Kamis, 03 Januari 2013

laju viskositas



LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II
PENGUKURAN LAJU VISKOSITAS















Oleh
IMFRANTONI PURBA
05111003014





TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2012
A.  PENDAHULUAN
Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan antar lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar viskositas maka aliran akan semakin lambat. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut (Atkins,2006). Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi (Sarojo, 2009). 
           
Zat cair maupun gas mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih kental (viscous) daripada gas, dalam merumuskan persamaan-persamaan dasar mengenai aliran yang kental akan jelas nanti, bahwa masalahnya mirip dengan masalah tegangan dan regangan luncur di dalam zat padat. Salah satu macam alat untuk mengukur viscositas zat-cair adalah viscometer (Chang,2007). Cairan yang mudah mengalir, misalnya air atau minyak tanah, tegangan luncur itu relatif kecil untuk cepat perubahan regangan luncur tertentu, dan viskositasnya juga relatif kecil, dan begitu pula sebaliknya (Lutfy, 2007).
            Apabila zat cair tidak kental maka koefesiennya sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel dinding mempunyai kecepatan yang sama dengan dinding. Bagian yang menempel pada dinding luar dalam keadaan diam dan yang menempel pada dinding dalam akan bergerak bersama dinding tersebut. Lapisan zat cair antara kedua dinding bergerak dengan kecepatan yang berubah secara linier sampai V. Aliran ini disebut aliran laminer.  Aliran zat cair akan bersifat laminer apabila zat cairnya kental dan alirannya tidak terlalu cepat (Sudarjo, 2008).


B. Tujuan
      Untuk  mengetahui laju viskositas pada fluida.





























C. ALAT DAN BAHAN
        Alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut:1) Aqua kosong, 2) Bulb, 3) Canon scan sky, 4) Stopwatch, 5) Tabung ostwald, 6)Viscotester.
        Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut: 1) Air dan 2) Minyak goreng.


D. CARA KERJA
            Cara kerja pada praktikum pengukuran laju viskositas adalah sebagai berikut:
A.    Menggunakan botol Aqua kosong
a)  Air
1.  Aqua kosong dilobangi setiap 5 cm
2.  Semua lobang dituttup dengan jari tangan
3.  Botol Aqua diisi dengan air sampai 20 cm
4.  Jari dilepaskan dari lobang
5.  Setiap jarak lempar/jatuhnya air dari lobang dihitung dan dicatat
6.  Hitung waktu yang dibutuhkan air sampai habis setiap 5 cm
b)  Minyak goreng
1.  Aqua kosong dilobangi setiap 5 cm
2.  Semua lobang ditutup dengan jari tangan
3.  Botol diisi minyak goreng sampai 20 cm
4.  Jari dilepaskan dari lobang
5.  Setiap jarak lempar/jatuhnya air dari lobang dihitung dan di catat
6.  Hitung waktu yang dibutuhkan minyak goreng sampai habis setiap 5 cm
B.     Viscometer Ostwald
1.  Air dimasukkan kedalam viscometer ostwaald dengan bault
2.  Cairan ditarik sampai batas atas
3.  Hitung berapa lama cairan sampai kebatas bawah

C.     Viscometer cannon van ski
1.  Minyak dimasukkan kedalam viscometer cannon van ski dengan bault
2.  Hitung berapa lama cairan sampai dari batas bawah ke batas aas




























E. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
            Tabel hasil dari praktikum ini adalah :
Bahan
Botol


Waktu (t)
Jarak (cm)
Air
10,79 s
13 cm
Minyak
12,26 s
8 cm
Air
31 s
15 cm
Minyak
33,48 s
13 cm
Air
91,45 s
21 cm
Minyak
106,46 s
18 cm



Bahan
Viscometer


Ostwalt
Cannon
Air
9,40 sec


10,88 sec


11,23sec

Minyak

94 sec


61 sec


89 sec


           
            Praktikum mengenai viskositas atau pengukuran kekentalan suatu cairan. Bahan yang digunakan yaitu Air dan minyak goreng.  Alat yang kita gunakan didalam pengukuran kekentalan suatu sample pada praktikum ini yaitu Viskometer ostwald dan viscometer cannon van ski. Kekentalan suatu cairan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antara molekul gas. Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas.
            Hasil percobaan menunjukkan bahwa cairan yang memiliki viskositas lebih besar memiliki daya tembak/lempar lebih kecil daripada cairan yang memiliki viskositas yang lebih kecil. Begitu juga dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan cairan dari dalam botol aqua, waktu yang dibutuhkan air lebih sedikit daripada waktu yang dibutuhkan minyak karena perbedaan viskositas tersebut sebab viskositas minyak lebih tinggi daripada air.
            Viskositas kinematik merupakan ukuran ketahanan fluida untuk tidak mengalir dibawah pengaruh gaya gravitasinya sendiri pada suhu tertentu (tandar internasional 400C dan 1000C) dinyatakan satuan centi Stoke (cSt) atau dalam unit SI dengan cm2/s sama dengan 100 Cst. Satuan lain viskositas kinematik adalah Saybolt Univeral Seconds (SUS) dan Saybolt Furol Seconds (SFS) namun sudah tidak dipakai. Viskositas dinamik yaitu merupakan hasil kali dari viskositas kinematik dengan density dari fluida tersebut, dan dinyatakan dengan centi pois (cP) atau dalam unit Si dengan miliPascal (mPa-s) dimana cP = mPa-s. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Satuan Sistem Internasional (SI) untuk koofisien viskositas adalah Ns/m2 = Pa.s (pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk si koofisien viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (P). Untuk fluida yang kental seperti minyak, diperlukan gaya yang lebih besar, sedangkan untuk fluida yang kurang kental (viskositasnya kecil), seperti air, diperlukan gaya yang lebih kecil.















F. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat diambil kesimpulan   yaitu :
1. Viskositas (kekentalan) dapat dianggap suatu gesekan dibagian dalam suatu fluida, karena adanya viskositas ini maka untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida diatasnya lapisan lain haruslah dikerjakan gaya.
2. Kekentalan suatu zat dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi, tekanan, dan berat       molekul.
3. Semakin kental suatu larutan yang digunakan, maka semakin kecil daya tembak/lemparnya.
4.  Setiap larutan memiliki viskositas (kekentalan) yang berbeda-beda.
5. Sample yang memiliki viskositas  yang paling besar yaitu terdapat pada minyak goreng.









DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W. 2006. Kimia Fisika Jilid II Edisi IV. Jakarta. Erlangga.
Chang, Raymond 2007. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Erlangga. Jakarta.
Lutfy, Stokes. 2007. Fisika Dasar I. Erlangga. Jakarta.
Sarojo, Ganijanti Aby. 2006. Seri Fisika Dasar Mekanika. Salemba Teknika. Jakarta. Sudarjo, Randy. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Universitas Sriwijaya. Inderalaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar