material ini mungkin berbahaya di lingkungan laboratorium biasa. Ada risiko
khusus jika kisaran kemudahbakarannya luas. Beberapa zat yang biasa digunakan
berpotensi sangat berbahaya, meski dalam kondisi yang relatif dingin. Karena
kemudahbakarannya yang ekstrem dan kecenderungan pembentukan peroksida, dietil
eter hanya tersedia untuk penggunaan laboratorium dalam wadah logam. Karbon
disulfi da hampir sama bahayanya.
PENYIMPANAN BAHAN YANG SANGAT BERACUN
Lakukan tindakan pencegahan berikut saat
menyimpan karsinogen, toksin reproduktif, dan bahan kimia dengan tingkat
toksisitas akut tinggi.
1. Simpan bahan kimia yang diketahui sangat
beracun dalam penyimpanan berventilasi dalam perangkat pengaman sekunder yang
resisten secara kimia dan anti pecah.
2. Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja
minimal.
3. Beri label area penyimpanan dengan tanda
peringatan yang sesuai.
4. Batasi akses ke area penyimpanan.
5. Pelihara inventaris untuk semua bahan
kimia yang sangat beracun.
EMPAT
PRINSIP YANG MENDASARI SEMUA PRAKTIK KERJA:
1. Rencanakan sebelumnya. Tentukan potensi bahaya yang terkait dengan
eksperimen sebelum memulai. Terapkan rencana untuk menangani limbah yang
dihasilkan di laboratorium sebelum memulai pekerjaan apa pun.
2. Batasi paparan ke bahan kimia. Jangan sampai bahan kimia laboratorium
bersentuhan dengan tubuh. Gunakan tudung kimia laboratorium dan perangkat
ventilasi lainnya untuk mencegah paparan ke zat yang menyebar melalui udara
kapan pun memungkinkan.
3. Jangan meremehkan risiko. Anggap campuran bahan kimia lebih beracun
dibanding komponennya yang paling beracun. Perlakukan semua senyawa dan zat
baru dari toksisitas tak dikenal sebagai zat beracun.
4. Bersiaplah jika kecelakaan terjadi. Sebelum memulai eksperimen, ketahui tindakan
tertentu yang harus diambil jika terjadi pelepasan zat berbahaya secara tidak
disengaja. Ketahui lokasi semua peralatan keselamatan dan alarm kebakaran serta
telepon terdekat, dan ketahui nomor telepon yang harus dihubungi dan orang yang
harus diberi tahu jika terjadi keadaan darurat. Bersiaplah untuk memberikan tindakan
darurat dasar. Selalu beri tahukan kegiatan Anda kepada rekan kerja agar mereka
dapat menanggapi dengan
semestinya. Banyak elemen rencana darurat yang baik dapat diterapkan dengan mudah. Pasang
nomor telepon darurat di tempat yang memungkinkannya ditemukan dan digunakan
dengan semestinya.
Perilaku Pribadi
Semua pengguna laboratorium harus mematuhi
standar profesional berikut:
1. Hindari mengganggu atau mengejutkan
pengguna lain.
2. Jangan biarkan lelucon praktis, keributan,
atau kegaduhan berlebih terjadi kapan pun.
3. Gunakan peralatan laboratorium hanya untuk
tujuan yang dimaksudkan.
4. Kaji prosedur keselamatan dasar dengan
seluruh pengunjung laboratorium tempat zat berbahaya disimpan atau digunakan
atau tempat kegiatan berbahaya sedang berlangsung.
5. Jika anak di bawah umur diizinkan berada
di laboratorium, pastikan mereka mendapat pengawasan langsung sepanjang waktu
dari orang dewasa yang kompeten. Kembangkan kebijakan terkait anak di bawah umur
di dalam laboratorium, dan kaji serta setujui semua kegiatan anak di bawah umur
sebelum kedatangan mereka. Pastikan pegawai laboratorium lainnya yang berada di
area mengetahui keberadaan anak di bawah umur.
MENGURANGI PAPARAN KE BAHAN KIMIA
Berhati-hatilah
untuk menghindari cara paparan paling umum: kontak kulit dan mata, penghirupan,
dan pencernaan. Metode yang dianjurkan untuk mengurangi paparan bahan kimia,
menurut urutan preferensi, adalah sebagai berikut:
1. Penggantian dengan bahan atau proses yang
tidak begitu berbahaya
2. Kendali teknik
3. Kendali administratif
4. Peralatan pelindung diri
KENDALI TEKNIK
Kendali
teknik adalah tindakan yang menghilangkan, memisahkan, atau mengurangi paparan
ke bahaya kimia atau fi sik melalui penggunaan berbagai perangkat. Contohnya
antara lain tudung kimia laboratorium dan sistem ventilasi lainnya, pelindung, barikade,
dan interlock. Kendali teknik harus
menjadi lini pertahanan pertama dan utama untuk melindungi pegawai dan properti. PPE tidak boleh digunakan
sebagai lini perlindungan pertama.
Misalnya, respirator pribadi tidak boleh digunakan untuk mencegah
penghirupan
uap jika tudung kimia laboratorium
(sebelumnya disebut tudung asap) tersedia
MENGHINDARI MENCERNA BAHAN
KIMIA BERBAHAYA
Di laboratorium, jangan izinkan
·
makan,
minum, merokok, mengunyah permen karet, menggunakan kosmetik, dan meminum obat
di tempat bahan kimia berbahaya digunakan menyimpan makanan, minuman, cangkir,
dan peralatan makan dan minum lainnya di tempat bahan kimia ditangani atau
disimpan;
·
penyiapan
atau konsumsi makanan atau minuman dalam peralatan dari kaca yang digunakan
untuk operasi laboratorium;
·
penyimpanan
atau penyiapan makanan di lemari es, peti es, ruang dingin, dan oven
laboratorium;
·
penggunaan
sumber air laboratorium dan air laboratorium demineral sebagai air minum;
·
mengecap
bahan kimia laboratorium; dan
·
pemipetan
dengan mulut (bola pipet, aspirator, atau perangkat mekanik harus digunakan
untuk memipet bahan kimia atau memulai sifon). Cuci tangan dengan sabun dan air
segera setelah bekerja dengan bahan kimia laboratorium apa pun, meski sudah
mengenakan sarung tangan.
MENGHINDARI
PENGHIRUPAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Endus
bahan kimia hanya dalam situasi tertentu yang terkendali. Jangan sekali-kali mengendus
bahan kimia beracun atau senyawa dengan toksisitas tidak diketahui. Lakukan semua
prosedur yang melibatkan zat beracun yang mudah menguap dan semua operasi yang
melibatkan zat beracun padat atau cair yang dapat mengakibatkan pembentukan
aerosol di bawah tudung kimia. Respirator pemurni udara harus digunakan dengan
beberapa bahan kimia jika kendali teknik tidak dapat mencegah paparan.
Pelatihan signifi kan diperlukan untuk penggunaan respirator. Dalam latar
terkendali, instruktur dapat meminta siswa mengendus isi wadah. Dalam kasus
semacam itu, periksa dulu bahan kimia yang diendus untuk memastikannya aman.
Jika diperintahkan untuk mengendus bahan kimia, perlahan arahkan uap ke hidung Anda
dengan selembar kertas yang dilipat. Jangan menghirup uap secara langsung. Jangan
menggunakan tudung kimia laboratorium untuk pembuangan bahan yang mudah menguap
dan berbahaya melalui evaporasi. Bahan semacam itu harus diperlakukan sebagai
limbah kimia dan dibuang dalam wadah yang sesuai menuut prosedur lembaga dan
peraturan pemerintah (lihat Bab 11 untuk informasi
lebih lanjut tentang mengelola limbah)
MEMINIMALKAN
KONTAK KULIT
Kenakan
sarung tangan kapan pun Anda menangani bahan kimia berbahaya, benda dengan tepi
tajam, bahan yang sangat panas atau sangat dingin, bahan kimia beracun, dan zat
dengan toksisitas tidak diketahui. Tidak ada satu bahan sarung tangan yang
memberikan perlindungan untuk semua penggunaan.
Panduan umum berikut berlaku untuk pemilihan
dan penggunaan sarung tangan pelindung:
1. Pilih sarung tangan dengan hati-hati untuk
memastikan bahwa sarung tangan tidak dapat dilalui bahan kimia yang digunakan
dan memiliki ketebalan yang tepat untuk memungkinkan keterampilan yang wajar
sekaligus memberi perlindungan penghalang yang memadai.
– Secara umum, sarung tangan nitril sesuai
untuk kontak insidental dengan bahan kimia.
– Baik sarung tangan nitril maupun lateks
memberi perlindungan minimal dari pelarut berklorin dan tidak boleh digunakan
dengan asam yang beroksidasi atau korosif.
– Sarung tangan lateks melindungi terhadap
bahaya biologis tetapi menawarkan perlindungan kurang baik terhadap asam, basa,
dan sebagian besar pelarut organik. Selain itu, lateks dianggap sebagai pemeka
dan memicu reaksi alergi pada beberapa individu.
– Sarung tangan neoprena dan karet dengan
penambahan ketebalan dianjurkan untuk digunakan dengan sebagian besar bahan
tajam dan berasam.
– Sarung tangan kulit sesuai untuk menangani
peralatan dari kaca yang pecah dan memasukkan tabung ke sumbat, dimana perlindungan
dari bahan kimia tidak
diperlukan.
– Sarung tangan berinsulasi harus digunakan saat bekerja
dengan bahan yang sangat panas atau sangat dingin.
2. Jangan menggunakan sarung tangan yang sudah
kedaluwarsa. Kualitas sarung tangan
menurun dari waktu ke waktu, bahkan dalam kotak yang
tidak dibuka.
3. Periksa sarung tangan untuk menemukan lubang kecil,
robekan, dan tanda penurunan
kualitas sebelum digunakan.
4. Cuci sarung tangan dengan benar sebelum melepasnya.
(Catatan: Beberapa sarung
tangan, seperti kulit dan polivinil
alkohol,dapat menyerap air. Jika tidak dilapisi Sarung tangan lab berat
dipilih untuk memberi perlindungan memadai untuktugas dengan lapisan pelindung, sarung tangan
polivinil alkohol akan menurun kualitasnya jika terkena air.)
5. Cuci dan periksa sarung tangan pakai ulang
setiap sebelum dan setelah digunakan. Ganti sarung tangan secara berkala karena
kualitasnya menurun bila sering digunakan, tergantung frekuensi penggunaan
dankarakteristik perembesan dan penurunan kualitasnya relatif terhadap zat yang
ditangani.
6. Sarung tangan yang dapat terkontaminasi
bahan beracun harus dijauhkan dari area terdekat (biasanya tudung kimia
laboratorium) tempat bahan kimia diletakkan. Sarung tangan ini lebih baik
digunakan di luar laboratorium atau saat menangani item yang sering digunakan, seperti
gagang pintu, telepon, saklar, bolpoin, dan keyboard komputer.
7. Kenakan dua pasang sarung tangan jika satu
bahan sarung tangan tidak memberi perlindungan memadai untuk semua bahaya yang
ditemukan dalam operasi yang dilakukan. Misalnya, operasi yang melibatkan bahaya
kimia dan benda tajam mungkin memerlukan kombinasi penggunaan sarung tangan
tahan bahan kimia (butil, viton, neoprena) dan sarung tangan tidak mudah sobek
(kulit, Kevlar, dll.).
8. Jika tidak digunakan, simpan sarung tangan
di laboratorium tetapi tidak di dekat bahan yang mudah menguap. Untuk mencegah
kontaminasi, jangan menyimpan sarung tangan di kantor, ruang istirahat, atau
ruang makan siang.
9. Pegawai yang diketahui mengidap alergi
lateks tidak boleh menggunakan sarung tangan lateks dan harus menghindari
bekerja di area tempatsarung tangan lateks digunakan.
PERANGKAT PENGAMAN
TUMPAHAN
Semua
orang yang bekerja di laboratorium tempat zat berbahaya digunakan harus
mengetahui kebijakan kendali tumpahan lembaga mereka. Untuk tumpahan
non-darurat, perangkat pengendali tumpahan yang disesuaikan untuk potensi
risiko bahan yang digunakan mungkin tersedia. Perangkat ini digunakan untuk
menghalangi dan membatasi tumpahan jika dapat dilakukan tanpa risiko cedera
atau kontaminasi. Tunjuk seseorang untuk menyimpan perangkat. Simpan perangkat
tumpahan di dekat jalan keluar laboratorium agar siap diakses. Perangkat
pengendali tumpahan biasa mencakup item berikut:
·
Bantal
pengendali tumpahan. Secara umum, gunakan bantal yang dijual bebas ini untuk
menyerap pelarut, asam, dan alkali tajam, tetapi jangan digunakan untuk
menyerap asam hidrofl orat.
·
Absorben lembam, seperti vermikulit, tanah
liat, dan pasir. Kertas bukan bahan yang lembam dan tidak boleh digunakan untuk
membersihkan bahan pengoksidasi seperti asam nitrat. Bahan penetral untuk
tumpahan asam seperti natrium karbonat dan natrium bikarbonat.
·
Bahan penetral untuk tumpahan alkali seperti
natrium bisulfat dan asam sitrat.
·
Sekop plastik besar dan peralatan lainnya
seperti sapu, ember, kantung, dan pengki.
·
PPE,
peringatan, pita barikade, dan perlindungan yang tepat agar tidak tergelincir
atau terjatuh di lantai basah selama atau setelah pembersihan. Dalam keadaan
darurat, ikuti panduan lembaga terkait perangkat pengaman tumpahan. Penanggulangan
non-darurat dapat dilakukan jika terjadi pelepasan zat berbahaya secara tidak
disengaja bila zat tersebut dapat diserap, dinetralkan, maupun dikendalikan
oleh pegawai terdekat atau pegawai perawatan. Keadaan darurat adalah situasi
yang menimbulkan ancaman langsung terhadap keselamatan dan kesehatan pribadi,
lingkungan, atau properti yang tidak dapat dikendalikan dengan aman dan mudah
oleh orang yang berada di lokasi kejadian.
PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI, KESELAMATAN, DAN
KEADAAN DARURAT
Pakaian Pribadi
• Pakaian yang membuat sebagian besar kulit
terpapar tidak cocok di laboratorium tempat digunakannya bahan kimia berbahaya.
Pakaian pribadi harus menutupi tubuh sepenuhnya.
• Kenakan jas laboratorium yang sesuai dalam
keadaan dikancingkan dan lengan tidak digulung. Selalu kenakan pakaian
pelindung jika ada kemungkinan bahwa pakaian pribadi dapat terkontaminasi atau
rusak karena bahan berbahaya secara kimia. Pakaian yang dapat dicuci atau sekali
pakai yang dikenakan untuk bekerja di laboratorium dengan khususnya bahan-bahan
kimia berbahaya meliputi jas dan apron laboratorium khusus, terusan
baju-celana, sepatu boot khusus, penutup kaki, dan sarung tangan pelindung,
serta mantel pelindung percikan. Perlindungan dari panas, kelembapan, dingin,
dan/atau radiasi mungkin diperlukan dalam situasi khusus. Garmen sekali pakai memberikan
perlindungan terbatas saja dari penetrasi uap atau gas.
• Jas laboratorium harus tahan api. Jas katun
tidak mahal dan tidak langsung terbakar, tetapi bereaksi cepat dengan asam. Jas
poliester tidak cocok untuk pekerjaan membuat kaca atau pekerjaan dengan bahan-bahan
yang mudah terbakar. Apron dari plastik atau karet bisa memberi perlindungan
yang baik dari cairan korosif, tetapi mungkin tidak cocok jika terjadi
kebakaran. Apron plastik juga bisa mengumpulkan listrik statis, jadi tidak
boleh digunakan di sekitar cairan yang mudah terbakar, bahan peledak yang
sensitif terhadap pelepas elektrostatis, atau bahan-bahan yang dapat tersulut
oleh pelepasan statis. Jas laboratorium atau apron laboratorium yang terbuat
dari bahan khusus tersedia untuk aktivitas risiko tinggi.
• Tinggalkan jas laboratorium di laboratorium
untuk meminimalkan risiko tersebarnya bahan kimia ke area publik, makan, atau
kantor. Cuci jas secara teratur.
• Pilih pakaian pelindung yang tahan terhadap
bahaya fi sik, kimia, dan termal dan mudah dipindahkan, dibersihkan, atau
dibuang.
• Pakaian sekali pakai yang sudah digunakan
saat menangani bahan karsinogenik atau bahan lain yang sangat berbahaya harus
dipindah tanpa memaparkan bahan beracun kepada satu orang pun. Pakaian tersebut
harus dibuang sebagai limbah berbahaya.
• Rambut panjang yang tidak diikat dan baju
yang longgar, seperti baju berkerah, celana baggy, dan jas, tidak cocok untuk
digunakan di laboratorium tempat digunakannya bahan kimia berbahaya. Hal-hal tersebut
bisa terkena api, tercelup di bahan kimia, dan terbelit di
peralatan.
• Jangan memakai cincin, gelang, arloji, atau
perhiasan lain yang bisa rusak, menjerat bahan kimia sehingga dekat dengan
kulit kita, menyentuh sumber listrik, atau terbelit di mesin.
• Jangan menggunakan pakaian atau aksesori
yang terbuat dari kulit pada situasi di mana bahan kimia bisa meresap ke dalam
kulit dan dekat dengan kulit.
PERLINDUNGAN KAKI
Tidak
semua jenis alas kaki cocok untuk digunakan di laboratorium di mana bahaya
kimia dan mekanik mungkin terjadi. Kenakan sepatu yang kuat di daerah tempat
bahan kimia berbahaya digunakan atau kerja mekanik dilakukan. Sepatu kayu, sepatu
berlubang, sandal, dan sepatu kain tidak memberikan perlindungan terhadap bahan
kimia yang tumpah. Dalam banyak kasus, sepatu keselamatan adalah pilihan terbaik.
Kenakan sepatu dengan lapisan baja di depannya (steel toe) saat menangani benda
yang berat seperti silinder gas. Tutup sepatu mungkin diperlukan untuk bekerja terutama
dengan bahan-bahan berbahaya. Sepatu dengan sol konduktif berguna untuk
mencegah menumpuknya muatan statis, dan sol isolasi bisa melindungi terhadap
kejutan listrik.
PERLINDUNGAN MATA DAN WAJAH
• Selalu kenakan kacamata pengaman dengan pelindung
samping untuk bekerja di laboratorium dan, terutama dengan bahan kimia
berbahaya. Kaca mata resep biasa dengan lensa yang diperkeras tidak dapat berfungsi
sebagai kaca mata pengaman. Lensa kontak bisa digunakan dengan aman jika
dilengkapi perlindungan mata dan wajah yang tepat.
• Kenakan kaca mata pelindung percikan bahan
kimia, yang memiliki bagian samping tahan percikan agar melindungi mata
sepenuhnya, jika ada bahaya percikan dalam operasi yang melibatkan bahan kimia berbahaya.
• Kenakan kaca mata pelindung benturan jika
ada bahaya partikel yang beterbangan.
• Kenakan pelindung seluruh wajah dengan kaca
mata pengaman dan pelindung samping agar melindungi seluruh wajah dan
tenggorokan. Jika ada kemungkinan percikan bahan cair, sekaligus kenakan pelindung
wajah dan kaca mata pelindung percikan bahan kimia. Alat-alat ini khususnya
penting untuk pekerjaan dengan cairan yang sangat korosif. Gunakan pelindung
seluruh wajah dengan pelindung tenggorokan dan kaca mata pengaman dengan
pelindung samping saat menangani bahan kimia yang mudah meledak atau sangat berbahaya.
• Jika pekerjaan di laboratorium bisa
melibatkan paparan terhadap laser, sinar ultraviolet, sinar inframerah, atau
cahaya tampak yang intens, kenakan pelindung mata khusus.
• Berikan perlindungan mata yang diperlukan
bagi pengunjung. Tempel tanda di laboratorium yang menunjukkan bahwa
perlindungan mata perlu dipakai di laboratorium yang menggunakan bahan kimia berbahaya.
PERALATAN
KEAMANAN
-
Alat pemadam kebakaran yang tepat untuk bahaya kebakaran di
laboratorium harus dipasang dengan baik ke benda yang diam yang mudah dijangkau
dan tidak bisa dijatuhkan. Silakan merujuk ke informasi mengenai jenis-jenis
alat pemadam kebakaran untuk mengetahui jenis-jenis alat pemadam kebakaran.
-
Kacamata keselamatan dengan pelindung samping harus digunakan
setiap saat di daerah laboratorium. Lensa kontak tidak boleh digunakan di
daerah dimana bahan kimia atau pelarut digunakan. Tingkat toleransi minimal
perlindungan mata untuk penanganan bahan kimia atau daerah sekitar operasi
tersebut adalah:
a. Goggles bersisi lembut, bertudung, dan
berventilasi, atau
b. Goggles bersisi lembut, bertudung, dan
berventilasi di atas kacamata tanpa pelindung samping, atau
c. Pelindung muka diatas kacamata keselamatan
biasa dengan pelindung samping yang bisa dipisahkan.
Pekerjaan laboratorium umum, bahkan ketika
bahaya mata minimal, memerlukan kacamata keselamatan dengan pelindung samping
yang bisa dipisahkan atau kacamata dengan pelindung samping yang bisa dipasang.
Untuk memesan goggles keamanan standar hubungitoko-tokokhusus yang
bersertifikasi.
KESADARAN
-
Semua
bahan kimia, peralatan listrik, magnet, bahan biologis, radioaktif, dan
temperatur ekstrim harus diberi label secara jelas disertai dengan tanda
peringatan.
-
Semua
anggota laboratorium harus mengetahui dimana kacamata keselamatan dan sarung
tangan diletakkan di dalam laboratorium.
-
Pintu
laboratorium harus dikunci setiap saat untuk alasan keamanan. Bahkan ketika
laboratorium ditempati.
PENYIMPANAN
Semua
daerah penyimpanan harus ditentukan secara jelas dan dipisahkan dari tempat
kerja rutin (sebagai contoh tidak ada penyimpanan di etalasi atau di atap).
Jarum suntik harus disimpan di tempat yang terkunci dan aman. Tabung suntik dan
jarum suntik yang dicuri atau hilang harus segera dilaporkan
keSatuanTugasKeselamatanKerja. Semua tabung gas harus dirantai secara aman atau
ditempelkan pada benda diam untuk mencegah tabung jatuh secara tidak sengaja.
PEMBUANGAN LIMBAH
Tidak
ada akumulasi limbah kertas atau material terbakar lainnya yang akan diijinkan.
Bahan yang tumpah harus dibersihkan segera dengan menggunakan peralatan
tumpahan yang diletakkan di setiap laboratorium. Pembuangan bahan yang
digunakan untuk membersihkan harus dilakukan segera sesuai dengan panduan
pembuangan limbah. Pada saat terjadi tumpahan merkuri, hubungi
SatuanTugasKeselamatanKerja. Tumpahan merkuri sangat berbahaya, jangan
melakukan tindakan jika tidak mengetahui prosedurnya. Setiap pekerja
laboratorium bertanggung jawab untuk pembuangan limbah yang dilakukan secepat
mungkin dan secara aman sesuai dengan prosedur departemen. Setiap benda tajam
(misalnya jarum, pipet, slide, silet, tabung darah) yang kontak dengan bahan
yang berinfeksi atau bahan biologis yang berbahaya harus dibuang ke dalam wadah
benda tajam. Pipet Pasteur, slide mikroskop dan lain-lain yang tidak kontak
dengan bahan biologis berbahaya tai yang tidak digunakan dalam perawatan hewan
atau penelitian, atau limbah kimia berbahaya, dapat dibuang ke kotak fiberboard
yang kokoh yang digunakan untuk mengumpulkan pecahan kaca. Ketika kotak ini
penuh, kotak ini dapat dilem supaya isi kotak tidak tumpah, kemudian dibuang di
tempat sampah biasa. Setiap jarum atau
alat suntik yang sudah digunakan ataupun yang belum digunakan, tidak peduli
penggunaannya, harus selalu diletakkan di dalam wadah benda tajam. Semua
peneliti di departemen diminta untuk menyimpan limbah tersebut sementara di
dalam wadah tahan tusukan untuk diambil oleh SatuanTugasKeselamatanKerjakemudian
untuk diinsenerasi dan pembuangan.
OPERASI
Anggota laboratorium dan peralatan harus
terlindung dari suhu, listrik, dan bahaya kimia selama pengoperasian alat. Kontak
listrik tidak boleh kelebihan beban. Kabel listrik harus disimpan dalam keadaan
baik. setiap kabel di lantai harus dilindungi dari lalu lintas laboratorium
dengan menggunakan jembatan kabel. Kabel listrik non-logam tidak boleh
digunakan sebagai pengganti kabel permanen. Kabel yang fleksibel dan kabel
tidak boleh dipasang melalui lubang di dinding, atap, lantai, dan sebagainya. Tag pengunci harus digunakan untuk mencegah
kenaikan energi mendadak selama konstruksi dan perawatan. Ini berlaku untuk
sistem listrik, pneumatik, kimia, hidrolik, dan sistem panas. Peralatan dan
operasi harus dipasang dengan benar pada permukaan yang aman, permanen, dan
horizontal untuk mencegah benda jatuh secara tidak sengaja. Lemariasamharus selalu digunakan ketika
bekerja dengan pelarut yang mudah terbakar atau gas beracun. Asap berbahaya
atau yang menyebabkan iritasi harus dibuang keluar gedung. Bekerjalah dengan
selang gas yang direndahkan sejauh mungkin. Ini akan memungkinkan sistem
ventilasi bekerja dengan lebih efektif. Gunakan plexiglas untuk melindungi
wadah kaca dari segala sisi. Ini akan meminimalkan bahaya untuk pekerja yang
bekerja dekat dengan potensi ledakan. Jangan menyiasati peralatan keselamatan.
Sebagai contoh, sistem listrik yang dilengkapi dengan kabel 3-konduktor harus
di-ground dengan benar.Hanya orang terlatih dan yang berwenang yang boleh
mengoperasikan peralatan laboratorium. Pintu keluar harus menyediakan jalan
keluar yang bebas dan tidak terhalang.Bahan-bahan tidak boleh ditempatkan atau
disimpan di tangga atau koridor.Pintu kebakaran tidak boleh terhalang atau
diganjal terbuka.
PRAKTIK KESELAMATAN PRIBADI
Kontaminasi
dari makanan, minuman, dan rokok merupakan rute yang potensial untuk terpapar
zat beracun. Merokok TIDAK diijinkan di lokasimanapun di dalam gedung. Tidak
ada makanan atau minuman yang boleh disimpan atau dikonsumsi di laboratorium
manapun, bahkan jika laboratorium untuk sementara digunakan sebagai ruang
kantor. Peralatan gelas dan perkakas yang pernah digunakan untuk operasional
laboratorium tidak boleh digunakan untuk menyiapkan atau mengkonsumsi makanan
atau minuman. Lemari es laboratorium, mesin es, kotak es dan sejenisnya tidak
boleh digunakan untuk menyimpan makanan. Selalu berikan peralatan keselamatan
dan informasi mengenai prosedur keselamatan di laboratorium kepada pengunjung
laboratorium.
BAB 3
SIMBOL KIMIA BERBAHAYA
Zat Kimia (3B)
- Berbau, Merupakan zat kimia yang memiliki bau khas yang dapat mempengaruhi penciuman manusia
- Berbahaya, Merupakan zat kimia yang sangat tidak boleh digunakan dengan sembarangan karena dapat berakibat fatal
- Beracun, Merupakan zat kimia yang dapat mengganggu kesehatan serta dapat menyebabkan kematian
Ciri-ciri
zat beracun
- Mudah meledak
- Pengoksidasi
- Sangat mudah menyala
- Mudah menyala
- Amat sangat beracun
- Beracun
- Sangat beracun
- Berbahaya
- Korosif
Dapat merusak peralatan logam
dan peradangan pada kulit
Contoh :
- Padat, NaOH,CaO,KOH
- Cair, H2SO4,HNO3
- Gas, Amoniak
- Bersifat iritasi
- Berbahaya bagi lingkungan
- Karsinogenik ( Penyebab penyakit KANKER)
- Teratogenik
- Mutagenik ( Mutasi gen )
Inflammable substances (bahan mudah terbakar)
Bahan mudah terbakar
terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan pengoksidasi, bahan amat sangat mudah terbakar (extremely flammable substances), dan bahan sangat mudahterbakar
(highly flammable substances).
Bahan dapat terbakar (flammable
substances) juga termasuk kategori bahan
mudah terbakar (inflammable substances)
tetapi penggunaan simbol bahaya tidak diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.
Explosive (bersifat mudah meledak)
Bahan dan formulasi yang
ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan
sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras
dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat
cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat
dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam
nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil
eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman
praktis maupun keselamatan khusus.
Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan
maupun persediaan/cadangan. Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3 Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas
adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)
Oxidizing (pengoksidasi)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya „oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah
terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran
secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi
kuat dan peroksida-peroksida
organik. Frase-R untuk bahan
pengoksidasi : R7, R8 dan R9 Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium
permanganat juga asam nitrat pekat.
Extremely flammable (amat sangat mudah
terbakar)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya „extremely flammable merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat
rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan
amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat
mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12 Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil
eter (cairan) dan propane (gas)
Highly flammable (sangat mudah terbakar)
Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi
bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa,
atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan
sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh
kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa
tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’
Frase-R untuk bahan
sangat mudah terbakar : R11 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan
logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering.
Flammable (mudah terbakar)
Tidak ada simbol bahaya
diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya ‘flammable’. Bahan dan formulasi likuid yang
memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (flammable) Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10
Contoh bahan dengan
sifat tersebut misalnya minyak terpentin.
Bahan-bahan berbahaya
bagi kesehatan
Pengelompokan bahan dan formulasi menurut sifat
toksikologinya terdiri dari akut dan efek jangka panjang, tidak bergantung apakah efek tersebut
disebabkan oleh pengulangan, tunggal atau eksposisi jangka panjang. Suatu parameter penting
untuk menilai toksisitas akut suatu zat adalah harga LD50 nya yang ditentukan dalam percobaan
pada hewan uji. Harga LD50 merefleksikan dosis yang mematikan dalam mg per kg berat
badan yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan uji, antara 14 hari setelah one single administration. Akibat
desain uji orang dapat
membedakan antara pengeluaran (uptake LD50
oral dan digesti melalui sistem gastrointestinal, seta LD50 dermal untuk uptake (pengeluaran) melalui kulit). Disamping dua hal tersebut ada juga suatu
konsentrasi yang mematikan (lethal concentration) LC50 pulmonary (inhalasi) yang
merefleksikan konsentrasi suatu
polutan di udara (mg/L) yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan uji dalam waktu
antara 14 hari setelah 4 jam eksposisi. Istilah bahan berbahaya untuk kesehatan termasuk sub-grup
bahan bersifat sangat beracun (very
toxic substances), bahan beracun (toxic
substances) dan bahan berbahaya (harmfulsubstances).
Very toxic (sangat beracun)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya
‘very toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian
pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika
memenuhi kriteria berikut: LD50 oral (tikus)
≤ 25 mg/kg berat badan LD50 dermal (tikus atau kelinci) ≤ 50
mg/kg berat badan LC50 pulmonary
(tikus) untuk aerosol /debu ≤ 0,25 mg/L LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap ≤ 0,50 mg/L Frase-R untuk bahan
sangat beracun : R26, R27 dan R28 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium
sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.
Toxic (beracun)
Bahan dan formulasi yang
ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan
kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi
kriteria berikut: LD50 oral (tikus) 25 – 200 mg/kg berat
badan LD50 dermal (tikus atau kelinci) 50 – 400
mg/kg berat badan LC50 pulmonary
(tikus) untuk aerosol /debu 0,25 – 1 mg/L LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 0,50 – 2 mg/L Frase-R untuk bahan
beracun : R23, R24 dan R25 Bahan dan formulasi yang memiliki sifat Karsinogenik (Frase-R :R45 dan R40) Mutagenik (Frase-R :R47) Toksik untuk reproduksi (Frase-R :R46 dan R40) atau Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain
(Frase-R :R48) ditandai dengan simbol
bahaya ‘toxic substances’ dan kode huruf T. Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau
meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak
dengan kulit. Contoh bahan dengan
sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik).
Harmful
(berbahaya)
Bahan dan formulasi yang
ditandai dengan notasi bahaya ‘harmful’ memiliki resiko merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi
kriteria berikut: LD50 oral (tikus) 200-2000 mg/kg berat
badan LD50 dermal (tikus atau kelinci) 400-2000
mg/kg berat badan LC50 pulmonary
(tikus) untuk aerosol /debu 1 – 5 mg/L LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 2 – 20 mg/L Frase-R untuk bahan
berbahaya : R20, R21 dan R22 Bahan dan formulasi yang memiliki sifat Karsinogenik (Frase-R :R45 dan R40) Mutagenik (Frase-R :R47) Toksik untuk reproduksi (Frase-R :R46 dan R40) atau Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain
(Frase-R:R48) yang tidak diberi notasi
toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn. Bahan-bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik, juga akan ditandai dengan simbol bahaya ‘harmful
substances’ dan kode huruf Xn, bahan pemeka (sensitizing substances)
(Frase-R :R42 dan R43) diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol
bahaya untuk ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya
‘irritant substances’ dan kode huruf Xi. Bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat
menyebabkan kanker dengan probabilitas tinggi melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion) atau kontak dengan kulit. Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven
1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai
karsinogenik).
Bahan-bahan
yang merusak jaringan (tissue
destroying substances)
‘tissue
destroying substances’ meliputi sub-grup bahan korosif (corrosive substances)
dan bahan iritan
(irritant substances)
Corrosive (korosif)
Bahan dan formulasi
dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau
sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa
(pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam
mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).
Irritant (menyebabkan iritasi)
Bahan dan formulasi
dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput
lendir. Frase-R untuk bahan
irritant : R36, R37, R38 dan R41 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya
isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.
Bahan berbahaya bagi lingkungan
Bahan dan formulasi
dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada
satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan
menyebabkan gangguan ekologi Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51,
R52 dan R53. Contoh bahan yang
memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum.
PENUTUP
Jadi,dalam berbagai
kegiatan yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya
haruslah memperhatikan prosedur yang ada karena hal ini sangat penting untuk
keberhasilan praktikum ataupun dalam penyelesaian tugas.
KESIMPULAN
- Keselamatan kerja harus sangat diperhatikan terutama dalam pekerjaan dilaboratorium dan menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya
- Peraturan yang telah ditetapkan harus diperhatikan untuk keselamatan kerja di laboratorium
- Pada saat praktikum dilarang menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu berjalannya praktikum
- Dalam laboratorium kimia terdapat banyak zat ataupun larutan yang berbahaya
- Kedisiplanan dan ketelitian sangat penting dalam praktikum ini
DAFTAR PUSTAKA
Djaka Sasmita. (1992).
Hand Out Teknik Laboratorium Kimia Fisika. Fakultas Pasca Sarjana. Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta.
Isana. (1995).
Persamaan Keadaan Larutan Gas Sejati. Tesis S2 FMIPA UGM Yogyakarta.
Sarosa Purwadi dan
Tobing, R.L., eds. Moedjiadi et al. (1981). Pengelolan
Laboratorium IPA.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soendjojo
Dirdjosoemarto dan Iswojo PIA. (1985). Pengelolaan Laboratorium IPA.
Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Didaktik Metodik
Kurikulum IKIP Surabaya., 1995. Pengantar Didaktik Kurikulum
PBM. Penerbit: Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar