Jumat, 08 November 2013

FOOD RECALL 24 JAM

UNSRI

LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM ILMU GIZI
FOOD RECALL 24 JAM



Oleh :
Imfrantoni Purba
05111003014










JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2013

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Di dalam makanan terkandung unsur-unsur zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk memenuhuhi kebutuhan energi setiap hari, mengganti jaringan yang rusak dan memproduksi subtansi tertentu seperti enzim, hormon dan antibodi. Zat gizi dapat dibagi menjadi kelompok makronutrien yang terdiri atas karbohidrat, lemak serta protein, dan kelompok mikronutrien yang terdiri atas vitamin dan mineral (Hartono, 2006).
            Kebutuhan zat gizi (nutrient requirement) menggambarkan banyaknya zat gizi minimal yang diperlukan oleh setiap orang agar dapat hidup sehat. Kebutuhan gizi antar individu bervariasi, ditentukan atau dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, ukuran tubuh (berat badan dan tinggi badan), keadaan fisiologis (hamil dan menyusui), aktivitas fisik serta metabolisme tubuh. Oleh karena itu, jumlah zat gizi yang diperoleh melalui konsumsi pangan harus mencukupi kebutuhan tubuh untuk melakukan kegiatan fisik internal dan eksternal, pertumbuhan bagi usia bayi, balita, anak, dan remaja, atau untuk aktivitas dan pemeliharaan tubuh bagi orang dewasa dan lanjut usia (Hardinsyah et al, 2001).
Dalam tubuh manusia energi dapat dihasilkan karena adanya proses pembakaran karbohidrat, protein dan lemak sehingga manusia sangat membutuhkan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energinya. Kebutuhan energi manusia tergantung pada tinggi dan berat badannya sehingga perlu adanya perhitungan untuk mencapai kebutuhan energinya. Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi) dan penggunaan (utilization) zat gizi makanan. Status gizi seseorang tersebut dapat diukur dan dinilai. Dengan menilai status gizi seseorang atau sekelompok orang maka dapat diketahui apakah seseorang atau sekelompok orang tersebut status gizinya baik ataukah tidak baik (Endres et al, 2004).
            Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat yang setinggi mungkin. Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penilaian status gizi secara langsung dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Prinsip dari metode food recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Untuk survei konsumsi gizi individu lebih disarankan menggunakan recall 24 jam konsumsi gizi dikarenakan dari sisi kepraktisan dan kevalidan data masih dapat diperoleh dengan baik selama yang melakukan terlatih. Metode ini cukup akurat, cepat pelaksanaannya, murah, mudah, dan tidak memerlukan peralatan yang mahal dan rumit.   Ketepatan menyampaikan ukuran rumah tangga (URT) dari pangan yang telah dikonsumsi oleh responden, serta ketepatan pewawancara  untuk menggali semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden beserta ukuran rumah tangga (URT) (Hartono, 2006).

B. Tujuan
1.      Praktikan memahami metode food recall dalam pengumpulan data  konsumsi makanan.
2.      Praktikan dapat menaksir Angka Kecukupan Energi Individu  (AKEI).
3.      Praktikan dapat memberikan pendapat atas jumlah energi yang dikonsumsi dan jumlah energi yang dikeluarkan oleh seseorang dalam 1x24 jam.













II. TINJAUAN PUSTAKA
Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari. Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi.Setiap aktifitas fisik memerlukan energi untuk bergerak. Aktifitas fisik berupa aktifitas rutin sehari-hari, misalnya membaca, pergi ke sekolah, bekerja sebagai karyawan kantor. Besarnya energi yang digunakan tergantung dari jenis, intensitas dan lamanya aktifitas fisik.
            Aktivitas fisik atau disebut juga aktivitas eksternal adalah kegiatan yang menggunakan tenaga atau energi untuk melakukan berbagai kegiatan fisik, seperti berjalan, berlari, berolahraga, dan lain-lain. Setiap kegiatan fisik menentukan energi yang berbeda menurut lamanya intensitas dan sifat kerja otot . Menurut Wirakusumah (1994), gaya hidup yang kurang menggunakan aktivitas fisik akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh seseorang. Aktivitas fisik diperlukan untuk membakar energi dalam tubuh. Bila pemasukan energi berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang seimbang akan memudahkan seseorang untuk menjadi gemuk. Lebih lanjut, dikemukakan pula bahwa modernisasi yang terjadi saat ini menyebabkan segalanya dimudahkan dengan fasilitas-fasilitas teknologi yang berakibat pada terbatasnya gerak dan aktivitas, hidup terasa lebih santai.
            Aktivitas fisik seperti berlari-lari, main layang-layang ataupun permainan lainnya yang menguras energi, nyaris tidak dilakukan lagi di kota besar. Akibatnya energi yang dihabiskan pun cenderung irit sedangkan makanan yang dikonsumsi cenderung sama, malah melebihi kebutuhan jika ditambah kebiasaan mengunyah makanan sambil menonton televisi (Wirakusumah 1994).
            Menurut Satoto (1994), kemakmuran dan kemudahan hidup menimbulkan gaya hidup sedentaris yang sangat menurunkan kerja/aktivitas fisik dan memberikan kesempatan yang luas untuk makan banyak. Disamping itu para keluarga cenderung untuk memanjakan anak mereka dengan pangan. Akibatnya energi dari pangan disimpan dalam bentuk lemak terjadilah obesitas.
 Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien.
a)      Makronutrien
            Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air.
b)      Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari :
           I.            Karbohidrat – Glukosa; serat.
        II.             Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
     III.            Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial.
     IV.            Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.
        V.            Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C.
     VI.             Air
Fungsi Zat Gizi
            Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.
       I.            Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.
    II.            Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin.
             




III. METODOLOGI  PRAKTIKUM
A.  Waktu dan Tempat
       Praktikum ilmu gizi ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 28 September 2013 pukul 10.00 WIB dan bertempat di RKC 1207, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

B.  Cara Kerja
       Cara kerja dari praktikum ini yaitu
            Praktikan diminta membentuk kelompok yang terdiri atas 2 orang (pria dan wanita). Tiap praktikan diminta mencatat seluruh kegiatan anggota kelompoknya selama 1x24 jam dan mengumpulkan data berupa makanan yang dikonsumsi oleh orang tersebut pada hari yang sama dengan metode food recall. Hasil laporan adalah tabel AKEI dan tabel konsumsi makanan. Tabel AKEI mengacu pada Lampiran 3 untuk pria dan Lampiran 4 untuk wanita, sementara nilai pengeluaran energi dari tiap kegiatan mengacu pada Lampiran 5 untuk pria dan Lampiran 6 untuk wanita. Tabel konsumsi makanan berisi nama, jenis kelamin, usia, jenis makanan yang dikonsumsi, berat makanan (URT dan g), energi (kkal) yang dihasilkan oleh makanan yang dikonsumsi responden. Besarnya energi yang dihasilkan tiap-tiap bahan makanan per 100g dapat dilihat dalam Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) pada Lampiran 1. Pembahasan dibuat dengan mengamati hasil pada tabel AKEI dan tabel food recall, serta membandingkannya dengan anggota kelompok.






IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil
·      Tabel 1. Jumlah total Kalori Laki-laki per 27 September 2013
No.
Nama Responden
Jumlah Total Kalori per 24 jam
1
Billy Joestra
2208,25 kkal
2
Ido Fatro Widodo
2316,2 kkal
3
Ahmad Faizal
2037,7 kkal
4
M. Arief Rahman
2223,8 kkal
5
Adi Kristianto
3717,46 kkal
6
Umar
1691 kkal
7
M. Zamzami Yahya
3892,64 kkal
8
Tony albensius
3104 kkal
9
Ediamit Malau
2575,5 kkal
10
AntariaMarsega
2096,7 kkal
11
Jefri Patar Sitorus Pane
3209,3 kkal
12
Imfran Toni Purba
1389,5 kkal
13
Ahmat Sarhan
3811 kkal
14
Raja Sahban
1050 kkal
15
Trisno Saputra
2108,7 kkal
16
Imam Syarifuddin
2934,05 kkal
17
Ivan Pratama
1666,7 kkal
18
Doni Andrian
2538 kkal
19
Sapto Hadi Putra
2310 kkal
20
Riki Anggara
2469,75 kkal
21
Dedi Setiawan
2901,45 kkal













Tabel 2. Jumlah total kalori perempuan per 27 September 2013
No.
Nama
Jumlah Total Kalori per 24 jam
1
Puspita Anggraini
1503,9 kkal
2
Herleni
1321 kkal
3
Dewi Sartika Ginting
2925 kkal
4
Wenny Dwi Larasati
1116 kkal
5
Megaria
2683 kkal
6
Feni Crista A. P
1981,84 kkal
7
Endah Kartika sari
1230,9 kkal
8
Ochy Astri Febriani
1059,8 kkal
9
Widya Jayatika
1005,92 kkal
10
Desi Megawati Putri
1008 kkal
11
Zahara
2195,335 kkal
12
Meta Aryani
1640,2 kkal
13
Septiani Areanti
2557,08 kkal
14
Suci Kusumawati
1768,1 kkal
15
Kandita Novita Sari
1952,25  kkal
16
Amelia Pertiwi
1863 kkal
17
Maya Prihastini
2046,32 kkal
18
Rahmawati
1728,1 kkal
19
Linda Rahmadita
2010,9 kkal
20
Deva Destira
1608,3 kkal
21
Indah Rohana Nasution
1670,1 kkal
22
Deborah
4486,33 kkal
23
Asniyanti
1407,95 kkal
24
Arddeska Putry
1817 kkal
25
Mona Chairunnisa
1232,2 kkal
26
Ummia Sari
2123,75 kkal
27
Dian Puspita
1060,83 kkal
28
Devita Ayu
1593,57 kkal
29
Lilis Sugiarti
1999,18 kkal
30
Zuhara Hilda
1099,8 kkal
31
Elsa Manora
2291 kkal
32
Hikmah Suciati
2087,6 kkal




B.  Pembahasan
                Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.
            Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
            Status Gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang individu dalam suatu variabel. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Dari data yang diperoleh, laki-laki itu membutuhkan energi lebih banyak daripada wanita. Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari.
            Metode recall konsumsi 24 jam dan food record didasari pada makanan dan jumlah yang umumnya dikonsumsi oleh individu dalam satu hari atau lebih pada hari-hari tertentu. Metode recall dan record digunakan pada epidemiologi gizi untuk mengukur validasi kuisioner frekuensi makanan yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data konsumsi primer. Validasi kuisioner frekuensi makanan dievaluasi melalui pengumpulan satu atau lebih recall dan recoord dari subsampel yang mewakili populasi. Dalam pengukuran konsumsi makanan dengan metode food survey pada tingkat individu atau perorangan sering terjadi bias atau kesalahan. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahannya. Metode food records memberikan hasil yang lebih akurat, tetapi terlalu membebani responden. Metode food frequency questionnaire dan food recall 24 jam lebih sering terjadi flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden kurus untuk melaporkan lebih banyak dan responden yang gemuk melaporkan lebih sedikit. Perhitungan jumlah energi yang dibutuhkan setiap individu yang dilakukan tidak terlalu akurat. Karena dihitung dengan jumlah kandungan terbesarnya seperti beras dikalikan dengan 4,1 kkl sedangkan komposisi beras tidak hanya karbohidrat saja tapi kandungan terbesarnya adalah karbohidrat.
            Penyakit kurang gizi dapat terjadi, disebabkan karena kurangnya cakupan konsumsi pada nutrisi-nutrisi utama. Penyakit ini juga dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang kurang kadar vitamin dan mineral tertentu, mengkonsumsi makanan yang kurang bervariasi, atau karena kurang makan. Malnutrisi dapat menggambarkan keadaan-keadaan seperti kemiskinan, perang, kelaparan, dan wabah penyakit.






V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum angka kecukupan energi individu (akei) dan food recall 24 jam yaitu :
1.      Di dalam suatu pangan tidak satu pun jenis pangan yang dapat memenuhi kebutuhanm semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.
2.      Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi) dan penggunaan (utilization) zat gizi makanan.
3.      Pria lebih banyak membutuhkan energi daripada wanita hal itu dikarenakan pria melakukan lebih banyak pekerjaan fisik dibandingkan wanita, komposisi tubuh pria mengharuskan mereka untuk makan makanan yang kaya energi.
4.      Penyakit kurang gizi dapat terjadi, disebabkan karena kurangnya cakupan konsumsi pada nutrisi-nutrisi utama.















DAFTAR PUSTAKA
Endres JB, Robert E Rokwell, Chintya GM. 2004. Food Nutrition and The Young Child. Ohio: Pearson Prentice Hall.
Hardinsyah et al. 2001. Pengembangan Konsumsi Pangan Dengan Pendekatan Pola Pangan Harapan. Bogor: Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
Hartono A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Satoto S. 1994. Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) gizi lebih sebagai bagian dari KIE gizi ganda Dalam M.A. Rifai (Ed), Prosiding Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V (hlm 562-573). Jakarta: LIPI.
Wirakusumah ES. 1994. Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar