PRAKTIKUM
ILMU GIZI
FOOD RECALL 24 JAM
Oleh
:
Imfrantoni
Purba
05111003014
JURUSAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
INDRALAYA
2013
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di dalam makanan terkandung
unsur-unsur zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk memenuhuhi
kebutuhan energi setiap hari, mengganti jaringan yang rusak dan memproduksi
subtansi tertentu seperti enzim, hormon dan antibodi. Zat gizi dapat dibagi
menjadi kelompok makronutrien yang terdiri atas karbohidrat, lemak serta
protein, dan kelompok mikronutrien yang terdiri atas vitamin dan mineral
(Hartono, 2006).
Kebutuhan zat gizi (nutrient
requirement) menggambarkan banyaknya zat gizi minimal yang diperlukan oleh
setiap orang agar dapat hidup sehat. Kebutuhan gizi antar individu bervariasi,
ditentukan atau dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, ukuran tubuh (berat badan
dan tinggi badan), keadaan fisiologis (hamil dan menyusui), aktivitas fisik
serta metabolisme tubuh. Oleh karena itu, jumlah zat gizi yang diperoleh
melalui konsumsi pangan harus mencukupi kebutuhan tubuh untuk melakukan
kegiatan fisik internal dan eksternal, pertumbuhan bagi usia bayi, balita,
anak, dan remaja, atau untuk aktivitas dan pemeliharaan tubuh bagi orang dewasa
dan lanjut usia (Hardinsyah et al, 2001).
Dalam
tubuh manusia energi dapat dihasilkan karena adanya proses pembakaran
karbohidrat, protein dan lemak sehingga manusia sangat membutuhkan makanan yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan energinya. Kebutuhan energi manusia tergantung
pada tinggi dan berat badannya sehingga perlu adanya perhitungan untuk mencapai
kebutuhan energinya. Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang
atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi) dan
penggunaan (utilization) zat gizi makanan. Status gizi seseorang tersebut dapat
diukur dan dinilai. Dengan menilai status gizi seseorang atau sekelompok orang maka
dapat diketahui apakah seseorang atau sekelompok orang tersebut status gizinya
baik ataukah tidak baik (Endres et al, 2004).
Status gizi baik atau status gizi
optimal terjadi bila tubuh digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum
pada tingkat yang setinggi mungkin. Penilaian status gizi dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu penilaian status gizi secara langsung dan tidak langsung.
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian
yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Penilaian status gizi
secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu survei konsumsi makanan,
statistik vital dan faktor ekologi. Prinsip dari metode food recall 24
jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi
pada periode 24 jam yang lalu. Untuk survei konsumsi gizi individu lebih
disarankan menggunakan recall 24 jam konsumsi gizi dikarenakan dari sisi
kepraktisan dan kevalidan data masih dapat diperoleh dengan baik selama yang
melakukan terlatih. Metode ini cukup akurat, cepat pelaksanaannya, murah,
mudah, dan tidak memerlukan peralatan yang mahal dan rumit.
Ketepatan menyampaikan ukuran rumah tangga (URT) dari pangan yang telah
dikonsumsi oleh responden, serta ketepatan pewawancara untuk menggali semua
makanan dan minuman yang dikonsumsi responden beserta ukuran rumah tangga (URT)
(Hartono,
2006).
B. Tujuan
1. Praktikan
memahami metode food recall dalam pengumpulan data konsumsi makanan.
2. Praktikan
dapat menaksir Angka Kecukupan Energi Individu
(AKEI).
3. Praktikan
dapat memberikan pendapat atas jumlah energi yang dikonsumsi dan jumlah energi
yang dikeluarkan oleh seseorang dalam 1x24 jam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Besarnya
kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari. Kebutuhan
energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan
energi.Setiap aktifitas fisik memerlukan energi untuk bergerak. Aktifitas fisik
berupa aktifitas rutin sehari-hari, misalnya membaca, pergi ke sekolah, bekerja
sebagai karyawan kantor. Besarnya energi yang digunakan tergantung dari jenis,
intensitas dan lamanya aktifitas fisik.
Aktivitas fisik atau disebut juga
aktivitas eksternal adalah kegiatan yang menggunakan tenaga atau energi untuk
melakukan berbagai kegiatan fisik, seperti berjalan, berlari, berolahraga, dan
lain-lain. Setiap kegiatan fisik menentukan energi yang berbeda menurut lamanya
intensitas dan sifat kerja otot . Menurut Wirakusumah (1994), gaya hidup yang
kurang menggunakan aktivitas fisik akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh seseorang.
Aktivitas fisik diperlukan untuk membakar energi dalam tubuh. Bila pemasukan
energi berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang seimbang akan
memudahkan seseorang untuk menjadi gemuk. Lebih lanjut, dikemukakan pula bahwa
modernisasi yang terjadi saat ini menyebabkan segalanya dimudahkan dengan
fasilitas-fasilitas teknologi yang berakibat pada terbatasnya gerak dan
aktivitas, hidup terasa lebih santai.
Aktivitas fisik seperti
berlari-lari, main layang-layang ataupun permainan lainnya yang menguras
energi, nyaris tidak dilakukan lagi di kota besar. Akibatnya energi yang
dihabiskan pun cenderung irit sedangkan makanan yang dikonsumsi cenderung sama,
malah melebihi kebutuhan jika ditambah kebiasaan mengunyah makanan sambil
menonton televisi (Wirakusumah 1994).
Menurut Satoto (1994), kemakmuran
dan kemudahan hidup menimbulkan gaya hidup sedentaris yang sangat menurunkan
kerja/aktivitas fisik dan memberikan kesempatan yang luas untuk makan banyak.
Disamping itu para keluarga cenderung untuk memanjakan anak mereka dengan
pangan. Akibatnya energi dari pangan disimpan dalam bentuk lemak terjadilah
obesitas.
Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan
mikronutrien.
a) Makronutrien
Komponen
terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat
esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat
(hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air.
b) Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari :
I.
Karbohidrat – Glukosa; serat.
II.
Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
III.
Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin;
metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial.
IV.
Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur;
klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium;
krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.
V.
Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D
(kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin;
niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat;
vitamin C.
VI.
Air
Fungsi Zat Gizi
Memberi energi (zat pembakar)
– Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung
karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan
kegiatan/aktivitas.
I.
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat
pembangun) – Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru,
memelihara, dan menganti sel yang rusak.
II.
Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein,
mineral, air dan vitamin.
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ilmu gizi ini dilaksanakan
pada hari Jum’at, 28 September 2013 pukul 10.00 WIB dan bertempat di RKC 1207, Fakultas
Pertanian, Universitas Sriwijaya.
B. Cara Kerja
Cara kerja
dari praktikum ini yaitu
Praktikan diminta membentuk kelompok
yang terdiri atas 2 orang (pria dan wanita). Tiap praktikan diminta mencatat
seluruh kegiatan anggota kelompoknya selama 1x24 jam dan mengumpulkan data
berupa makanan yang dikonsumsi oleh orang tersebut pada hari yang sama dengan
metode food recall. Hasil laporan adalah tabel AKEI dan tabel konsumsi makanan.
Tabel AKEI mengacu pada Lampiran 3 untuk pria dan Lampiran 4 untuk wanita,
sementara nilai pengeluaran energi dari tiap kegiatan mengacu pada Lampiran 5
untuk pria dan Lampiran 6 untuk wanita. Tabel konsumsi makanan berisi nama,
jenis kelamin, usia, jenis makanan yang dikonsumsi, berat makanan (URT dan g),
energi (kkal) yang dihasilkan oleh makanan yang dikonsumsi responden. Besarnya
energi yang dihasilkan tiap-tiap bahan makanan per 100g dapat dilihat dalam
Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) pada Lampiran 1. Pembahasan dibuat
dengan mengamati hasil pada tabel AKEI dan tabel food recall, serta
membandingkannya dengan anggota kelompok.
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
· Tabel 1. Jumlah total Kalori
Laki-laki per 27 September 2013
No.
|
Nama Responden
|
Jumlah Total Kalori per 24 jam
|
1
|
Billy Joestra
|
2208,25 kkal
|
2
|
Ido Fatro Widodo
|
2316,2 kkal
|
3
|
Ahmad Faizal
|
2037,7 kkal
|
4
|
M. Arief Rahman
|
2223,8 kkal
|
5
|
Adi Kristianto
|
3717,46 kkal
|
6
|
Umar
|
1691 kkal
|
7
|
M. Zamzami Yahya
|
3892,64 kkal
|
8
|
Tony albensius
|
3104 kkal
|
9
|
Ediamit Malau
|
2575,5 kkal
|
10
|
AntariaMarsega
|
2096,7 kkal
|
11
|
Jefri Patar Sitorus Pane
|
3209,3 kkal
|
12
|
Imfran Toni Purba
|
1389,5 kkal
|
13
|
Ahmat Sarhan
|
3811 kkal
|
14
|
Raja Sahban
|
1050 kkal
|
15
|
Trisno Saputra
|
2108,7 kkal
|
16
|
Imam Syarifuddin
|
2934,05 kkal
|
17
|
Ivan Pratama
|
1666,7 kkal
|
18
|
Doni Andrian
|
2538 kkal
|
19
|
Sapto Hadi Putra
|
2310 kkal
|
20
|
Riki Anggara
|
2469,75 kkal
|
21
|
Dedi Setiawan
|
2901,45 kkal
|
Tabel 2. Jumlah total kalori perempuan per 27
September 2013
No.
|
Nama
|
Jumlah Total Kalori per 24 jam
|
1
|
Puspita Anggraini
|
1503,9 kkal
|
2
|
Herleni
|
1321 kkal
|
3
|
Dewi Sartika Ginting
|
2925 kkal
|
4
|
Wenny Dwi Larasati
|
1116 kkal
|
5
|
Megaria
|
2683 kkal
|
6
|
Feni Crista A. P
|
1981,84 kkal
|
7
|
Endah Kartika sari
|
1230,9 kkal
|
8
|
Ochy Astri Febriani
|
1059,8 kkal
|
9
|
Widya Jayatika
|
1005,92 kkal
|
10
|
Desi Megawati Putri
|
1008 kkal
|
11
|
Zahara
|
2195,335 kkal
|
12
|
Meta Aryani
|
1640,2 kkal
|
13
|
Septiani Areanti
|
2557,08 kkal
|
14
|
Suci Kusumawati
|
1768,1 kkal
|
15
|
Kandita Novita Sari
|
1952,25 kkal
|
16
|
Amelia Pertiwi
|
1863 kkal
|
17
|
Maya Prihastini
|
2046,32 kkal
|
18
|
Rahmawati
|
1728,1 kkal
|
19
|
Linda Rahmadita
|
2010,9 kkal
|
20
|
Deva Destira
|
1608,3 kkal
|
21
|
Indah Rohana Nasution
|
1670,1 kkal
|
22
|
Deborah
|
4486,33 kkal
|
23
|
Asniyanti
|
1407,95 kkal
|
24
|
Arddeska Putry
|
1817 kkal
|
25
|
Mona Chairunnisa
|
1232,2 kkal
|
26
|
Ummia Sari
|
2123,75 kkal
|
27
|
Dian Puspita
|
1060,83 kkal
|
28
|
Devita Ayu
|
1593,57 kkal
|
29
|
Lilis Sugiarti
|
1999,18 kkal
|
30
|
Zuhara Hilda
|
1099,8 kkal
|
31
|
Elsa Manora
|
2291 kkal
|
32
|
Hikmah Suciati
|
2087,6 kkal
|
B. Pembahasan
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi. Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,
yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.
Kebanyakan protein merupakan enzim
atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,
sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam amino
bagi organisme
yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Status Gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari
nutriture seorang individu dalam suatu variabel. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan
dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk
variabel tertentu protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel. Makanan sumber zat
pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe,
tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu
serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang. Dari data
yang diperoleh, laki-laki itu membutuhkan energi lebih banyak daripada wanita.
Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari.
Metode recall konsumsi 24 jam dan
food record didasari pada makanan dan jumlah yang umumnya dikonsumsi oleh
individu dalam satu hari atau lebih pada hari-hari tertentu. Metode recall dan
record digunakan pada epidemiologi gizi untuk mengukur validasi kuisioner
frekuensi makanan yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data konsumsi
primer. Validasi kuisioner frekuensi makanan dievaluasi melalui pengumpulan
satu atau lebih recall dan recoord dari subsampel yang mewakili populasi. Dalam
pengukuran konsumsi makanan dengan metode food survey pada tingkat individu
atau perorangan sering terjadi bias atau kesalahan. Setiap metode mempunyai
kelebihan dan kelemahannya. Metode food records memberikan hasil yang lebih
akurat, tetapi terlalu membebani responden. Metode food frequency questionnaire
dan food recall 24 jam lebih sering terjadi flat slope syndrome, yaitu
kecenderungan bagi responden kurus untuk melaporkan lebih banyak dan responden
yang gemuk melaporkan lebih sedikit. Perhitungan jumlah energi yang dibutuhkan
setiap individu yang dilakukan tidak terlalu akurat. Karena dihitung dengan
jumlah kandungan terbesarnya seperti beras dikalikan dengan 4,1 kkl sedangkan
komposisi beras tidak hanya karbohidrat saja tapi kandungan terbesarnya adalah
karbohidrat.
Penyakit
kurang gizi dapat terjadi, disebabkan karena kurangnya cakupan konsumsi pada
nutrisi-nutrisi utama. Penyakit ini juga dapat disebabkan karena mengkonsumsi
makanan yang kurang kadar vitamin dan mineral tertentu, mengkonsumsi makanan
yang kurang bervariasi, atau karena kurang makan. Malnutrisi dapat
menggambarkan keadaan-keadaan seperti kemiskinan, perang, kelaparan, dan wabah
penyakit.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan
dari praktikum angka kecukupan energi individu (akei) dan food recall 24 jam
yaitu :
1.
Di dalam suatu pangan tidak satu
pun jenis pangan yang dapat memenuhi kebutuhanm semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup
sehat, tumbuh kembang dan produktif.
2. Status
gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang
diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi) dan penggunaan (utilization)
zat gizi makanan.
3. Pria
lebih banyak membutuhkan energi daripada wanita hal
itu dikarenakan pria melakukan lebih banyak pekerjaan fisik dibandingkan
wanita, komposisi tubuh pria mengharuskan mereka untuk makan makanan yang kaya
energi.
4. Penyakit kurang gizi dapat terjadi, disebabkan
karena kurangnya cakupan konsumsi pada nutrisi-nutrisi utama.
DAFTAR PUSTAKA
Endres JB,
Robert E Rokwell, Chintya GM. 2004. Food Nutrition and The Young Child. Ohio:
Pearson Prentice Hall.
Hardinsyah
et al. 2001. Pengembangan Konsumsi Pangan Dengan Pendekatan Pola Pangan Harapan.
Bogor: Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
Hartono
A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Satoto
S. 1994. Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) gizi lebih sebagai bagian
dari KIE gizi ganda Dalam M.A. Rifai (Ed), Prosiding Widya Karya Nasional
Pangan dan Gizi V (hlm 562-573). Jakarta: LIPI.
Wirakusumah ES.
1994. Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar