SERELIA DAN KACANG-KACANGAN
Oleh :
IMFRANTONI PURBA
O5111003014
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
A. PENDAHULUAN
Serelia merupakan biji-bijian dari rumput-rumputan yang merupakan jenis tumbuhan monokotil. Serelia merupan
suber serat yang tinggi, serat sangtat pentying bagi tubuh kartena mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mampu mengurangi resiko sakit
jantung.kandungan gizi yang paling banyak yang terdapat dalam serelia adalah
karbohidrat, protein dan vitramin B. Tanaman
serelia yang paling banyak kita kenal yaitu gandum, jagung, sorgum dan padi.
Bukti medis menunjukkan dengan mengkonsumsi biji-bijian secara rutin dapat
menurunkan resiko terkena serangan jantung, stroke, k anker dan diabetes (Adisarwanto dalam winda, 2010).
Mengkonsumsi biji-bijian juga mengurangi
resiko obesitas (kegemukan) yang diukur dengan indeks massa
tubuh dan rasio ukuran pinggul dan mampu menurunkan kadar kolesterol
darah.
Biji-bijian mengandung fitokimia dan antioksidan. Senyawa fenol termasuk salah satu senyawa fitokimia penting yang memiliki
aktivitas antioksidan atau antimutagen. Kacang-kacangan merupakan tanaman dikotil karena biji kacang tersebut
berkeping 2, merupakan buah yang bersel tunggal dan berbiji tunggal dengan
kulit luar yang sangat keras. Kacang-kacangan juga merupakan sumber protein
nabati dan memiliki daya guna yang sangat luas. Kacang-kacangan memiliki
struktur yag hampir sama dengan serelia. Kacang-kacangan hanya memiliki sedikit
glukosa, fruktosa, tetapi mengandung sedikit rafinosa, stakiosa dan verbakosa (Ahmadi dalam siti, 2012).
Kacang-kacangan
telah lama dikenal sebagai sumber protein yang saling melengkapi dengan
biji-bijian, seperti beras dan gandum. Kacang-kacangan ini juga ternyata sangat potensial yaitu sebagai sumber zat gizi lain selain
protein, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat kompleks dan serat makanan. Kerusakan
biji pada serealia dan
kacang-kacangan selama penyimpanan diakibatkan oleh
bermacam-macam sebab. meskipun demikian perubahan itu dapat diperlambat sengan melakukan pengendalian
terhadap
perubahan utama yaitu kadar air dan suhu, meskipun kondisi penyimpanan yang
bebas oksigen juga berguna dalam hal ini (Koswara dalam
siti, 2012).
Berdasarkan analisis kandungan zat gizi pada setiap jenis
pangan, tidak ditemukan satu jenis pangan pun yang mengandung zat gizi lengkap
yang mampu memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan manusia. Sehingga setiap
jenis makanan itu memiliki nilai gizi yang berbeda sehingga kita seharusnya
tidak mengkonsumsi satru jenis makanan saja untuk memenuhi kebutuhan gizi
didalam tubuh kita (Triyantini
dalam winda, 2010).
B. TUJUAN
Untuk mengetahui sifat fisik serelia dan
kacang-kacangan.
C. ALAT
DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai
berikut: 1)
gelas ukur, 2) jangka sorong, 3) pisau, 4) tabung reaksi, 5) timbangan.
Bahan yang digunakan dalam praktikum
adalah sebagai berikut: 1) beras, 2) jagung
pipil, 3) kacang hijau, 4) kacang kedelai, 5) kacang merah, dan 6) kacang
tanah.
D. CARA KERJA
Cara kerja pada praktikum serelia dan kacang-kacangan adalah dengan:
A. Ukuran
1. Sampel bahan diukur panjang, lebar, dan tebal dengan menggunakan jangka sorong.
2. Hasil pengukuran dicatat.
B. Berat
1. Sampel bahan sebanyak 100 butir ditimbang.
2. Hasil dinyatakan dalam gram/100 butir.
3. Hasil penimbangan dicatat.
C. Densitas Kamba
1. Sampel bahan dimasukkan ke gelas ukur sebanyak 100 ml, kemudian dikeluarkan.
2. Sampel bahan yang sudah dikeluarkan ditimbang.
3. Hasilnya dinyatakan dalam gram/ml.
D. Daya Serap Air
1. Sampel bahan ditimbang sebanyak 2gr, kemudian dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan diisi air sampai sampel bahan terendam.
2. Tabung reaksi dipanaskan selama 15 menit, setelah itu ditimbang lagi.
3. Daya serap air dihitung .
4. Hasil perhitungan dicatat.
E. Rasio Pengembangan
1. Sampel bahan dimasak selama 15 menit, kemudian diukur panjang setelah dimasak.
2. Rasio pengembangan diukur.
3. Hasil perhitungan dicatat.
A. Ukuran
1. Sampel bahan diukur panjang, lebar, dan tebal dengan menggunakan jangka sorong.
2. Hasil pengukuran dicatat.
B. Berat
1. Sampel bahan sebanyak 100 butir ditimbang.
2. Hasil dinyatakan dalam gram/100 butir.
3. Hasil penimbangan dicatat.
C. Densitas Kamba
1. Sampel bahan dimasukkan ke gelas ukur sebanyak 100 ml, kemudian dikeluarkan.
2. Sampel bahan yang sudah dikeluarkan ditimbang.
3. Hasilnya dinyatakan dalam gram/ml.
D. Daya Serap Air
1. Sampel bahan ditimbang sebanyak 2gr, kemudian dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan diisi air sampai sampel bahan terendam.
2. Tabung reaksi dipanaskan selama 15 menit, setelah itu ditimbang lagi.
3. Daya serap air dihitung .
4. Hasil perhitungan dicatat.
E. Rasio Pengembangan
1. Sampel bahan dimasak selama 15 menit, kemudian diukur panjang setelah dimasak.
2. Rasio pengembangan diukur.
3. Hasil perhitungan dicatat.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil
dari praktikum pengetahuan bahan tentang serelia dan kacang-kacangan adalah sebagai berikut:
Tabel
No
|
Nama sampel
|
|
Ukuran
|
|
Berat (gr/100 butir)
|
Densitas kamba (gr/ml)
|
Daya serap air (%)
|
Rasio Pengembangan
|
|
|
Panjang (cm)
|
Lebar (cm)
|
Tebal (cm)
|
|
|
|
|
1
|
Jagung pipil
|
0,86
|
0,6
|
0,31
|
13,81
|
85,18
|
17 %
|
1,05
|
2
|
Kacang hijau
|
0,5
|
0,33
|
0,3
|
7,06
|
78,4
|
17 %
|
1,4
|
3
|
Kacang merah
|
1,3
|
0,82
|
0,53
|
46,43
|
63,95
|
55%
|
1,3
|
4
|
Beras
|
0,72
|
0,2
|
0,14
|
1,78
|
83,96
|
19,4%
|
1,15
|
5
|
Kacang tanah
|
1,29
|
0,89
|
0,55
|
33,39
|
58,78
|
59,37%
|
1,155
|
6
|
Kacang kedelai
|
1,65
|
1,6
|
2,7
|
15,96
|
73,62
|
68%
|
2,91
|
B. Pembahasan
Percobaan pertama dilakukan yaitu pengamatan
ukuran dari masing-masing bahan baik itu serelia maupun kacang-kacangan yang
diukur yaitu panjang, lebar, dan tebal masing-masing bahan. Pengukuran
digunakan untuk membandingkan ukuran dari setiap bahan itu dan bentuk-bentuk
dari setiap bahan itu berbeda. Pengukuran tersebut menunjukkan perbedaan dari
ukuran masing-masing bahan termasuk lebar, panjang dan tebalnya. Pengukuran berat dilakukan pada semua bahan tang tersedia dengan perbandingan
gr/100 butir dari setiap bahan dari hasil ini kita juga dapat membandingkan
perbedaan ukuran sangat mempengaruhi berat bahan tersebut dilakukan dalam 100
butir bahan agar dapat diperoleh hasil rata-ratnya. Jika cuman 1 biji yang
dibuat maka kemungkinan perhitungan beratnya tidak terlalu akurat sebab meski
satu bahan pastinya ada juga perbedaan ukurannya dari setiap bahan tersebut,
sehingga digunakan 100 butir sebagai pembanding dari nilai berat rata-rata
bahan.
Pengukuran densitas kamba yaitu hasil bagi antara berat bahan dan volume
bahan. Dan hasil dari pengukuran densitas kamba diperoleh hasil yang berbeda-beda dari setiap bahan, densitas kamba paling
tinggi yaitu terdapat pada biji jagung yaitu sebesar 85,18 %, sedangkan yang
paling kecil terdapat pada bahan kacang tanah. Pada pengamatan daya serap air pada suhu 800 C dalam 20 ml air dan berat awal dari setiap bahan
adalah 2 gr. Setelah
dipanaskan selama 20 menit pada suhu 800 C dari berat semula diperoleh peningkatan massa bahan. Dari data diperoleh persentase daya
serap bahan terhadap air yaitu jagung pipil 17%, kacang hijau 17%, kacang merah
55%, beras 19,4%, kacang tanah 59,37% dan kacang kedelai 68%. Daya serap paling
tinggi yaitu kacang kedelai sebesar 68%. Penyerapan air oleh bahan dapat
mengakibatkan kerusakan bahan misalnya jika beras dimasak melebihi kadar air
yang dibutuhkan maka beras tersebut akan berubah menjadi bubur atau menjadi
cairan kental. Keadaan ini dapat membuat kita untuk menentukan kadar air untuk
memasak setiap bahan itu agar tidak menjadi rusak.
Pada
pengamatan rasio pengembangan, dilakukan perhitungan dengan panjang bahan setelah
dimasak dibagikan dengan panjang bahan awal. Masing-masing bahan memiliki nilai
rasio pengembambangan yaitu jagung pipi 1.05, kacang hijau 1.4, kacang merah
11.3, beras 1.15, kacang tanah 1,155 dan kacang kedelai 2.91. Daya serap air mempengaruhi berat
sampel dari berat awalnya. Pada kacangan-kacangan mempunyai potensial sebagai sumber zat gizi lain
selain protein, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat kompleks dan serat makanan. Karena kandungan seratnya tinggi,
maka kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat.
F. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu :
1.
Pengamatan
yang dilakukan terhadap serelia dan kacang-kacangan pada praktikum ini yaitu pengamatan struktur dan sifat kacang-kacangan meliputi ukuran, berat,densitas kamba, daya
serap dan rasio pengembangan.
2.
Penyerapan air oleh bahan dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan misalnya
jika beras dimasak melebihi kadar air yang dibutuhkan maka beras tersebut akan
berubah menjadi bubur atau menjadi cairan kental atau penyimpanan bahan makanan
pada kondisi lembab dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur.
3.
Pengukuran
berat bahan dilakukan dengan perbandingan gr/100 butir dari setiap bahan dari hasil ini dapat dibandingkan
perbedaan ukuran sangat mempengaruhi berat bahan tersebut, dilakukan dalam 100
butir bahan agar dapat diperoleh hasil rata-ratnya.
DAFTAR PUSTAKA
Winda
Haliza, Endang Y. Purwani, dan Ridwan Thahir. 2010. Pemanfaatan kacang-kacangan lokal mendukung diversifikasi pangan1.Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian : Bogor
Siti Aminah dan
Wikanastri Hersoelistyorini.2012. Karakteristik kimia tepung kecambah serealia
dan kacangkacangan dengan variasi blanching. Teknologi pangan universitas
muhammadyah.Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar