Kamis, 26 April 2012

KONVERSI SATUAN DAN PEMBULATAN BILANGAN SATUAN OPERASI 1


LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM SATUAN OPERASI
KONVERSI SATUAN DAN PEMBULATAN BILANGAN




 















Oleh
Imfrantoni Purba
05111003014
Kelompok III




TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2012
I.   PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari tentu kita selalu bersinggungan dengan kegiatan mengukur baik panjang, massa, maupun waktu. Banyak sekali  kegiatan sehari hari yang menggunakan besaran dan satuan misalnya pada saat mengukur panjang tali atau jarak suatu benda ke benda lain,  menimbang  berat beras  atau gandum, menghitung waktu tempuh dari rumah ke kampus, dan lain sebagainya. Panjang, massa, dan waktu yang sering kita gunakan disebut besaran, sedangkan  ukuran untuk menyatakan besaran disebut dengan satuan. Seperti meter untuk panjang, kilogram untuk massa dan detik untuk waktu.( Setiabudidaya,2008)
Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki satuan atau  hal – hal  yang akan diketahui ukurannya. Menurut ada tidaknya arah, Besaran dibagi menjadi dua, yaitu Besaran Vektor dan Besaran Skalar. Besaran Vektor  merupakan besaran yang  mempunyai nilai dan arah, misalnya kecepatan dan berat benda. Besaran Skalar merupakan Besaran yang hanya mempunyai nilai saja, misalnya massa benda. Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran.
Melihat dari induknya, Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah  tetapkan terlebih dahulu. Didalam fisika dikenal tujuh besaran  pokok yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Sedangkan besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari satu atau  lebih besaran pokok. Karena besaran turunan merupakan  kombinasi dari besaran pokok, maka satuan besaran turunan juga merupakan  kombinasi satuan besaran pokok. Aturan untuk menentukan besaran turunan adalah sebagai berikut:
1.      Jika satuan besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok, satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok.
2.      Jika suatu besaran turunan itu juga merupakan pembagian besaran pokok, maka satuan besaran turunan itu juga merupakan pembagian besaran satuan besaran pokok ( Soemanto,2006).
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran itu tersusun oleh besaran-besaran pokok. Analisis dimensional dapat kita gunakan untuk menetahui besaran-besaran turunan  yang memiliki besaran yang sama, serta untuk menganalisis besaran atau titik suatu persamaan atau rumus.(Michael,2006)
Pembulatan bilangan yaitu menyajikan bentuk bilangan dalam digit yang lebih sedikit. Dengan maksud agar tidak terlalu panjang dalam menuliskan bilangannya. Pembulatan ini cukup penting untuk menghasilkan angka yang mendekati dengan angka yang dimaksudkan. Namun hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat tapi lebih mudah digunakan.


B. Tujuan
            Agar praktikan dapat nmengetahui cara mengubah satuan-satuan dan fungsi dengan tujuan tertentu dan untuk mengetahui pembulatan bilangan.













                                                                                                                            II.            TINJAUAN PUSTAKA         
Dalam kamus Bahasa Indonesia, konversi adalah (1) perubahan di satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain; (2) perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah, dan sebagainya; (3) perubahan suatu bentuk (rupa, dsb) kebentuk (rupa, dsb) yang lain. Sistem Satuan Internasional adalah sistem satuan atau besaran yang paling umum digunakan. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon). Sistem SI ini secara resmi digunakan di semua negara di dunia kecuali Amerika Serikat (yang menggunakan Sistem Imperial), Liberia, dan Myanmar.
7 satuan dasar/pokok SI adalah sebagai berikut :
  • Meter untuk panjang (m, l)
  • Kilogram untuk massa (kg, m)
  • Sekon untuk waktu (s, t)
  • Ampere untuk arus listrik (A, i)
  • Kelvin untuk suhu (K, T)
  • mol untuk jumlah molekul (mol, n)
  • Kandela untuk intensitas cahaya (cd, j)
Ada pun juga dalam sebagian dalam beberapa satuan konversi yaitu sebagai berikut:
A. Konversi Satuan Ukuran Panjang
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10.
B. Konversi Satuan Ukuran Berat atau Massa
Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik.
C. Konversi Satuan Ukuran Luas
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2 = m pangkat 2).
D. Konversi Satuan Ukuran Isi atau Volume
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3 = m pangkat 3).
Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau sebaliknya. Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya memiliki sistem satuan sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan konversi satuaan. (Ari Damari, 2009)
Pengubahan satuan sering kita hadapidalam persoalan fisika. Pengubahan satuan pada dasar nya adalah mengubah nilai besaran dari satuan yang satu ke satuan yang lain. Kadang-kadang besaran yang di berikan menggunakan sistem satuan yang berbeda dengan system satuan yang kita inginkan. Sebelum melakukan perhitungan kita harus menyesuaikan sistem satuan ke dalam sistem satuan yang kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah dari awalan yang satu ke awalan yang lain, kita menggunakan tangga konversi satuan. ( Fried,2005)
            Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan. Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional menerapkan sistem metrik sebagai system satuan internasional (SI). Sistem metrik menggunakan meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu. (Kaningan ,2006)
            Sistem satuan metrik memiliki keunggulan karena konversi satuan-satuannya sangat mudah yaitu berupa bilangan berpangkat n atau 10n misalnya105. (Kamajaya, 2007)
            Aturan yang perlu diperhatikan dalam pembulatan bilangan
1. Jika angka lebih dari 5, maka pembulatan dilakukan menjadi 10. Ini artinya pada pembulatan bilangan dan yang akan kita hilangkan adalah lebih besar dari 5, maka kita harus menambahkan angka 1 pada angka sebelum angka yang hendak dihilangkan tadi.Misalnya 12,36. Jika kita bulatkan menjadi satu angka di belakang koma, maka akan kita hilangkan angka 6. Karena angka 6 lebih besar dari 5, maka kita perlu menambahkan 1 pada angka sebelum yang dihilangkan. Yaitu angka 5. Hasil pembulatannya yaitu 12,4.
2.  Jika angka kurang dari 5, maka pembulatan langsung dihilangkan. Tanpa menambahkan satu pada angka sebelum angka yang hendak dihilangkan.Misalnya 15,64. Jika kita bulatkan menjadi satu angka di belakang koma, maka akan kita hilangkan angka 4. Karena angka 4 lebih kecil dari 5, maka kita tidak perlu menambahkan 1 pada angka sebelum yang dihilangkan. Hasil pembulatannya yaitu 15,6.
3.  Jika angka sama dengan 5, maka yang harus digunakan adalah aturan genap terdekat. “jika angka sama dengan 5, maka dibulatkan menjadi 0 jika angka yang mendahului angka 5 adalah angka genap. Dan dibulatkan menjadi 10 jika angka yang mendahului angka 5 adalah angka ganjil”. Misalnya bilangan berikut kita bulatkan ke dalam bilangan bulat. maka 10,513 dibulatkan menjadi 11 dan 5,509 dibulatkan menjadi 6. Ada tiga jenis pembulatan yaitu pembulatan bilangan desimal,pembulatan bilangan bulat dan pembulatan angka penting.















                                                                                                                                       III.    METODE PRAKTIKUM
A.        Waktu dan Tempat
            Praktikum pengenalan alat terlaksana pada hari Kamis, tanggal 1 Maret 2012 dimulai pada pukul 13.00 sampai dengan 15.00, di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.


B.         Alat dan Bahan
            Alat dan bahan  yang  digunakan pada praktikum ini adalah ; kalkulator


C.        Cara Kerja
            Cara kerja yang harus dilakukan pada praktikum konversi satuan dan pembulatan bilangan ini adalah  dengan cara:
1.    Praktikan diberikan soal-soal tentang konversi satuan dan pembulatan bilangan oleh asisten.
2.    Soal-soal yang diberikan asisten dikerjakan oleh praktikan.










                                                                                                                                  IV.      HASIL DAN PEMBAHASAN
A.        Hasil
1. 360  =                                    
Dik :    1 ft = 12 in = 30,48 cm = 0,304 m
            1 menit = 60 detik
Jawaban :
=

2. 10                                            
Dik :    1 lb = 0,454 kg = 454 gr
Jawaban :

3. 80
Jawaban :
 =  
4. 5,1324 = 5,13
5. 8,4671 = 8,47
6. 8,9458 = 8,9






B.     Pembahasan
Pada Praktikum Konversi Satuan dan Pembulatan Bilangan yang bertujuan untuk mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam  massa, panjang, gaya, dan lain-lain, dan untuk menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan mengalikan satuan. Sebelum  melakukan praktikum ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui beberapa istilah yang berkaitan dengan konversi satuan. Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada kedalam  satuan SI atau sebaliknya. Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki satuan atau hal-hal yang akan diketahui ukurannya  Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan suatu ukuran besar. Satuan atau satuan ukur atau unit digunakan untuk memastikan kebenaran pengukuran atau sebagai nilai standar bagi pembanding alat ukur, takar, timbang dan perlengapannya untuk melindungi kepentingan umum. Digunakan dalam berbagai disiplin ilmu untuk mendefinisikan berbagai pengukuran, rumus dan data.
Dimensi adalah suatu yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer. Dalam penggunaan umum, dimensi berarti parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sifat-sifat suatu objek yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau ukuran dan bentuk. Dalam matematika dan fisika, dimensi adalah parameter yang dibutuhkan untuk menggambarkan posisi dan sifat-sifat objek dalam suatu ruang. Dalam konteks khusus, satuan ukur dapat pula disebut dimensi meter atau inchi.
Dimensi mempunyai beberapa kegunaan antara lain :
1.      Untuk menentukan kesetaraan dua buah besaran. Kesetaraan dua besaran dapat dilihat dari dimensi masing-masing, jika dimensinya sama maka dinyatakan kedua besaran itu setara.
2.      Untuk menentukan ketepatan suatu persamaan. Benar tidaknya sebuah persamaan dapat dilihat secara cepat dengan melihat dimensinya. Jika dimensi dikedua ruas sama maka persamaan tersebut benar.
3.      Untuk menentukan satuan besaran turunan dalam besaran dasar.
4.      Untuk mengonversi satuan dari sistem cgs ke MKS atau sebaliknya.
Faktor konversi adalah angka tidak berdimensi yang merupakan ekivalensi satuan yang bersambutan. Pada operasi, penambahan dan pengurangan dimensi dari bilangan yang dioperasikan harus sama, sedangkan dalam perkalian atau pembagian tidak ada syarat dalam pengoperasiannya.
            Dalam kehidupan kita terdapat 4 sistem satuan yaitu :
1.      Absolute Dynamic System (cgs)
2.      English Absolute System (fps)
3.      Sistem Internasional (mks)
4.      Gravitational system
         British                         : ft, Sec, slug
         American                   : ft, sec, lbm, lbf
Sistem Internasional Sistem Satuan Internasional adalah sistem satuan atau besaran yang paling umum digunakan. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon). Sistem SI ini secara resmi digunakan disemua negara di dunia kecuali Amerika Serikat (yang menggunakan Sistem Imperial), Liberia, dan Myanmar.
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain itu, dalam sistem SI terdapat standar awalan – awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk penggandaan atau menurunkan satuan – satuan lainnya.
Dalam Praktikum  ini, kita akan diberikan nilai konversi dari beberapa satuan. Misalnya  1 ft = 12 in = 30,48 cm = 0,304 m. Kemudian Asisten akan memberikan kita soal yang harus dijawab dengan berpedoman pada nilai konversi yang telah diberikan.












V. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
  1. Konversi satuan  yaitu cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau sebaliknya.
  2. Besaran yaitu suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki satuan atau hal – hal yang akan diketahui ukurannya. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
  3. Satuan merupakan sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besar.
  4. Dimensi adalah satuan yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer.
  5. Terdapat empat sistem satuan yang diakui,  yaitu absolute Dynamic system, English absolute system , Sistem Internasional, dan gravitational system.  
  6. Pembulatan bilangan yaitu menyajikan bentuk bilangan dalam digit yang lebih sedikit agar tidak terlalu panjang dalam menuliskan bilangannya, meskipun hasil yang diperoleh kurang akurat





















DAFTAR PUSTAKA
Fried.H.George.Ph.D.2005. Fisika Universitas. Erlangga : Jakarta.
Kanginan , M. 2006 . Fisika. Grafindo. Jakarta.
Setiabudidaya, Dedi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Dasar Bersama. Unsri Indralaya.
Kamajaya. 2007. Fisika Dasar. Penerbit Andi : Yogyakarta
Martoharsono, Soemanto. 2006. Biokimia I. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Purba, Michael. 2006. Kimia Dasar II. Erlangga. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar