PENGUKURAN
TEKSTUR PADA SEMI FLUIDA
Oleh:
IMFRANTONI
PURBA
05111003014
JURUSAN TEKNOLOGI
PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
A.
PENDAHULUAN
Fluida yaitu suatu zat yang dapat mengalir. Fluida meliputi cairan yang
mengalir dibawah pengaruh gravitasi sampai menepati daerah terendah yang
mungkin dari penampungnya tanpa peduli bagaimana bentuknya. Viskositas pada fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah
fluida terhadap deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh
temperatur, tekanan, kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya.
Viskositas zat cair akan
menurun ketika terjadi kenaikan suhu pada zat cair
hal ini disebabkan karena adanya
gaya – gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan
dengan semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan menurunnya nilai viskositas dari zat
cair tersebut. Semakin sempit/kecil luas permukaan akan
menghasilkan tekanan yang lebih besar,
sedangkan jika semakin lebar luas permukaan akan menghasilkan tekanan yang semakin
kecil. Tekanan
berbanding terbalik dengan luas permukaan (Olson, 2003).
Semi fluida yaitu cairan yang memiliki karakteristik padat dan cair. Cairan
yang mudah mengalir, misalnya air atau minyak tanah, tegangan luncur itu
relatif kecil untuk cepat perubahan regangan luncur tertentu, dan viskositasnya
juga relatif kecil, dan begitu pula sebaliknya Fluida Newtonian
didefinisikan sebagai fluida yang tegangan gesernya berbanding lurus secara
linier dengan gradien kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang geser. Fluida newtonian akan
mengalir terus tanpa dipengaruhi gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Viskositas
pada fluida Newtonian secara definisi hanya bergantung pada temperatur dan
tekanan dan tidak bergantung pada gaya-gaya yang bekerja pada fluida (Sherwood, 2000).
Apabila zat cair tidak kental maka koefesiennya sama
dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel dinding
mempunyai kecepatan yang sama dengan dinding. Bagian yang menempel pada dinding
luar dalam keadaan diam dan yang menempel pada dinding dalam akan bergerak
bersama dinding tersebut. Lapisan zat cair antara kedua dinding bergerak dengan
kecepatan yang berubah secara linier sampai V. Aliran ini disebut aliran laminer. Aliran zat cair akan bersifat laminer apabila zat
cairnya kental dan alirannya tidak terlalu cepat Dalam
aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya
gerakan relative antara lapisan. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi
yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga
menghasilkan kerugian - kerugian
aliran (Singh, 2001).
B.
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
pengaruh kecepatan jarum tekstur analyzer terhadap deformasi bahan.
C.
ALAT
DAN BAHAN
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : 1) Analyzer dan 2).
Beaker gelas
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : 1). Agar-agar dan 2). Madu
D.
CARA
KERJA
1. Aga-agar
dimasak dari rumah.
2. Madu
dibawa dari rumah.
3. Madu
dituangkan pada beaker gelas.
4. Madu
diukur melalui jarum analyzer.
5. Hasil
dicatat,
6. Agar-agar
diukur dengan jarum analyzer.
7. Hasil
dicatat.
E.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL
Sampel
|
Peak load
|
Final load
|
deformasi
|
Agar (0,1 gr)
|
66,4
|
66,4
|
+
|
Agar swallow
|
151,2
|
146,6
|
-
|
Madu
|
23
|
6
|
-
|
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum
ini bahan yang digunakan yaitu
madu dan agar-agar. Bahan semi fluida yaitu bahan yang memiliki nilai
kekentalan yang sangat tinggi hampir dikatakan bahan padat namun terlihat masih
dalam sifat cair. Setiap
sampel memiliki peak load yang berbeda, diberikan 3 sampel pada praktikum ini
yaitu agar ( 0,1), agar swallow dan madu.
Semakin kental bahan yang digunakan
maka nilai deformasi tidak terdefenisi oleh jarum analyzer/semakin sulit untuk dideteksi.
Agar-agar swallow
tidak dapat terdeteksi nilai deformasinya karena agar-agar yang digunakan pada
praktikum ini terlalu keras begitu juga
dengan madu . Nilai deformasinya akan terdeteksi
jika agar-agar yang digunakan semifluida,
bahan yang terlalu keras atau bahan yang terlalu cair tidak akan diperoleh
hasil positif terhadap deformasi bahan tersebut.
Agar 0,1 gram dideteksi positif mengalami deformasi
artinya agar-agar 0,1 gram ini adalah bahan yang semi fluida.
Agar
0,1 gr memiliki peak load sebesar 66,4 dan final load yang sama yaitu sebesar
66,4 dan agar 0,1 gram ini positif mengalami deformasi, agar swallow memiliki
peak load 151,2 dan final load 146,6, agar swallow ini tidak mengalami
deformasi sebab memiliki kepadatan yang terlalu tinggi. Madu memiliki peak load
sebesar 23 dan final load 6, tidak terdeteksi adanya deformasi pada madu. Semifluida
adalah fluida yang belum mencair tapi tidak keras. Deformasi yaitu perubahan bentuk,
posisi, dan dimensi dari suatu benda. Berdasarkan
definisi tersebut deformasi dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau
pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut maupun relatif.
Dikatakan titik bergerak absolut apabila dikaji dari perilaku gerakan titik itu
sendiri dan dikatakan relatif apabila gerakan itu dikaji dari titik yang lain.
Perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada umumnya mengacu kepada
suatu sitem kerangka referensi (absolut atau relatif).
F.
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari praktikum ini adalah
1. Bahan semi fluida yaitu bahan yang memiliki nilai
kekentalan yang sangat tinggi hampir dikatakan bahan padat namun terlihat masih
dalam sifat cair.
2. Fluida
yang semifluida adan memiliki nilai deformasi yang dapat diukur oleh jarum
analyzer.
3. Semakin
kental/padat bahan yang digunkan
maka nilai deformasi semakin sulit/tidak
terdefenisi oleh jarum analyzer.
4. Madu
tidak memiliki nilai deformasi karena madu
terlalu cair, sedangkan
agar-agar swallow tidak dapat dideteksi sebab agar swallow terlalu keras.
5. Deformasi yaitu perubahan kedudukan
atau pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut maupun relatif.
6. Agar 0,1 gram mengalami deformasi artinya agar 0,1 gram
ini merupakan semifluida.
DAFTAR
PUSTAKA
Singh,R.P.
dan heldman,D.R.2001.introduction to food engineering.3rd ed, Academic Press,
san Diego,CA.
Sherwood,
T. Prausnitz, M. Dan Reid, C. 2000. Sifat Gas dan Zat Cair, Edisi ketiga.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka utama.
Olson,
R. 2003. Dasar-dasar mekanika fluida teknik ; edisi kelima. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.