Rabu, 02 Januari 2013

lemak



LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA I
LEMAK















Oleh :
IMFRANTONI PURBA
05111003014









TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
A. PENDAHULUAN
            Dalam tubuh manusia terdapat berbagai zat-zat yang berfungsi sebagai pembangun dan penghasil energi yang digunakan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas. Namun apabila bahan makanan yang kita konsumsi terlalu berlebihan, maka akan menyebabkan efek yang kurang baik bagi tubuh kita seperti timbulnya penyakit. Salah satu zat-zat tersebut adalah lemak. Lemak merupakan zat yang berasal dari makanan dan juga sebagai bentuk cadangan makanan yang disimpan dalam tubuh. Lemak didapat oleh tubuh melalui bahan makanan seperti daging, ikan, susu, dan bahan makanan lainnya. Banyaknya lemak yang terdapat dalam tubuh tergantung pada jumlah kandungan lemak dan jumlah makanan yang kita konsumsi (Sulaiman, 2006).
            Pada saat dingin lemak dibakar oleh tubuh untuk menghasilkan energi atau pada saat kita tidak makan dan membutuhkan energi. Tubuh kita mempunyai system kerja yang kompleks, sehingga dapat melakukan kegiatan metabolisme dengan baik selama tubuh kita sehat. Termasuk kegiatan membakar lemak menjadi energi. Secara garis besar lemak yang kita konsumsi ada dua jenis, yaitu lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati merupakan lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sedangkan lemak hewani merupakan lemak yang berasal dari hewan. Contoh lemak nabati adalah lemak yang berasal dari kacang-kacangan. Dan contoh lemak hewani adalah lemak yang berasal dari daging hewan seperti daging sapi yang sering kita konsumsi. Semua jenis lemak ini harus dikonsumsi secara teratur dan seimbang. Lemak dapat juga digunakan sebagai penyedap makanan (Girindra, 2000)
            Lemak dan minyak adalah suatu trigliserida atau triasilgliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak adalah lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair pada suhu kamar. Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tak jenuh. Lemak dan minyak adalah bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester. Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang (Poejiadi, 2002).
            Lemak atau lipida yang terdapat dalam tubuh kita harus seimbang, artinya kandungannya tidak boleh berlebihan ataupun kekurangan. Jika kita kelebihan lemak, maka kita akan mengalami berbagai penyakit seperti obesitas atau kegemukan, serangan jantung, hipertensi, dan peyakit berbahaya lainnya. Sebaliknya jika kita kekurangan lemak, kita juga dapat terkena penyakit seperti kekurangan gizi (Fitriani, 2006).

B. Tujuan
                   Untuk mengetahui sifat-sifat lemak.












C. BAHAN DAN ALAT
1.      Penyabunan
Alat yang digunakan yaitu : 1) Pipet takar, 2) pipet tetes dan 3) tabung reaksi
Bahan yang digunakan yaitu: 1) Air suling, 2) Margarin, 3) Minyak dan 4) Larutan NaOH.
2.      Titik didih dan Titik beku
Alat yang digunakan yaitu, 1) Beaker gelas, 2) Batang pengaduk, 3) Tabung reaksi dan 4) termometer.
Bahan yang digunakan yaitu: 1) Margarin dan 2) Minyak
D. Cara Kerja
            Cara kerja yang dilakukan pada praktikum Lemak  ini adalah sebagai berikut :
1.      Penyabunan
a)      Bahan percobaan dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 4-5 tetes
b)      Ditambahkan air suling sebanyak 3 mL lalu dimasukkan 1 mL larutan NaOH.
c)      Campuran larutan dipanaskan sampai mendidih 1-2 menit
d)     Dikocok dan dilihat pembentukan busa yang terjadi
2.      Titik Didih
a)         Margarin dan minyak dimasukkan pada Tabung reaksi yang berbeda
b)        Dipanaskan hingga margarin dan minyak terlihat mulai mencair
c)         Sambil dipanaskan larutan di aduk rata
d)        Suhu leleh margarin diukur dengan termometer
e)         Catat berapa lama waktu yang dibutuhkan dan berapa suhu yang digunakan
3.      Titik Beku
a)         Margarin dan minyak dimasukkan pada Tabung reaksi yang berbeda
b)        Didinginkan hingga margarin dan minyak terlihat sudah membeku
c)         Titik bekunya diukur menggunakan termometer
d)        Catat berapa lama waktu yang dibutuhkan dan berapa suhu yang digunakan



E. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil dari praktikum pengetahuan bahan tentang lemak adalah sebagai berikut:
Uji
Bahan
Pengamatan

Penyabunan
Margarin 1
Ada banyak
busa

Margarin 2
Ada banyak
busa

Minyak 1
Ada sedikit
busa

Minyak 2
Ada sedikit
busa


Waktu
Suhu
Titik didih
Margarin
1 menit 37 detik
930 C

Minyak
2 menit 10 detik
1000C
Titik beku
Margarin
1 menit
150C

Minyak
15 menit
80C
































B. Pembahasan
            Uji penyabunan dilakukan pada margarin dan minyak  yang ditambahkan dengan larutan NaOH menunjukkan bahwa pada saat dipanaskan sambil digoyang-goyang sekitar 1-2 menit pada margarin terlihat pembentukan busa yang sangat banyak sedangkan pada minyak hanya ditemukan sedikit busa. Margarin yang pada awalnya berwarna kekuning-kuningan berubah menjadi kuning keputihan dan adanya buih pada dinding tabung reaksi. Pada margarin terdapat kandungan lemak yang baik yaitu lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal
            Lemak dan minyak dapat mengalami hidrolisis karena pengaruh asam kuat atau enzim lipase membentuk gliserol dan asam lemak. Lemak adalah suatu gliserida dan merupakan suatu ester. Apabila ester ini bereaksi dengan basa maka akan terjadi saponifikasi yaitu proses terbentuknya sabun dengan residu gliserol. Sabun dalam air akan bersifat basa. Sabun ( R COONa atau R COOK ) mempunyai bagian yang bersifat hidrofil (- COO -) dan bagian yang bersifat hidrofob (R– atau alkil). Bagian karboksil menuju air dan menghasilkan buih/ basa, sedangkan alkil (R–) menjauhi air dan membelah molekul atau kotoran (flok) menjadi partikel yang lebih kecil sehingga air mudah membentuk emulsi atau suatu lapisan film dengan kotoran. Untuk memantapkan suatu emulsi perlu ditambahkan suatu zat emulgator atau zat pemantap. NaOH berfungsi sebagai zat emulgator. Karena Air adalah senyawa polar sedangkan lemak adalah senyawa non polar, jadi keduanya sukar bercampur oleh karena itu emulsinya mudah pecah
            Lama atau tidaknya waktu yang dibutuhkan untuk titik beku dan titik cair sangat dipengaruhi oleh jenis bahan yang dipakai. Komponen-komponen lemak yang ada pada bahan praktikum ini memiliki kandungan yang berbeda-beda dan menyebabkan perbedaan suhu dan waktu. Uji titik didih margarin dan minyak menunjukkan bahwa margarin pada suhu 930C mengalami pelelehan dibutuhkan sekitar 1 menit 37 detik untuk memulai pelelehan bahan dengan suhu larutan awal yaitu pada suhu kamar yaitu 270 C. Minyak mengalami pelelehan pada suhu 1000C dan waktu yang dibutuhkan sekitar 2 menit 10 detik.
            Uji titik beku margarin dan minyak menunjukkan bahwa margarin menbeku  pada suhu 150C dengan waktu yang dibutuhkan sekitar 1 menit. Minyak mengalami pembekuan pada suhu 80C dan waktu yang dibutuhkan sekitar 15 menit. Untuk memperoleh titik cair dan titk beku diperlukan waktu yang dan suhu yang sesuai dengan kodisi bahan sehingga akan tercapai keadaan dimana bahan mengalami bentuk cair dan bentuk beku.

F. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu :
1.        Lemak merupakan sumber energi terbesar yang ada tubuh manusia.
2.        Menurut ikatannya, asam lemak dibagi menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
3.       Lemak menurut asalnya dibagi menjadi dua yaitu lemak nabati dan lemak hewani.
4.      Margarin meleleh pada suhu 930C sedangkan minyak mendidih pada suhu 1000C.
5.      NaOH digunakan sebagai zat emulgator yaitu zat yang digunakan untuk memantapkan suatu emulsi
6.      Busa yang terlihat dari pemanasan menunjukkan bahwa dalam bahan terkandung lemak
7.      Lemak adalah suatu gliserida dan merupakan suatu ester dan apabila ester ini bereaksi dengan basa maka akan terjadi saponifikasi yaitu proses terbentuknya sabun dengan residu gliserol.




















DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, A.. 2006. Pro_l Asam Lemak Omega-3 Dalam Hati Ikan Mayung (Arius Thalassinus) yang mengalami pemanasan pendahuluan (Blanching), Tugas Ahir II, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Girindra, A. 2000. Biokimia I. Gramedia. Jakarta.
Poejiadi, A. 2002. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press.Jakarta.
Sulaiman, H. A. 2006. Dasar-dasar Biokimia untuk Pertanian. Universitas
Sumatera Utara Press. Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar