INOKULASI DAN PERHITUNGAN MIKROBA
Oleh :
IMFRANTONI PURBA
05111003014
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
A. PENDAHULUAN
Teknik yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak
berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk
koloni, yaitu sekelompok massa sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum, dengan menginokulasi
medium agar nutrien (nutrien agar) dengan metode agar tuang atau media agar
sebar, sel-sel mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi,
sel-sel mikroba individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18
sampai 24 jam terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni.
Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni
satu macam mikroorganisme (Pelczar dan Chan, 2007).
Suatu jenis koloni
mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan lebih mudah untuk diamati. Selain itu teknik untuk
memisahkan dan mendapatkan koloni tunggal serta pemeliharannya terdapat
beberapa jenis. Teknik-teknik tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang
terdapat pada bahan pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara
penghitungan koloni pada lempeng pembiakan (plate count) atau juga dapat dilakukan penghitungan langsung secara
mikroskopis (Burrows, 2004).
Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan
tetap hidup merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Pengetahuan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting di
dalam mengendalikan mikroba. Berikut ini
faktor-faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba, suplai energi, suhu/temperatur, keasaman atau kebasaan (ph), ketersediaan oksigen (Suriawiria, 2005):
Metode tebar/ sebar yaitu Setetes inokolum diletakan dalam
sebuah medium agar nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang
kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang
sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin
penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni
koloni yang terpisah-pisah. Metode tuang Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Metode tuang ini dilakukan
dengan cara nutrient agar terlebih dahulu di tuang lalu diberi mikroba (Prescott, 2003).
B. TUJUAN
Untuk mengetahui cara memindahkam mikroorganisme dari media lama ke media
baru dan menghitung jumlah koloni mikroba dari mikroorganisme
C. BAHAN DAN ALAT
Alat-alat
yang digunakan antara lain sebagai berikut ; 1) beaker glass, 2) cawan petri, 3) gelas ukur, 4) laminar flow, 5) magnetic stir, 6) pipet micro, 7) pipet tetes, 8) rak tabung reaksi, 9) tabung reaksi, dan 10) triangle
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah: 1) alkohol, dan 2) mikrobia.
D. CARA KERJA
Cara kerja yang harus dilakukan pada praktikum inokulasi dan perhitungan mikroorganisme ini adalah
dengan cara metode tuang yaitu:
1. Agar dimasak
didalam erlemeyer sebanyak 3,64 gr dan ditambah 130 ml aquadest, tunggu sampai
agak mendidih.
2. Isi 7 buah tabung reaksi dengan aquadest sebanyak 9 ml. Ambil 1 ml dari tabung pertama lalu pindahkan ke tabung kedua dan seterusnya sampai tabung terakhir.
3. Mikroba dituang ke cawan petri sebanyak 1 ml dari tabung reaksi hasil pengenceran 10-5, lalu beri nutrient agar. Ratakan dengan menggunakan triangle yang sudah dipanaskan.
4. Lakukan langkah ketiga untuk tabung 7 dengan kode 10-6.
5. Cawan ditutup dengan kertas wrap dan dimasukkan ke inkubator.
2. Isi 7 buah tabung reaksi dengan aquadest sebanyak 9 ml. Ambil 1 ml dari tabung pertama lalu pindahkan ke tabung kedua dan seterusnya sampai tabung terakhir.
3. Mikroba dituang ke cawan petri sebanyak 1 ml dari tabung reaksi hasil pengenceran 10-5, lalu beri nutrient agar. Ratakan dengan menggunakan triangle yang sudah dipanaskan.
4. Lakukan langkah ketiga untuk tabung 7 dengan kode 10-6.
5. Cawan ditutup dengan kertas wrap dan dimasukkan ke inkubator.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari praktikum ini adalah
sebagai berikut :
Tabel
No.
|
Pengenceran mikrobia
|
Jumlah total koloni
|
1
|
105
|
160
|
2
|
106
|
240
|
B. Pembahasan
Mikroorganisme yang digunakan pada praktikum inokulasi dan perhitungan mikroba, mikroba yang ditanam yaitu Acetobacter
cillinium. Acetobacter cillinium adalah bakteri yang digunakan dalam pembuatan nata de coco. Percobaan ini menggunakan nutrien agar sebagai
media. Nutrien agar yaitu suatu media yang digunakan sebagai tempat
pengembangbiakan dan sebagai sumber nutrisi bagi mikroba. Untuk membuat 1 liter
media maka dibutuhkan 28 gr nutrient agar. Praktikum ini menggunakan kisaran
300 sel mikroba, sehingga sebelum mikroba dituang ke media agar maka terlebih
dahulu diencerkan, pada praktikum ini digunakan mikroba hasil pengenceran 10-5
dan 10-6.
Bahan yang digunakan yaitu NA
untuk media prtumbuhan bakteri, alcohol 70% sebagai bahan untuk pengkondisian
aseptis, kapas, erlenmenyer saat pembuatan media NA, koran untuk membungkus cawan petri sebelum di inkubasi dalam incase, dan tali sebagai pengikat cawan petri
seblum dilakukan inkubasi.
Kelompok 1
dan kelompok 2 melakukan proses penanaman agar tuang, sedangkan kelompok 3 dan
4 melakukan proses penanaman agar sebar. Penanaman agar tuang yaitu dilakukan
dengan cara menyiapkan media terlebih dahulu kemudian bakteri Acetobacter
cillinium dimasukkan ke dalam cawan petri setelah bakteri Acetobacter cillinium
dituang lalu diberi nutrient agar. Penanaman agar sebar yaitu terlebih dahulu
nutrient agar dituang dan setelah itu baru diberi mikroba yaitu Acetobacter
cillinum. Penanaman agar tuang yang dimasukkan ke dalam cawan petri sebanyak 1
ml suspensi, dimana mikroba sudah mengalami pengenceran sebesar 10-5
dan 10-6. Tujuan dari pengenceran tersebut adalah untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan penggunaan mikroba pada cawan petri.
Perhitungamn koloni
bakteri dilakukan dengan cara membagi empat cawan petri sama rata, lalu
kemudian dihitung berapa banyak koloni yang terlihat pada cawan petri. Setelah
diperoleh maka perhitungan yang ¼ tadi dikalikan dengan 4 agar diperoleh berapa
banyak koloni bakteri yang terdapat pada cawan petri. Hasil menunjukkan koloni
bakteri pada pengenceran 10-5 sebanyak 160 koloni sedangkan pada
pengenceran 10-6 sebanyak 240 koloni.
Hasil
perhitungan koloni, didapatkan jumlah hasil koloni yang setelah 48 jam berada pada media dan diinkubasi dalam incase, lalu hasil
pengamatan menunjukkan adanya koloni bakteri terlihat dari tutup cawan petri,
koloni tersebut terlihat berwarna putih. Dari hasil diperoleh bahwa koloni
mikroba terlihat lebih banyak pada cawan petri hasil pengenceran 10-6
daripada pengenceran 10-5.
F.
KESIMPULAN
Kesimpulan
pada praktikum kali ini adalah :
1.
Nutrien agar
yaitu suatu media yang digunakan sebagai tempat pengembangbiakan dan sebagai
sumber nutrisi bagi mikroba.
2.
Percobaan
dilakukan dengan 2 metode yaitu agar tuang dan agar sebar
3.
Agar tuang
yaitu didalam cawan petri terlebih dahulu mikroba dituang setelah itu baru
diberi nutrient agar, sedangkan agar sebar yaitu nutrient agar dituang lalu
diberi mikroba
4.
Isolasi mikroorganisme dilakukan
dengan teknik dilusi atau pengenceran, dimana hasil dari teknik ini adalah 6
sampel, yaitu 10-1 - 10-6 pengenceran.
5.
Pengenceran
dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan
penggunaan mikroba pada cawan petri.
DAFTAR PUSTAKA
Burrows, W., J.M. Moulder, and R.M. Lewert. 2004. Texbook
of Microbiology. W.B. Saunders Company,
Philadelphia.
Pelczar, M. J., Chan, E.C.S. 2007. Elements of Microbiology. Mc Graw Hill
Book Company. New York.
Prescott, L.M. 2003.
Microbiology 5th edition. Mc Graw Hill. New York
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar