Salak
yaitu tanaman yang memiliki duri yang tajam diseluruh batangnya dan begitu juga
di buahnya. Bahasa latin salak yaitu salacca edulis. Salak berkulit coklat kemerahan, berwarna
putih dibagian dagingnya. Salak yang sudah matang mengeluarkan aroma yang
harum, memiliki rasa yang manis dan bijinya berwarna coklat kehitaman sedangkan
yang belum masak memiliki rasa yang sepat dan warna bijinya putih cerah. Buah
yang sudah masak terlihat dengan warna yang coklat tua dan mudah lepas ketika
dipetik. Berbeda dengan salak pondoh
hasil penelitian (Tim karya tani mandiri, 2010) bahwa salak pondoh meski masih muda namun rasanya manis
dan tidak sepat.
Di dalam buah salak terkandung
vitamin A, vitamin C dan mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Salak
memiliki kadar air yang tinggi sehingga salak sangat cepat mengalami kebusukan.Pengolahan
buah salak sudah banyak dilakukan untuk memperpanjang umur simpan, meningkatkan
nilai ekonomi serta menjaga harga tetap baik meski pada saat panen raya. Untuk
memperpanjang umur simpan salak dibutuhkan pengemasan yang tepat. Salak yang
mulai busuk terlihat dengan buah yang semakin lunak jika ditekan.
Pengolahan salak agar tidak cepat
busuk dilakukan mulai dari pemanenan, pensortiran dan pengemasan. Ada berbagai
macam pengolahan salak agar tidak cepat busuk seperti pengeringan namun dengan
pengurangan kadar air maka berubah juga sifat dari buah tersebut baik dari rasa
dan aromanya. Untuk mempertahankan sifat kimia dan fisik salak diperlukan
pengemasan yang baik. Menurut (estitasi
dan ahmadi, 2009) Fungsi pengeringan tidak hanya untuk pengawetan saja namun
juga untuk mengurangi volume dan berat produk, dengan pengurangan bobot
tersebut sehingga mengurangi biaya pengangkutan dan penyimpanan.
Pengemsana
salak yang baik memiliki kriteria 1) harus berlubang untuk memberikan sirkulasi udara; 2) kuat,
agar buah salak terlindung tekanan dari luar; dapat diangkut dengan mudah; dan
3) ukuran pengemas harus disesuaikan dengan jumlah buah. Jenis pengemasan yang
dapat digunakan, antara lain keranjang bambu, peti kayu, dan kardus karton. Pada saat pemanenan
diharapkan agar salak tidak terluka sehingga buah salak tersebut semakin cepat
mengalami pembusukan karena karbohidrat didalam salak akan bereaksi dengan O2
sehingga mengalami pencoklatan pada buah salak. Pengemasan dan penangan salak
yang baik dari mulai panen sampai penyimpanan dapat menjaga nilai fisik dan
kimia buah salak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar