PENGARUH SUHU DAN
KONSENTRASI TERHADAP VISKOSITAS
Oleh :
IMFRANTONI
PURBA
05111003014
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
A. PENDAHULUAN
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang
merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu
jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang
rendah, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi. Viskositas pada zat cair disebabkan oleh adanya gaya kohesi yaitu gaya tarik
menarik antara molekul sejenis (Sarojo, 2009).
Fluida
yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya,
fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli,
madu. Hal ini bisa dibuktikan dengan
menuangkan air dan minyak goreng di atas lantai yang permukaannya miring. Pasti
air ngalir lebih cepat daripada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan
suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin
kurang kental zat cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng paha ikan di
dapur, minyak goreng yang awalnya kental menjadi lebih cair ketika dipanaskan.
Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut ( Rosiana, 2005).
Apabila zat cair tidak
kental maka koefesiennya sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian
yang menempel dinding mempunyai kecepatan yang sama dengan dinding. Bagian yang
menempel pada dinding luar dalam keadaan diam dan yang menempel pada dinding
dalam akan bergerak bersama dinding tersebut. Lapisan zat cair antara kedua
dinding bergerak dengan kecepatan yang berubah secara linier sampai V. Aliran
ini disebut aliran laminer. Aliran zat cair akan bersifat laminer apabila zat cairnya kental dan
alirannya tidak terlalu cepat (Sudarjo,
2008).
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas
tidak dipengaruhi oleh tekanan. Viskositas akan turun dengan naiknya suhu,
sedangkan viskositas gas naik dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair
menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan
bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian
viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur. Penambahan
gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahan seperti bahan
suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserin adanya
penambahan air akan menyebabkan viskositas akan turun karena gliserin maupun
minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat. Viskositas naik
dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat, larutan
minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi serta laju
aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi. Viskositas akan naik
jika ikatan rangkap semakin banyak (Rao,
2003).
B. Tujuan
Tujuan
dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan konsentrasi
terhadap viskositas jus pepaya.
C. ALAT
DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1) beaker glass, 2)
hot plate, 3) spatula, 4) termometer 5) viscometer bandul.
Bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah : 1) aquadest, 2) jus pepaya.
D. CARA KERJA
Cara kerja
dari praktikum ini adalah :
1. Jus pepaya dituang ke dalam
beaker glass dengan konsentrasi yang berbeda untuk masing-masing kelompok
2. Dalam keadaan normal, jus pepaya diukur suhunya
dengan menggunakan termometer
3. Ukur
viskositas jus pepaya yang bersuhu kamar dengan menggunakan viscometer bandul
4. Jus pepaya dipanaskan dengan
menggunakan hot plate sampai mencapai suhu yang ditentukan
5. Ukur
viskositasnya dengan menggunakan termomter bandul
6. Catat
berapa hasil yang diperoleh, kemudain bandingkan hasilnya
E. HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah
Tabel
1. Jus Mangga
Bahan
|
Konsentrasi (%)
|
Suhu (
)
|
Viskositas (dPas)
|
Jus Mangga
|
40
|
29
80
|
110
145
|
60
|
26
80
|
300
300
|
|
80
|
31
80
|
600
900
|
|
100
|
30
80
|
1500
1000
|
Tabel
2. Jus Pepaya
Bahan
|
Konsentrasi (%)
|
Suhu (
)
|
Viskositas (dPas)
|
Jus Pepaya
|
40
|
27
80
|
125
90
|
60
|
28
80
|
300
175
|
|
80
|
28
80
|
450
290
|
|
100
|
27
80
|
525
300
|
Praktikum
pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap viskositas dilakukan perbandingan antara jus mangga dengan
jus pepaya. dari hasil perbandingan diperoleh bahwa pada jus mangga diperoleh
nilai viskositas yang lebih tinggi daripada di jus pepaya. Viskositas
dipengaruhi oleh kadar air dimana kadar jus yang memiliki konsentrasi 40%
memiliki viskositas yang lebih rendah daripada jus yang memiliki konsentrasi
60% begitu juga seterusnya hingga jus yang memiliki konsentrasi hingga 100%.
Penurunan Viskositas karena adanya penambahan air karena dengan penambahan air
menyebabkan jus semakin encer. Sehingga aliran jus semakin tinggi.
Pemanasan zat cair
menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan
bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian
viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur. Nilai viskositas pada suhu awal berbeda jauh ketika jus dipanaskan meskipun
pada konsentrasi yang sama, seperti pada jus pepaya konsentrasi 40% ketika
belum dipanaskan memiliki viskositas sebesar 125 dPas sedangkan pada suhu 800
C nilai viskositasnya menurun menjadi 90 dPas. Pebedaan suhu ini sangat
mempengaruhi nilai viskositas suatu zat. Berbeda dengan viskositas suatu gas
karena viskositas suatu gas akan naik dengan kenaikan suhunya.
Perbandingan
pada tabel menunjukkan bahwa viskositas jus pepaya lebih rendah dibandingkn
dengan viskositas jus mangga yang lebih tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh
kadar air awal pada jus pepaya lebih tinggi dibandingkan dengan kadar air pada
jus mangga. Selain suhu konsentrasi air masih banyak yang sangat mempengaruhi
nilai viskositas yaitu tekanan, komposisi didalam zat, adanya
bahan tambahan seperti bahan suspensi yang akan menaikkan
kekentalan suatu zat yang menyebabkan naiknya nilai viskositasnya dan adanya
ikatan rangkap di dalam zat tersebut. Semakin banyak ikatan rangkap maka
semakin tinggi nilai viskositasnya. Perbedaan viskositas jus mangga dan jus
pepaya dipengaruhi oleh kadar air awal yang berbeda dan komposisi penyusun
bahan tersebut.
F. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum
yang telah kita lakukan, dapat diambil kesimpulan yaitu :
1.
Viskositas suatu zat cair disebabkan karena adanya gaya kohesi yaitu gaya tarik menarik antara molekul
sejenis
didalam cairan.
2.
Viskositas
suatu zat dipengaruhi oleh suhu, komposisi zat, tekanan, kadar air dan ikatan
rangkap pada zat tersebut.
3.
Penambahan
aquades pada larutan menyebabkan penurunan nilai viskositas suatu zat.
4.
Pemanasan/penaikan
suhu suatu larutan menyebabkan molekul-molekul larutan memperoleh energi yang
menyebabkan cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah yang
menyebabkan menurunnya nilai viskositas.
5.
Viskositas
suatu zat cair berbeda dengan viskositas suatu gas karena viskositas suatu gas
akan naik dengan kenaikan suhunya.
DAFTAR PUSTAKA
Rao, RR
dan Fasad, KR. 2003. “Effects of Velocity- Slip and Viscosity variation on
Journal Bearings”. Vol 46. Hal 143-152. India
Rosiana,
H. 2005. “ Analisis Viskositas Sukardjo. 2003. “Kimia Fisika”. Rineka
Cipta. Jakarta.
Sarojo, Ganijanti Aby. 2006. Seri Fisika Dasar Mekanika. Salemba
Teknika. Jakarta. Sudarjo, Randy. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Universitas Sriwijaya.
Inderalaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar