PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MIKROORGANISME
Oleh :
IMFRANTONI PURBA
05111003014
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
A. PENDAHULUAN
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran atau
substansi atau masa zat suatu organisme, seperti kita makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika kita mengalami pertambahan tinggi, besar dan berat. Pertumbuhan pada organisme bersel satu lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni,
yaitu bertambahnya jumlah koloni, ukuran koloni yang
semakin besar atau subtansi atau massa mikroba dalam koloni tersebut semakin
banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel
mikroba itu sendiri (Hafsah, 2009).
Untuk
pertumbuhan semua mahluk hidup membutuhkan nutrisi yang cukup dan kondisi
lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan organisme tersebut termasuk
mikroba. Umumnya pertumbuhan bakteri akan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang memperlihatkan
peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada akhirnya memberikan gambaran pula
terhadap kurva pertumbuhannya (Sri, 2008).
Bakteri merupakan
organisme kosmopolit yang dapat kita jumpai di berbagai tempat dengan berbagai
kondisi di alam ini. Mulai dari padang pasir yang panas, sampai kutub utara
yang beku kita masih dapat menjumpai bakteri. Bakteri memiliki batasan suhu tertentu untuk bertahan hidup, ada tiga jenis bakteri berdasarkan
tingkat toleransinya terhadap suhu lingkungannya: Mikroorganisme psikrofil yaitu mikroorganisme
yang suka hidup pada suhu yang dingin, dapat tumbuh paling baik pada suhu
optimum dibawah 20oC. Mikroorganisme
mesofil, yaitu mikroorganisme yang dapat hidup secara maksimal pada suhu yang
sedang, mempunyai suhu optimum di antara 20oC sampai 50oC. Mikroorganisme termofil, yaitu mikroorganisme
yang tumbuh optimal atau suka pada suhu yang tinggi, mikroorganisme ini sering
tumbuh pada suhu diatas 40oC, bakteri jenis ini dapat hidup di tempat-tempat yang panas bahkan di
sumber-sumber mata air panas, pada tahun 1967 di yellow stone park ditemukan
bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93-94oC (Tarigan, 2000).
Kebutuhan
mikroorganisme untuk pertumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
kebutuhan fisik dan kebutuhan kimiawi atau kemis. Aspek-aspek fisik dapat
mencakup suhu, ph dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kemis meliputi air,
sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh.Tiap-tiap makhluk hidup itu keselamatannya
sangat tergantung kepada keadaan sekitarnya, terlebih mikro organisme. Makhluk
halus ini tidak dapat menguasai faktor-faktor luar sepenuhnya hidupnya
tergantung kepada keadaan sekelilingnya. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan
diri ialah dengan menyesuaikan diri (adaptasi) kepada pengaruh faktor-faktor
luar
(iqbalali, 2008).
B. TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam dan suhu inkubasi terhadap
pertumbuhan mikroorganisme.
C. BAHAN
DAN ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu 1)
autoclave, 2) cawan petri, 3) erlemeyer, 4) inkubator 5) laminar flow, 6)
lemari pendingin, 7) pipet mikro, 8) rak tabuung reaksi, 9) tip, 10) vortex.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu 1) Acetobacter xylinum, 2) agar nutrien, 3)
aquadest, 4) BAL, 5) yoghurt.
D. CARA
KERJA
Cara kerja yang harus dilakukan pada praktikum pengaruh lingkungan terhadap mikroorganisme ini yaitu:
A. Perlakuan suhu
1. Sampel diencerkan
sampai 10-4.
2. Media dituang ke 4 cawan petri. Media yang digunakan
media agar nutrien.
3. Ambil sampel yang
sudah diencerkan sebanyak 1 ml dengan pipet mikro kemudian
pindahkan ke cawan
yang sudah ada media. Lakukan langkah yang sama untuk tiga
cawan berikutnya.
4. Cawan 1 dan 2 dimasukkan ke inkubator dan
cawan 3 dan 4 dimasukkan ke lemari
es.
B. Perlakuan Konsentrasi
1. Sampel diencerkan
sampai 10-4.
2. Media dituang ke 4
cawan petri. Cawan 1 dan 2 media tanpa garam, sedangkan
cawan 3 dan 4 media
dengan garam 2%.
3. Ambil sampel yang
sudah diencerkan sebanyak 1 ml dengan pipet mikro kemudian
pindahkan ke cawan
yang sudah ada media. Lakukan langkah yang sama untuk tiga
cawan berikutnya.
4. Semua cawan dimasukkan
ke inkubator.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari praktikum ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.Perlakuan Suhu
Kelompok MO Perlakuan Banyak Koloni
I Acetobacter xylinum suhu 300 C +++
II BAL suhu 300 C +
III Actobacter xylinum freezer -
IV BAL freezer -
Tabel 2. Perlakuan
Konsentrasi
Kelompok MO Perlakuan Banyak Koloni
I Acetobacter
xylinum tanpa garam +++
II BAL tanpa
garam +++
III Acetobacter
xylinum + garam 2% +++
IV BAL + garam 2% ++
B. Pembahasan
Lingkungan luar sangat berpengaruh
pada pertumbuhan mikroorganisme, mikro orgnasime tidak mungkin mampu merubah
lingkungan luarnya sehingga hal terakhir yang dilakukan adalah beradaptasi.
Dimana lingkungan yang cocok maka disitulah tubuh dan membentuk koloni.
Praktikum pengaruh lingkungan terhadap mikroorganisme ini menggunakan 2 jenis
mikro organisme yaitu Acetobakter dan Bakteri asam laktat. Perlakuan yang
dilakukan yaitu penambahan garam 2%, tanpa garam, penyimpanan dalam suhu 300C,
dan freezer. Perlakuan diberikan pada setiap mikro organisme, sehingga setiap
bakteri memiliki 4 perlakuan yang berbeda.
Pengamatan menunjukkan penambahan
garam 2% pada bakteri acetobakter menunjukkan koloni bakteri pada media agar
terlihat banyak, sedangkan pada media yang tidak di beri garam hanya dihasilkan
sedikit koloni bakteri. Bakteri Acetobakter yang disimpan dalam suhu 300C
menunjukkan tidak adanya adanya koloni mikroba, sedangkan pada perlakuan
freezer terlihat koloni bakteri yang sangat banyak. Kemungkinan acetobakter
adalah mikroorganisme psikrofil yaitu
mikroorganisme yang suka hidup pada suhu yang dingin, dapat tumbuh paling baik
pada suhu optimum dibawah 20oC karena pada suhu 300C acetobakter
tidak ada tumbuh. Mikrobia dapat tumbuh baik pada daerah pH tertentu, misalnya untuk
bakteri pada pH 6,5 – 7,5.
Pertumbuhan bakteri bakteri asam laktat (BAL) dengan
berbagai perlakuan menunjukkan pada perlakuan penyimpanan pada suhu 300C
dihasilkan kolini bakteri yang banyak, namun pada penyimpanan dalam freezer
tidak ada dihasilkan koloni bakteri dalam penyimpanan itu tidak ada pertumbuhan
bakteri.Pemberin garam pada BAL menunjukkan jumlah koloni bakteri sangat banyak
begitu juga dengan perakuan pada BAL tanpa garm dihasilkan jumlah koloni BAL
yang sangat banyak. Setiap bakteri memiliki lingkungan yang berbeda untuk
tumbuh.
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh
berbagai aspek yaitu aspek fisik dan kimia. Aspek-aspek fisik dapat
mencakup suhu, ph dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kimia meliputi air, sumber
karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Pengaruh faktor ini akan
memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan
pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
F.
KESIMPULAN
Kesimpulan
pada praktikum kali ini adalah :
1. Pertumbuhan bakteri
dipengaruhi oleh berbagai aspek yaitu aspek fisik dan kimia. Aspek fisik yaitu suhu, ph dan tekanan osmotik, aspek kimia meliputi air, sumber
karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh.
2. Suatu lingkungan yang layak untuk pertumbuhan
bakteri akan memberikan
gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada
akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
3. Mikroorganisme psikrofil yaitu mikroorganisme
yang suka hidup pada suhu yang dingin, dapat tumbuh paling baik pada suhu
optimum dibawah 20oC.
4. Mikroorganisme mesofil, yaitu
mikroorganisme yang dapat hidup secara maksimal pada suhu yang sedang,
mempunyai suhu optimum di antara 20oC sampai 50oC.
5. Mikroorganisme termofil, yaitu
mikroorganisme yang tumbuh optimal atau suka pada suhu yang tinggi,
mikroorganisme ini sering tumbuh pada suhu diatas 40oC.
6. Lingkungan luar mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme, mikro orgnasime tidak mungkin mampu merubah
lingkungan luarnya sehingga mikro organisme harus beradaptasi.
DAFTAR
Pertumbuhan Bakteri dan Suhu « I q b
a l A l i . c o m.htm, http://iqbalali.com /2008/04/21/pertumbuhan_bakteri_dan_suhu/track_back/ (27 November 20012).
Hafsah. 2009. Mikrobiologi Umum. Makassar: UIN Alauddin.
Tarigan, Jeneng.2000. Pengantar
Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sri Haastuti,Utami.2008. Petunjuk
Praktikum Mikrobiologi.Malang: Universitas Negeri Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar