UJI KONTAMINASI UDARA RUANG PENGOLAHAN
Oleh :
IMFRANTONI
PURBA
05111003014
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
A. PENDAHULUAN
Kontaminasi
didalam suatu ruangan dapat terjadi karena udara dalam ruangan itu, udara tidak
membentuk mikrofora secara alami tapi terkontaminasi dari udara lingkungan
sekitar yang mengandung berbagai mikroorganisme seperti air, debu, proses
aerasi dari penderita yang mengalami infeksi saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan mikroorganisme dari ruangan yang digunakan
sebagai tempat fermentasi. Flora mikroorganisme udara
terdiri atas organisme yang terdapat sementara mengapung di udara atau terbawa
serta pada partikel debu. Setiap kegiatan manusia agaknya akan menimbulkan
bakteri di udara. Peralatan pengolahan dan peralatan lain yang
berhubungan langsung dengan bahan pangan dapat menjadi sumber kontaminan. Mikroorganisme disemburkan ke udara dari saluran pernapasan sehingga
organisme-organisme tersebut mendapat perhatian utama sebagai jasad penyebab
penyakit melalui udara. (Rachmawan,
2001).
Kehidupan bakteri dalam lingkunagn tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan saja akan tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Misalnya bakteri termogenesis menimbulkan panas di dalam media tempat ia tumbuh. Bakteri mampu utnuk mengubah pH dari media tempat ia hidup, perubahan ini disebut perubahan secara kimia (Dwyana, 2009)
Kehidupan bakteri dalam lingkunagn tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan saja akan tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Misalnya bakteri termogenesis menimbulkan panas di dalam media tempat ia tumbuh. Bakteri mampu utnuk mengubah pH dari media tempat ia hidup, perubahan ini disebut perubahan secara kimia (Dwyana, 2009)
Pencemaran udara dalam
suatu ruangan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
laju ventilasi, padat orang dan sifat serta saraf kegiatan orang-orang yang
menempati ruangan tersebut. Mikroorganisme yang terhembuskan dalam bentuk percikan dari
hidung dan mulut selama bersin, batuk dan bahkan bercakap-cakap titik-titik air
terhembuskan dari saluran pernapasan mempunyai ukuran yang beragam dari
mikrometer sampai milimeter. Titik-titik air yang ukurannya jatuh dalam kisaran
mikrometer yang rendah akan tinggal dalam udara sampai beberapa lama, tetapi
yang berukuran besar segera jatuh ke lantai atau permukaan benda lain (Irianto, 2006).
Kontaminasi
oleh mikroorganisme dapat terjadi setiap saat dan menyentuh setiap permukaan
seperti tangan atau alat/wadah. Sanitasi lingkungan sangat perlu untuk
diperhatikan terutama bagi pekerja
dan alat yang digunakan dalam
bidang mikrobiologi atau pengolahan produk makanan atau industri. Sanitasi memegang peranan dalam pangan untuk
mencegah terjadinya perpindahan penyakit pada makanan.Penerapan sanitasi yang
baik dapat menjamin produk makanan yang aman untuk dikonsumsi (Hidayat, 2006).
B. TUJUAN
Praktikan dapat mengetahui jumlah kontaminasi mikroorganisme dalam
ruang pengolahan.
C. ALAT
DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah: 1) cawan petri steril dan 2) incubator.
Bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah: 1) nutrient agar (NA) steril dan 2) potato
dextrose agar (PDA) steril.
D. CARA KERJA
Cara kerja dari praktikum ini adalah
:
1.
Dua buah cawan NA disiapkan
oleh setiap kelompok yang diberi tanda nama ruangan dengan waktu kontak 5 menit
dan 10 menit; dan dua buah cawan PDA yang diberi tanda naman ruangan dengan
waktu kontak 5 menit dan 10 menit.
2.
Secara bersamaan bukalah tutup
cawan-cawan tersebut di dalam ruangan yang telah ditetapkan sehingga agar di
dalam cawan petri atu persatu setelah 5 menit dan 10 menit.
3.
Semua cawan diinkubasi pada
suhu
C selama 1 hari.
4.
Amati adanya pertumbuhan dan
jumlah koloni yang terbentuk dihitung, nyatakan secara relative dengan tanda –
sampai +++++
5.
Laporkan hasil pengamatan dalam
bentuk tabel.
E. HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah
Tabel
1. Natrium agar (NA)
Kelompok
|
Ruangan
|
Waktu kontak
|
Jumlah MO
|
Keterangan
|
I
|
Lab. Mikro
|
5 menit
|
152
|
Bakteri
|
|
|
10 menit
|
280
|
Bakteri
|
III
|
Dapur
|
5 menit
|
560
|
Bakteri
|
|
|
10 menit
|
1132
|
Bakteri
|
V
|
Lab. KHP
|
5 menit
|
1176
|
Bakteri
|
|
|
10 menit
|
186
|
Bakteri
|
Tabel 2. PDA ( Potato Dextrose Agar)
Kelompok
|
Ruangan
|
Waktu kontak
|
Jumlah MO
|
Keterangan
|
II
|
Lab. Mikro
|
5 menit
|
-
|
Jamur
|
|
|
10 menit
|
-
|
Jamur
|
IV
|
Dapur
|
5 menit
|
-
|
Jamur
|
|
|
10 menit
|
-
|
Jamur
|
VI
|
Lab. KHP
|
5 menit
|
2
|
Jamur
|
|
|
10 menit
|
-
|
Jamur
|
Pengujian
mikroorganisme dalam udara dilakukan dalam 3 ruangan yaitu Laboratorium
Mikrobiologi, Dapur dan Laboratorium Kimia Hasil Pertanian. Pengujian dilakukan
dengan meletakkan media agar NA dan PDA
yang telah membeku dalam cawan petri pada tempat-tempat yang telah disebutkan
sebelumnya diberikan waktu kontak dengan udara dalam ruangan selama 5 dan 10
menit dari setiap cawan. Bertujuan agar mikroorganisme di udara dapat menempel
dan menjadikan media agar tersebut menjadi tempat tumbuhnya, sehingga jumlah
mikroorganisme baik bakteri, kapang, dan khamir dapat diketahui. Selanjutnya
dilakukan inkubasi untuk menumbuhkan mikroorganisme sesuai dengan kondisi yang
cocok, yaitu pada suhu 30oC selama 2 hari. Digunakan media NA dan
PDA karena mengandung karbohidrat dan gula
yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Penggunaan media NA dari tabel dapat dilihat bahwa jumalah koloni dari setiap ruangan berbeda di laboratorium mikrobiologi yang memiliki waktu kontak selama 5 menit membentuk 152 koloni bakteri pada media dan yang memiliki waktu kontak selama 10 menit membentuk 280 koloni. Dari ruangan dapur yang mengalami waktu kontak dengan ruangannya selama 5 menit memiliki 560 koloni bakteri sedangkan yang mengalami waktu kontak selama 10 menit memiliki 1132 koloni bakteri. Berbeda lagi dengan yang diletakkan pada laboratorium KHP cawan petri yang memiliki waktu kontak dengan ruangan selama 5 menit membentuk koloni sebanyak 1176 sedangkan yang memiliki waktu kontak selama 10 menit membentuk 186 koloni. Waktu kontak dari media dengan udara mempengaruhi jenis dan pertumbuhan dari mikroorganisme hal tersebut terlihat dari jumlah koloni yang terbentuk dari setiap ruangan yang berbeda. Misalnya yang diruangan mikrobiologi dan dapur yang kontak dengan ruangan selama 10 menit memiliki jumlah koloni lebih banyak daripada yang 5 menit, sedangkan pada laaboratorium KHP diperoleh jumlah koloni lebih banyak yang memiliki waktu kontak 5 menit daripada 10 menit kemungkinan ada kerusakan media karena kondisi ruangan. Medium PDA yang disimpan dilaboratorium mikrobiologi tidak ada membentuk koloni jamur yang memiliki waktu kontak 5 dan 10 menit begitu juga dengan medium PDA yang disimpan di dapur tidak ada terlihat membentuk koloni jamur. Medium PDA yang disimpan di laboratorium KHP yang memiliki waktu kontak selama 5 menit membentuk 2 koloni jamur sedangkan yang memiliki waktu kontak selama 10 menit tidak ada membentuk koloni. Medium NA sebagai tempat pertumbuhan bakteri lebih banyak mengandung koloni dari pada medium PDA sebagai tempat hidup pertumbuhan jamur dan kapang. Dari data menunjukkan bahwa dari setiap ruangan kontaminasi lebih banyak dilakukan oleh bakteri daripada jamur dan kapang. Adanya pertumbuhan mikroorganisme yang terbentuk pada masing-masing cawan menunjukkan bahwa udara di tempat tersebut tidak selamanya bebas dari kontaminasi mikrooganisme dan dengan adanya pengujian ini membuktikan bahwa adanya mikrooganisme yang ada di tempat tersebut. Dengan ditandainya pertumbuhan mikroorganisme pada setiap ruangan yang dilakukan pengujian, menandakan bahwa tidak semua ruangan yang ada kebersihannya terjamin.
Penggunaan media NA dari tabel dapat dilihat bahwa jumalah koloni dari setiap ruangan berbeda di laboratorium mikrobiologi yang memiliki waktu kontak selama 5 menit membentuk 152 koloni bakteri pada media dan yang memiliki waktu kontak selama 10 menit membentuk 280 koloni. Dari ruangan dapur yang mengalami waktu kontak dengan ruangannya selama 5 menit memiliki 560 koloni bakteri sedangkan yang mengalami waktu kontak selama 10 menit memiliki 1132 koloni bakteri. Berbeda lagi dengan yang diletakkan pada laboratorium KHP cawan petri yang memiliki waktu kontak dengan ruangan selama 5 menit membentuk koloni sebanyak 1176 sedangkan yang memiliki waktu kontak selama 10 menit membentuk 186 koloni. Waktu kontak dari media dengan udara mempengaruhi jenis dan pertumbuhan dari mikroorganisme hal tersebut terlihat dari jumlah koloni yang terbentuk dari setiap ruangan yang berbeda. Misalnya yang diruangan mikrobiologi dan dapur yang kontak dengan ruangan selama 10 menit memiliki jumlah koloni lebih banyak daripada yang 5 menit, sedangkan pada laaboratorium KHP diperoleh jumlah koloni lebih banyak yang memiliki waktu kontak 5 menit daripada 10 menit kemungkinan ada kerusakan media karena kondisi ruangan. Medium PDA yang disimpan dilaboratorium mikrobiologi tidak ada membentuk koloni jamur yang memiliki waktu kontak 5 dan 10 menit begitu juga dengan medium PDA yang disimpan di dapur tidak ada terlihat membentuk koloni jamur. Medium PDA yang disimpan di laboratorium KHP yang memiliki waktu kontak selama 5 menit membentuk 2 koloni jamur sedangkan yang memiliki waktu kontak selama 10 menit tidak ada membentuk koloni. Medium NA sebagai tempat pertumbuhan bakteri lebih banyak mengandung koloni dari pada medium PDA sebagai tempat hidup pertumbuhan jamur dan kapang. Dari data menunjukkan bahwa dari setiap ruangan kontaminasi lebih banyak dilakukan oleh bakteri daripada jamur dan kapang. Adanya pertumbuhan mikroorganisme yang terbentuk pada masing-masing cawan menunjukkan bahwa udara di tempat tersebut tidak selamanya bebas dari kontaminasi mikrooganisme dan dengan adanya pengujian ini membuktikan bahwa adanya mikrooganisme yang ada di tempat tersebut. Dengan ditandainya pertumbuhan mikroorganisme pada setiap ruangan yang dilakukan pengujian, menandakan bahwa tidak semua ruangan yang ada kebersihannya terjamin.
F. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum
yang telah kita lakukan, dapat diambil kesimpulan yaitu :
1.
Dalam ruangan
yang telah di uji menunjukkan bahwa ruangan tersebut lebih banyak
terkontaminasi oleh bakteri daripada jamur dan kapang.
2.
Waktu kontak dari media dengan udara
mempengaruhi jenis dan pertumbuhan dari mikroorganisme hal tersebut terlihat
dari jumlah koloni yang terbentuk dari setiap ruangan yang berbeda.
3.
Tidak semua ruangan benar-benar bersih dari
kontaminasi oleh jenis bakteri dan jamur
4.
Pencemaran udara
ruangan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor laju ventilasi, padat orang dan
kegiatan orang-orang yang menempati ruangan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dwyana, Zaraswaty dan Nur Haedar. 2009. Penuntun praktikum
Mikrobiologi Pangan. Jurusan
Biologi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Hidayat, N. 2006. Mikrobiologi Industri.
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Irianto, K. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1. CV. Yrama Widya, Bandung.
Rachmawan, Obin. 2001. Sumber Kontaminasi dan Teknik Sanitasi. http://202.152.31.170/modul/pertanian/pengendalian_mutu/sumber_kontaminasi_dan_teknik_sanitasi.pdf. Didownload pada tanggal 25 Maret 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar