Oleh :
IMFRANTONI PURBA
05111003014
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
A. PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan praktikum, biasanya para
praktikan akan melakukan perhitungan dan pengukuran. Dalam hal ini, maka
ketelitian praktikan adalah hal yang penting, yang dapat menentukan hasil akhir
dari praktikum. Hal pertama yang harus diperhatikan agar dapat meningkatkan
ketelitian adalah kita harus memperhatikan alat yang kita gunakan. Karena
alat-alat tersebut memiliki skala yang berbeda-beda, dan tentu saja memiliki
tingkat ketelitian yang berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut maka
akan semakin besar tingkat ketelitiaannya. Hal kedua yang harus diperhatikan
adalah bagaimana cara kita membaca skala itu sendiri.
Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah
kebersihan dari alat yang akan
digunakan. Kebersihan dari alat
dapat mempengaruhi hasil
praktikum. Apabila alat yang akan digunakan tersebut
tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Contohnya jika
pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia, maka zat tersebut dapat
saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum.
Sering kali di dalam laboratorium terjadi
kesalahan dalam melakukan percobaan di karenakan para praktikan tidak
mengetahui cara dan fungsi dari alat-alat laboratorium. Sebagian besar alat
tersebut merupakan alat-alat yang terbuat dari gelas, sehingga memerlukan
kehati-hatian dalam menggunakannya. Apabila terjadi kesalahan dalam menggunakan
alat-alat tersebut, maka akan mengakibatkan hal yang fatal. Selain terganggunya praktikum, harga dari alat-alat tersebut juga relatif mahal. Oleh karena itu
para praktikan dituntut agar serius dalam praktik agar tidak terjadi kerusakan
alat.
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan
dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika
kesalahan seperti ini digolongkan dalaam galat pasti. Oleh karena itu,
pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai
oleh praktikan sebelum melakukan praktikum dilaboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil apabila terjadi kecelakaan dalam laboratorium
karena kesalahan dalam pemakaian atau penggunaan alat-alat dan bahan yang
digunakan dalam melakukan suatu praktikum yang berhubungan dengan bahan kimia yang berbahaya. Disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian
disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat-alat praktikum
mikrobiologi umum.
C. BAHAN DAN ALAT
Alat-alat
yang digunakan antara lain sebagai berikut ; 1) erlenmeyer, 2) beaker glass, 3) tabung reaksi, 4) pipet tetes, 5) tri anggel, 6) jarum ose, 7) cawan petri, 8) bunsen, 9) pipet mikro, 10) tip, 11) autoclave, 12) laminar
flow, 13) inkubator, 14) fortex, 15) magnetik stiver, 16) koloni counter, 17)
mikroskop.
D. CARA KERJA
Cara kerja yang harus dilakukan pada praktikum
pengenalan alat ini adalah dengan cara:
1. Alat-alat terlebih dahulu
dipersiapkan
2. Kemudian alat-alat yang telah dipersiapkan
diterangkan oleh asisten, tentang nama alat, fungsi dan cara penggunaannya. Sehingga tidak terjadi kesalahan pada
praktikum selanjutnya, apabila
alat-alat tersebut digunakan praktikan pada praktikum selanjutnya.
3. Hasil yang dijelaskan Asisten dicatat dan dipelajari para praktikan
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Beberapa alat yang sering digunakan untuk
melakukan praktikum di dalam laboratorium adalah sebagai berikut :
No
|
Nama Alat
|
Fungsi
|
Gambar
|
|
1
|
Erlenmeyer
|
Untuk tempat
analit dalam titrasi larutan.
|
||
2
|
Beaker Glass
|
Untuk mengaduk,
mencampur dan memanaskan cairan
|
||
3
|
Tabung reaksi
|
Untuk mereaksikan zat
dalam jumlah kecil
|
||
4
|
Pipet tetes
|
Untuk mengambil larutan
dalam jumlah yang kecil
|
||
5
|
Triangle
|
Untuk meratakan mikrobia
|
||
6
|
Jarum Ose
|
Untuk memindahkan mikroorganisme.
|
||
7
|
Cawan Petri
|
Untuk tempat inokulasi
mikrobia
|
||
8
|
Bunsen
|
Sebagai alat
pemanas.
|
||
9
|
Pipet Mikro
|
Untuk mikrobia atau mengambil larutan
dalam jumlah kecil.
|
||
10
|
Tip
|
Untuk memindahkan bairan dengan volume yang terkontrol.
|
||
11
|
Auto Clave
|
Untuk
mensterilisasi media dan alat yang akan digunakan.
|
||
12
|
Laminar flow
|
Untuk sterilisasi
|
||
13
|
Inkubator
|
Tempat meletakan mikrobia agar dia tumbuh.
|
.
|
|
14
|
Vortex Mixer
|
Untuk menghomogenkan cairan pada botol
kecil.
|
||
15
|
Magnetik stiver
|
Pengaduk otomatis
|
||
16
|
Colony Counter
|
Untuk menghitung koloni.
|
||
17. Mikroskop
1.
Eyepiece / oculars (lensa okuler)
2.
Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif)
3.
Observation tube (tabung pengamatan / tabung okuler)
4.
Stage (meja benda)
5.
Condenser (condenser)
6.
Objective lense (lensa objektif)
7.
Brightness adjustment knob (pengatur
kekuatan lampu) Untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
8.
Main switch (tombol on-off)
9.
Diopter adjustmet ring (cincin pengatur
diopter) Untuk menyamakan focus antara mata kanan dan kiri
10. Interpupillar distance adjustment
knob (pengatur jarak interpupillar)
11. Specimen holder (penjepit spesimen)
12. Illuminator (sumber cahaya)
13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) Untuk menaikkan atau menurunkan object glass
14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal) Untuk menggeser ke kanan
/ kiri objek glas
15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar) Menaik turunkan meja benda (untuk mencari fokus)
secara kasar dan cepat
16. Fine focus knob (sekrup fokus halus) Menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat
17. Observation tube securing
knob (sekrup pengencang tabung okuler)
18. Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser) Untuk menaik-turunkan kondenser
B. Pembahasan
Alat yang digunakan dalam
suatu praktikum kebanyakan terbuat dari gelas, namun tidak sedikit alat-alat
praktikum yang terbuat dari bahan lain.
Ketika melakukan praktikum, kita harus
memperhatikan dan mengikuti praktikum sesuai dengan prosedur yang ada, hal ini
bertujuan agar menjauhkan kita dari resiko penggunaan zat-zat berbahaya dalam
laboratorium. Terdapat banyak alat-alat yang digunakan di
laboratorium yang sering digunakan dalam praktikum, yaitu ;.
Erlenmeyer
sebenarnya termasuk dalam labu ukur. Erlenmeyer digunakan sebagai tempat zat
yang akan dititrasi. Ukurannya terdiri dari 50 ml hingga 4 liter. Beaker Glass
mempunyai fungsi bukan sebagai alat ukur, walaupun mempunyai ukuran, namun
gelas beker atau yang disebut juga dengan beker glass Digunakan sebagai tempat suatu larutan dan
dapat juga untuk digunakan memanaskan atau menguapkan (memekatkan) suatu
larutan. Adapun ukuran dari gelas beker yaitu 50 ml hingga 6 liter.
Tabung reaksi, merupakan alat yang digunakan untuk
mereaksikan suatu zat kimia dalam jumlah jumlah kecil, dapat juga digunakan
untuk memanaskan larutan. Pipet tetes, digunakan untuk
memindahkan larutan dengan skala kecil. Pipet tetes tidak memiliki ukuran.
Bahannya sangat tipis, sehingga mudah sekali pecah. Triangle digunakan untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya
bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata.
Jarum inokulum (jarum ose) berfungsi untuk
memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum
biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika
terkena panas. Cawan Petri atau telepa Petri adalah
sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkansel. Cawan Petri selalu
berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar
merupakan tutupnya. Bunsen burner digunakan untuk sterilisasi
alat inokulasi dengan pembakaran seperti sterilisasi jarum inokulum atau
spreader. Untuk memastikan kesterilannya jarum inokulum dibakar sampai membara
dan spreader dapat dicelupkan alkohol lalu dibakar.
Mikropipet digunakan untuk memindahkan cairan
yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan
kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume
pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau
mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume
(fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya,
mikropipet memerlukan tip.
Laminar Air Flow Fungsi
Laminar Air Flow Laminar Air Flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk
pengerjaan secara eseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan
aliran udara keluar dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan. Inkubator
digunakan sebagai tempat menyimpan hasil penanaman mikroba. Fortex digunakan
untuk mengaduk
senyawa kimia yang ada dalam tabung reaksi atau wadah. Magnetik stirer
digunakan Untuk
menghomogenkan/menyatukan
suatu larutan dengan pengadukan.
Untuk mempermudah
penghitungan jumlah koloni bakteri digunakan alat yang biasa disebut Colony
Counter. Pada alat Colony Counter, penghitungan jumlah koloni bakteri
dipermudah dengan adanya counter electronic. Dengan adanya counter tersebut
peneliti tinggal menandai koloni bakteri yang dihitung dengan menggunakan pen
yang terhubung dengan counter. Autoclave adalah alat untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15
Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF).
Dari beberapa alat yang terdapat
diatas, masih banyak lagi alat-alat yang digunakan di laboratorium yang belum
kita ketahui beserta fungsinya. Alat yang terbuat dari bahan kaca sangat mudah
pecah, jadi dalam penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti,
agar tidak terjadi kecelakaan kerja saat melaksanakan praktikum.
Mikroskop adalah alat optik yang
terdiri dari dua buah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda
renik (sangat kecil) supaya terlihat lebih besar.
Mikroskop terbagi 3 yaitu mikroskop sederhana, mikroskop monokuler, dan Mikroskop Elektron
Cara kerja nya yaitu :
- Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
- Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
- Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal
maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang
optimal.
F.
KESIMPULAN
Kesimpulan
pada praktikum kali ini adalah :
1. Jenis alat yang paling sering digunakan didalam laboratorium
yaitu bahan gelas.
2.
Sebelum melakukan praktikum, perhatikan terlebih dahulu kondisi alat yang
akan digunakan, alat harus bersih agar tidak terkontaminasi dengan bahan yang
digunakan dalam praktikum
3.
Gunakan bahan dan alat sesuai dengan
prosedur yang telah titentukan supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat membahayakan kesehatan dan
keselamatan kerja.
4.
Tiap alat yang digunakan
mempunyai tingkat ketelitian dan
fungsi yang berbeda namun saling berkaitan.
5. Kesalahan praktikan dalam menggunakan alat-alat
dapat menghasilkan data yang tidak sesuai.
6. Dalam menggunakan alat-alat laboratorium harus
hati-hati karena hampir semua terbuat dari alat-alat gelas yang tipis dan
sangat mudah pecah.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Tjumin. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. LDB UNSRI: Indralaya.
Koesmadji. 2008. Teknik Laboratorium. FMIPA UPI : Bandung
Sasmita, Djaka. 2006.
Hand Out Teknik Laboratorium Kimia Fisika. Fakultas Pasca Sarjana. Universitas
Gajah Mada : Yogyakarta.
Wahyudi. 2011. Pengajaran Metode Sains Melalui Metode Praktik Laboratorium. Laboratorium Kimia SMA YPPI
Khasani, Imam. 2001. Keselamatan Kerja
Dalam Laboratorium.
Gramedia: Jakarta.
Martoharsono, Soemanto. 2002. Biokimia I.
Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Purba, Michael. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga: Jakarta